1

56.7K 3.8K 534
                                    

Sequel of Fool.
Jadi kalo mau baca ini, mesti baca Fool dulu ya gaes:)
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.





" Tunggu disana. Jangan gerak."

Setelah mengucapkan itu Jaemin langsung membuka seatbeltnya dan buru-buru membuka pintu mobilnya. Pemuda itu berlari kecil memutari mobil dan membukakan pintu untuk Renjun.

" Pelan-pelan." Intruksi Jaemin sembari melindungi kepala Renjun dengan telapak tangannya.

" Makasi Na." Lirih Renjun sembari menyingkir saat Jaemin menutup pintu mobilnya.

" Masih sakit?" Tanya Jaemin sembari menyentuh lembut sisi perut sebelah kiri Renjun.

Renjun menggeleng.

" Udah enggak. Tapi lemes." Jawab Renjun.

" Mau aku gendong?" Tawar Jaemin. Renjun menggeleng.

" Gapapa. Aku masih bisa jalan."

" Jangan maksain diri, ntar sakit lagi gimana?"

Renjun memaksakan sebuah senyuman.


" Gapapa Na. Bahkan dokter nyaranin buat banyak gerak kalo lagi sakit begini."

Jaemin mendesah pendek lalu mengangguk.

" Yaudah. Aku papah aja gimana?"

Renjun mengangguk.

" Kalo itu gapapa."

Jaemin langsung melingkarkan lengannya ke pinggang sempit Renjun dan memapah sang istri dengan langkah pelan.

" Aku takut banget tadi. Dan takutnya masih kerasa sampe sekarang." Lirih Jaemin sembari membuka pintu rumahnya.

" Maaf ya."

" Jangan minta maaf. Wajar aku khawatir, aku kan suami kamu."

" Tapi kamu panik gitu karna akunya nangis."

" Ya tandanya emang lagi sakit banget kan? Kalo sakit jangan di tahan. Bilang ke aku."

Renjun mengangguk. Jaemin dengan hati-hati membantu istrinya untuk duduk di sofa ruang utama yang televisinya masih menyala itu. Jaemin tidak sempat mematikannya di karnakan panik melihat Renjun yang tiba-tiba saja menangis disaat mereka berdua sedang asik menonton netflix.

" Tiduran aja ya? Selagi nunggu mama dateng." Ujar Jaemin yang langsung menumpuk bantal sofa untuk di tiduri Renjun. Renjun hanya mengangguk patuh dan merebahkan dirinya di bantu Jaemin. Pemuda itu meraih remote di atas meja lalu mematikan televisinya.

" Bentar."

Setelah mengucapkan itu Jaemin segera berlari ke kamar dan tak lama kemudian membawa 2 bantal di tangannya.

" Angkat kakinya bentar." Ujar Jaemin sembari menaruh kedua bantal itu untuk mengganjal kaki Renjun.

" Aku ambilin minum dulu ya? Tunggu disini."

Renjun tersenyum sembari mengangguk. Pemuda itu tidak menyangka jika suaminya bisa sebegitu cerewetnya.


Ting nong!

Renjun sedikit mendongak ketika mendengar suara bel berbunyi yang di susul suara pintu terbuka.

" Jaemin??? Renjun??"


Mine | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang