Jaemin yang sedang merapikan rambutnya itu segera berbalik dan menatap Renjun yang sedari tadi memperhatikan kesibukannya di depan cermin itu.
" Mau kemana?" Ulang Renjun saat Jaemin malah tersenyum bukannya menjawab pertanyaannya.
" Mau pergi bareng istriku." Jawab Jaemin lalu berjalan mendekati Renjun yang duduk menatapnya di pinggiran ranjang.
Alis Renjun tertaut mendengar jawaban Jaemin.
" Istri?? Siapa??"
Jaemin tampak terkejut mendengar pertanyaan Renjun sebelum akhirnya menyeringai jahil.
" Wonjin dong. Siapa lagi emang?"
Renjun terpaku, wajahnya langsung memerah menahan tangis.
" Jaem- hiks!"
Melihat airmata yang jatuh di pipi Renjun, Jaemin langsung menundukkan kepalanya lalu mengusap airmata di pipi tirus sang istri.
" Emang istri aku itu siapa Huang Renjun?" Tanya Jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hiks- aku." Jawab Renjun tersedu lalu kembali menangis membuat Jaemin tak bisa lagi menahan tawanya mendengar jawaban polos itu. Pemuda itu tertawa puas dengan Renjun yang menatapnya dengan tatapan terluka.
" Jaem. Aku serius." Ujar Renjun di sela tangisannya.
Jaemin kembali mengusap airmata Renjun lalu berlutut di hadapan sang istri dan menggenggam tangannya.
" Kamu jahat banget Jaem." Isak Renjun.
Jaemin menatap mata sang istri lalu tersenyum lembut setelahnya.
" Pertanyaan kamu itu yang aneh. Bisa-bisanya kamu nanya siapa istri aku."
" Ya kamunya bilang mau pergi sama istri kamu. Istri kamu kan aku."
" Lah terus?"
" Kan kita nggak mau kemana-mana Jaem."
" Siapa bilang?"
Renjun kini menatap Jaemin bingung.
" Perasaan kamu nggak bilang apa-apa. Apalagi ngajak keluar."
" Emang. Tapi kita tetap bakalan pergi."
Renjun mengernyit, benar-benar tidak paham dengan pemikiran random sang suami.
