" Jaem jaem. Coba liat deh. Itu gemesin banget ya? Anak kita pasti juga cantik banget kalo udah lahir nanti."
Jaemin mendongak dan menatap televisi yang menampilkan video tentang balita perempuan yang sedang asik bermain boneka.
Renjun memang sangat mencintai calon bayinya. Pemuda itu selalu berceloteh riang tentang bagaimana gambaran anaknya ketika lahir kelak. Kadang Renjun ingin wajah anak perempuannya mirip dengan dirinya, terkadang Renjun ingin anaknya mirip Jaemin, mirip ibunya, mirip mertuanya atau bahkan mirip anak-anak yang ada di video yang akhir-akhir ini sering di tontonnya.
" Pasti cantik. Karna ibunya juga cantik." Dan itu lah jawaban yang selalu Jaemin katakan kepada sang istri jika mendapatkan pertanyaan serupa.
" Mainannya bagus. Di olshop ada nggak ya?" Gumam Renjun sembari meraih ponselnya.
Jaemin hanya bergumam pelan karna kini pemuda itu sedang fokus ke buku soalnya. Beberapa hari lagi ujian kenaikan kelas dan Jaemin benar-benar serius mempersiapkan diri.
" Naa! Adaa. Aku pesen ya?"
Jaemin kini menoleh ke Renjun yang tepat berada di atasnya. Renjun duduk di sofa dan Jaemin duduk di karpet dengan beberapa buku terkembang di atas meja.
" Ren. Jangan dulu. Barang-barang yang kamu pesan kemarin aja udah banyak banget. Kandungan kamu masih 4bulan lebih sayang. Masih lama." Ujar Jaemin.
" Tapi bagus." Ujar Renjun cemberut.
" Iya. Tapi untuk sekarang ini tahan dulu oke? Takutnya barangnya cepet rusak kalo belinya kecepetan tapi masih belum bisa di pake."
" Tapi itu bagus. Gemes." Ulang Renjun mencoba meyakinkan Jaemin.
" Ren. Mau dengerin aku kan? Kemarin kamu beli barang-barang itu tanpa persetujuan aku loh?"
Renjun memanyunkan bibirnya lalu menaruh ponselnya, pemuda itu kini kembali menatap video yang di putar di televisi itu dengan wajah tertekuk.
Jaemin menatap sang istri sejenak sebelum kembali fokus ke buku-bukunya.
Begitulah Renjun dan hobinya sekarang. Menonton video anak-anak, berselancar di beranda olshop yang keranjangnya penuh dengan barang bayi, di tambah dengan suka mendengarkan musik. Memang bukan musik klasik, tapi pemuda itu tetap akan memutar lagu dimanapun dan kapanpun. Katanya itu bagus untuk perkembangan bayi dalam kandungannya. Renjun sering melakukan research google yang berhubungan dengan masa kehamilan.
Renjun terlihat sangat bersemangat dengan kehamilannya setelah sang bayi mulai menendang untuk yang pertama kalinya. Pada saat itu Renjun tiba-tiba menangis membuat Jaemin khawatir karna berfikir jika sang istri sedang kesakitan. Tapi ternyata pemuda itu menangis terharu karna untuk yang pertama kalinya, sang bayi mulai terasa amat nyata kehadirannya. Bahkan Renjun menelpon Baekhyun dan Doyoung, menceritakan kebahagiaannya dengan tangis sesenggukan membuat sang mama dan mama mertua bergegas datang ke rumahnya hanya untuk ikut meraba-raba perut Renjun dan ikut menangis haru bersama-sama.
" Nana?"
Jaemin menutup bukunya sebelum menoleh ke Renjun yang baru saja memanggilnya.
" Kenapa?" Tanya Jaemin.
" Kamu udah selesai belajarnya?" Tanya balik Renjun. Jaemin mengangguk.
" Udah. Kamu kenapa? Mau sesuatu?" Tanya Jaemin. Renjun mengangguk.
" Di kulkas masih ada kiwi yang kemarin nggak? Mau lagi." Ujar Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | Jaemren ✔
FanfictionWelcome to : 18th My Jaemren Fanfict " Mine" Sequel of Fool Start: 3 maret 2021 Fin : 18 april 2021