14

15.5K 2.4K 322
                                    





" Udah selesai Dok?"




Jaemin dan sang dokter menoleh dan mendapati Baekhyun yang berjalan mendekat ke arah mereka setelah sebelumnya meminta izin untuk mengangkat telpon. Sedangkan Renjun hanya duduk diam sambil melamun di pinggiran brankar.


" Udah selesai kok pak." Jawab sang dokter.

" Bengkaknya ga terlalu parah kan Dok?" Tanya Baekhyun lagi.


" Lumayan. Cuma gapapa, saya udah resepin obat pereda nyerinya buat nanti di minum Renjun."


Baekhyun mengangguk lalu mengamati wajah pucat dan sembab sang anak yang tangan kanannya masih setia di genggam Jaemin.


" Ini gipsnya yang tahan air kan dok? Jadi Renjun udah bisa mandi kayak biasa?" Tanya Baekhyun lagi sembari menunjuk gips baru yang membungkus tangan Renjun. Gips Renjun harus di ganti karna gips yang sebelumnya retak dan Renjun menangis kesakitan karna tangannya yang nyeri hingga akhirnya Jaemin dan Baekhyun segera membawa Renjun kembali ke rumah sakit setelah seminggu melakukan rawat jalan di rumah.


" Sebisanya jangan dulu. Takutnya ntar masih ada air yang lolos masuk ke celah gips."


Baekhyun kembali mengangguk.

" Yaudah kalo gitu makasi ya dok. Saya sama anak-anak pamit dulu."


" Sama-sama pak Baekhyun. Jangan lupa 3 hari lagi Renjunnya harus check up."

Baekhyun mengangguk lalu mengambil kertas resep yang sang dokter angsurkan kepadanya.


" Sekali lagi makasih ya Dok."


" Sama-sama Pak Baekhyun. Semoga Renjunnya segera pulih."

Baekhyun dan Jaemin mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada sang dokter yang di balas anggukan ramah. Jaemin menuntun Renjun untuk duduk di kursi roda, lalu mendorongnya di ikuti Baekhyun.



" Kalian duluan aja ke parkiran. Biar mama yang ngambil obat ke apotik." Ujar Baekhyun kepada Jaemin. Jaemin mengangguk menanggapi.


" Makasih ma."



Baekhyun mengangguk lalu memisahkan diri. Jaemin kembali melanjutkan perjalanannya dengan Renjun yang masih diam melamun.


" Sayang?" Panggil Jaemin.


Tak ada sahutan membuat Jaemin harus melongokkan kepalanya untuk melihat wajah Renjun.


" Masih sakit?" Tanya Jaemin lagi setelah memastikan sang istri baik-baik saja.


Jaemin menunggu respon Renjun. Beberapa second kemudian barulah kepala berambut tebal itu menggeleng.


" Beneran kan?" Tanya Jaemin.


" Iya."

Meskipun lirih, Jaemin masih bisa mendengarnya.


" Mau mampir di restoran sushi nggak?" Tanya Jaemin menawarkan makanan kesukaan sang istri. Tapi Renjun kembali menggeleng.


" Nggak boleh makan yang mentah-mentah." Jawab Renjun.


Jaemin menghentikan langkahnya lalu menghela nafas pelan sebelum mendorong kursi roda Renjun menepi. Pemuda itu berjongkok di sebelah Renjun lalu meraih tangan kanannya untuk di genggam.


" Sayang?"

Renjun hanya diam tapi tetap balas menatapnya.



" Sekarang udah gapapa makan sushi. Kamu harus banyak makan makanan yang berprotein tinggi biar cepat sembuh." Ujar Jaemin memberi pengertian.


Mine | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang