Siapa dia?

560 44 18
                                    

Siapa dia?

Dia hanya bayi berusia 2 tahun yang dirawat oleh tetangganya, bukan karena orang tuanya tidak mampu merawat bayi itu, melainkan karena kesibukan mereka lah yang menyebabkan anak itu tidak bisa mereka urus sendiri, hingga akhirnya meminta bantuan tetangga, Oh Sehun.

Sehun pun tidak keberatan kalau bayi berusia 2 tahun itu selalu datang ke rumahnya, semua pekerjaan akan terasa menyenangkan jika mendapat bayaran yang—cukup besar. Tidak! Jangan sebut Sehun budak kapitalis, dia hanya berpikir secara realistis. Faktanya, semua yang kita butuhkan adalah uang, tidak punya uang maka tidak bisa makan, benar?

Sehun juga bingung dengan ungkapan "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan" tapi nyatanya, banyak orang yang justru bahagia ketika mendapat banyak uang, lalu dimana letak "Tidak bisa membeli kebahagiaan" itu ketika fakta yang ada justru orang-orang berbondong-bondong mencari uang? Menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan uang, termasuk tindakan kotor pun dilakukan.

Ok, cukup sudah bahasan kita tentang uang.

Menjadi seorang penjaga bayi berusia 2 tahun, tidak mudah pun tidak juga sulit. Ya, kalian sudah tahu bahwa semua di dunia ini punya nilai plus dan minusnya. Nilai plusnya, Sehun jadi memiliki "mainan" nya sendiri di rumah. Nilai minusnya, Sehun merasakan lelah luar biasa setelah seharian menjaga bayi yang memiliki tenaga ekstra, seperti tidak pernah habis.

Bayi itu bernama Byun Baekhyun, bayi laki-laki yang berusia 2 tahun, memiliki berat kurang lebih 10kg. Baekhyun anak yang manis dan ceria, memiliki lengkung senyum indah dan mata kecil yang menawan, kulit tubuh nya juga cerah, menandakan seberapa terawatnya bayi itu.

Sebenarnya alasan kenapa bayi Byun bisa datang ke rumah Sehun setiap hari, bukan hanya karena kesibukan dari orang tuanya. Mereka bisa saja menyewa seorang baby sitter yang kemudian datang ke kediaman mereka, pada awalnya juga seperti itu, sih. Tapi sejak beberapa bulan lalu mereka mulai menghentikan pekerjaan itu, dan menyerahkan anak semata wayangnya pada Sehun. Itupun setelah Sehun sendiri yang mendatangi rumah mereka dan mengajukan diri untuk menjaga Baekhyun.

Saat itu Sehun baru saja diberhentikan dari tempat kerjanya sebagai karyawan, karena kantor tempat ia bekerja mengalami kerugian besar yang mengakibatkan hampir seluruh pekerja disana dihentikan tanpa diberi gaji yang seharusnya mereka dapat. Tentu Sehun menceritakan itu sebagai alasan kenapa ia menawarkan diri untuk menjaga Baekhyun, karena ia butuh uang untuk kebutuhan perutnya.

Awalnya ia kira, menjaga bayi itu semudah ia mengupil, tapi ternyata setelah seminggu ia menjaga Baekhyun, ia sadar bahwa menjaga bayi seorang diri itu merepotkan. Ia jadi berpikir, betapa hebat orang-orang yang single parent? Menjaga anak-anak mereka sendirian, merasakan lelah setiap hari, belum juga kewajiban mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang diperhatikan bukan hanya kebahagiaan anak, tapi juga kebahagiaan sendiri, salut!

Sehun saja, walaupun ia selalu mendapatkan jatah libur dua hari ketika weekend, masih suka mengeluh ketika di hari senin bayi 2 tahun itu datang lagi ke rumahnya di pagi buta. Seperti sekarang contohnya, Sehun mengerang frustasi di dalam kamar karena bel rumah yang terus berbunyi nyaring hingga sampai ke telinganya. Ia menendang selimut lantas duduk sambil menghela napas, menggaruk rambut dan mengusap wajahnya kasar, lalu beranjak untuk membuka pintu.

"Baru bangun, tuan Oh?" Mata Sehun masih setengah terbuka ketika ia menerima Baekhyun ke dalam gendonganya, sepertinya anak itu juga masih mengantuk. Ia mengangguk sekenanya, lalu mencium pipi gembil Baekhyun yang kini sudah menempel di bahunya.

Sehun lantas mengalihkan pandang ke nyonya Byun yang sudah rapi dengan setelan seragam kerja, tersenyum lembut sembari berpamitan pada Sehun dan Baekhyun, tidak lupa untuk mengingatkan anaknya bahwa ia harus menjadi anak baik selama sang ibu pergi bekerja, Baekhyun hanya mengangguk pelan dan memutar tubuh untuk mencium pipi lalu melambaikan tangan kanan ketika ibunya mulai beranjak menjauh.

Sehun menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan, merasakan perasaan bahwa ia akan menjadi orang tua, lagi. "Hei bayi, kau diam dulu di kamar sebentar, ya, aku mau mandi, setelah itu kau yang mandi."


To Be Continued

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang