Siapa?

112 26 22
                                    

"Hyun-ie, malam ini bobo sama Sehun samchun, ya?" Bayi Baekhyun hanya menatap ibunya, seraya mengangguk. "Peluk ibu, dong." Lanjut sang ibu sambil merengkuh tubuh balita itu dengan perlahan.

Baekhyun membalas pelukan tersebut, lantas menepuk-nepuk pelan punggung ibunya --dengan telapak tangan kanannya yang gemuk dan pendek bak bayi gurita-- memberi perlakuan yang sama ketika sang ibu atau ketika Sehun memeluk tubuhnya.

"Mau temana?" Tanya Baekhyun setelah mereka mengurai pelukan. Sambil tersenyum, sang ibu menjawab "Ibu sama ayah harus kerja malam ini, nak. Hyun-ie kan anak pintar, jadi bobo dengan baik disini, besok ibu jemput, ya?"

"Iya." Si ibu hanya tersenyum mendengar jawaban singkat anaknya, lantas mengatakan "I love you, Hyun-ie." Menatap mata Baekhyun dengan senyum hangat terpatri, pun Baekhyun yang membalas "Ayaff tutu!" Lalu tertawa sampai kedua matanya menyipit kala melihat ibunya mengulum senyum.

--oOo--

"Hyun-ie, ayo tidur. Tadi siang kan, kamu juga belum tidur." Ujar Sehun saat mendapati anak asuhnya masih berada di tengah mainan yang berserakan di lantai kamar.

Baekhyun bergeming di tempatnya duduk, bayi itu masih sibuk dengan urusannya sendiri, bahkan Sehun pun tidak tau apa yang anak itu sedang lakukan. "Ayo kita bereskan mainannya, lalu tidur. Sekarang sudah malam."

Baekhyun langsung menatap Sehun, dia ingin protes. "Nda ucah." Katanya hampir berteriak dan kembali fokus pada kegiatan sebelumnya.

"Gimana kalau kita bagi tugas, samchun bereskan tempat tidur, Hyun-ie bereskan mainan." Baekhyun kembali menggeleng, tanpa kata ia bangkit dari duduknya dan melepas mainan yang sedang ia mainkan.

Sehun kira, Baekhyun mengiyakan tawarannya dengan sedikit modifikasi, misalnya si bayi yang membereskan kasur, Sehun yang membereskan mainannya.

Namun, yang terjadi sekarang adalah ... Bayi itu malah asyik melompat-lompat di atas kasur, tidak peduli pada sprei yang sudut-sudut nya sudah terlepas, sehingga tidak lagi beraturan.

Sehun menghela napas tertahan. "Hey! Ayo dibereskan dulu ini mainannya." Baekhyun masih kekeh dengan pendiriannya, bayi itu menggeleng dan mulai berceloteh dengan bahasa bayi yang random.

"Kenapa menggeleng terus, sih? Ini yang berantakin mainannya siapa?" Sehun menatap Baekhyun dengan wajah serius. Pun Baekhyun yang menerima sinyal itu segera berhenti melompat dan menjawab pertanyaan Sehun dengan benar. "Yuni."

Kemudian kembali melompat dan berceloteh. "Yang mainin siapa?" Bayi itu lalu diam menatap Sehun. "Yuni." Kembali melompat, kini bayi itu mulai bernyanyi dengan suara keras --lebih tepatnya berteriak, sih-- dan tentu, tidak terlalu terdengar jelas sebab tubuhnya masih terpantul-pantul.

"Betul, lalu yang bereskan mainannya siapa?" Baekhyun kembali terdiam, kedua alisnya mengekerut dengan raut wajah bingung. Sebenarnya, kalau Baekhyun sudah pandai menyuarakan kebingungan yang kini baru bisa ia suarakan dalam hatinya, barangkali bayi itu akan mengatakan "Mainannya kan belum diberesin ..."

Tapi karena ia belum bisa menyuarakan kebingungan tersebut, jadilah si bayi hanya mampu mengucapkan kata "Hah?" Mulutnya terbuka, Baekhyun menatap Sehun dengan kedua bola mata yang tampak polos, menggemaskan.

Sehun kemudian mengulang pertanyaan yang sama, tapi dengan tipe pertanyaan berbeda, semoga bayi itu mengerti. "Yang harusnya membereskan mainan ini siapa?" Bayi itu tersenyum sebab sudah memahami dengan baik maksud dari pertanyaan Sehun, ia menjawab dengan semangat "Camchun!" Lantas tertawa dengan enteng dan tanpa dosa, seolah sudah memprediksi kalau Sehun samchun tidak akan bisa memarahinya.

"Heh! Enak aja ... Hyun-ie yang berantakin, Hyun-ie juga yang mainin, masa Samchun yang disuruh beresin?" Sehun berkacak pinggang, mendengus pelan. Tapi tetap memunguti mainan anak itu satu per satu, memasukkannya ke dalam kotak mainan dan membiarkan Baekhyun terus melompat di atas kasur.

Biarlah, nanti juga capek sendiri.

Meletakkan kotak mainan di kolong meja setelah dipastikan tidak ada lagi mainan yang tertinggal di luar kotak. Sehun mendekati tempat tidur, berniat untuk membereskan sprei dan membuat Baekhyun berhenti melompat, kemudian tidur dengan nyaman.

"Turun dulu sebentar, samchun mau bereskan kasurnya sebelum kita tidur." Baekhyun menurut, anak itu berhenti melompat dan segara turun dari atas kasur, membiarkan Sehun membereskan kasurnya dengan tenang.

Braakk

Atau mungkin tidak? Sehun cepat menoleh ke arah sumber suara. Kemudian tersenyum miris, bahkan senyumnya tidak sampai mata dan tampak seperti senyum tidak ikhlas, memijit pelipisnya pelan dan menghela napas sekali lagi.

"Ya tuhan, anak ini ... Ah sudah, biarkan sajalah." Kembali pada sprei yang ujung-ujungnya disisipkan agar menjadi rapi seperti semula, membiarkan Baekhyun yang kembali menuang semua mainan yang sudah Sehun bereskan sebelumnya.


Published
Jakarta, 29 Juni 2022

Jujur aja, aku kaget banget pas liat notifikasi kemaren ada yang vote & komen. Bahkan aku aja lupa pernah bikin cerita ini ... Saking lamanya ga tersentuh, terima kasih ya kak udah mau mampir 🙏🏼 semoga suka hehe

Sebenernya aku tuh pengen balesin komen kalian satu-satu, tapi bingung dan ga tau harus dibales apa dan gimana. Jadinya ga ku bales deh huhuuu maaf ya ... 

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang