Siang ini, Baekhyun baru saja terbangun dari tidurnya. Gelap, bayi itu menguap dan mengerjapkan kedua matanya tatkala ia hanya dapat menangkap sedikit cahaya di kamar.
Sehun memang sering kali mematikan lampu ketika ia tidur, oleh karena itulah Baekhyun sudah cukup terbiasa saat bangun dalam keadaan kamar yang gelap.
Bayi itu mulai meraba sisi samping kasur, ia merasakan kehadiran seseorang. Jadi bangkit dan menyipitkan mata, Baekhyun berusaha melihat wajah orang itu. Oh, ternyata, Sehun samchun juga ikut tidur? Baekhyun kembali merebahkan tubuhnya di sisi Sehun.
Tidak, ia tidak kembali tertidur, hanya merebahkan tubuh, menunggu Sehun bangun dari tidurnya. Ia hanya diam, merasakan hawa dingin dari AC yang menguar ke seluruh ruangan, memainkan kesepuluh jemarinya, menggaruk kepala, mengangkat-angkat kaki, menguap—bosan menunggu Sehun yang tak kunjung bangun.
Ia kembali bangkit dengan perlahan, duduk sambil menatap wajah Sehun dalam diam—kenapa-tidurnya-lama-sekali?—padahal Baekhyun sudah bosan disini, ia lapar dan ingin main, tapi tidak setega itu untuk membangunkan Sehun.
Akhirnya dengan otak geniusnya, Baekhyun menemukan sebuah ide yang sangat cemerlang—menurutnya—agar tidur Sehun tidak terganggu dan ia bisa bebas bermain di luar kamar. Jadi ia berencana akan turun secara diam-diam dari atas kasur, ah, betapa hebat otaknya, pikir Baekhyun.
Lalu ia naik ke atas kedua kaki Sehun, karena itu satu-satunya jalan untuk turun dari kasur. Tapi nahas, Sehun malah mengangkat dan memiringkan kakinya hingga Baekhyun kembali merosot ke tempat semula.
Sehun pikir, Baekhyun hanya mengigau, sebab ketika Baekhyun tidur, ia bisa menguasai satu kasur sendirian. Jadi tak heran, jika ia ingin menguasai tempat Sehun juga.
Sehun mengerjap tatkala ia merasakan pergerakan dari sisi kasur. "Eh? Hyun-ie sudah bangun? Tunggu di sini sebentar, ya?"
Sehun beranjak dari ranjang untuk menyalakan lampu, tapi ternyata, Baekhyun tidak mendengarkan ucapannya.
Ia malah mengikuti Sehun, turun dari kasur dan langsung menuju pintu kamar, berusaha membuka pintu dengan kedua tangannya.
Baekhyun langsung ke luar kamar dengan pekikan senang, karena berhasil membuka pintu sendiri, diikuti Sehun di belakangnya.
"Kapan kamu bangun, Hyun-ie?" Baekhyun sudah duduk di karpet, kembali memainkan mobil mainannya. Mengacuhkan Sehun karena sudah terlanjur sibuk dengan mobil pemadam di tangan. "Kamu lapar tidak?" Lagi-lagi Sehun kembali diacuhkan oleh baekhyun.
Tok tok tok
Baekhyun menegakkan tubuh kala rungunya mendengar suara ketukan yang berasal dari pintu depan. Sehun sudah beranjak dari duduknya, Baekhyun juga ikut berdiri dan berlari mendahului Sehun sambil berteriak heboh.
Tapi Sehun tidak langsung membuka pintu, ia akan mengintip dahulu dari balik jendela, hal itu tentu saja diikuti juga oleh Baekhyun.
Bayi itu ikut mengintip di sisi kaki Sehun. Tepat ketika Sehun baru saja membuka pintu, Baekhyun malah mendorong kembali pintunya.
"Tutup ajah!" katanya. Bagaimana bisa Sehun menutup pintu yang sudah ia buka sedikit, lagi pula yang datang itu bukan orang asing untuknya, itu Jungse!
"Aaah! Tutup ajah!" Baekhyun berseru panik kala pintunya terus ditarik oleh Sehun yang jelas memiliki tenaga lebih besar darinya. Bayi itu merengek tidak membolehkan Sehun membukakan pintu untuk tamu, hingga celana Sehun ditarik ke belakang.
"Ci anan. Nchun, ci anan." Ujarnya sambil menatap kedua telapak tangannya dramatis dengan kedua ujung bibir yang menukik ke bawah.
"Sebentar ya, ada tamu." Tapi Baekhyun terus saja menggeleng ribut, ia masih merengek meminta cuci tangan.
"Ayo ayo kita cuci tangan. Memangnya, kamu habis pegang apa? Kenapa tiba-tiba mau cuci tangan, Hyun-ie?" Sehun langsung menggendong Baekhyun membawa Bayi itu untuk mencuci kedua tangannya.
"Sini masuk, Se-ya. Tolong pintunya tutup lagi, ya." Jungse mengangguk sambil menaruh bungkus plastik yang ia bawa ke atas meja.
"Kenapa pula si bayi itu melihatku begitu? Langsung mencuci tangannya, pula. Dia pikir aku ini kotoran, apa? Aduh, sepertinya sainganku kali ini adalah anak bayi." Desahnya, miris. Memang sulit memiliki kekasih dengan wajah rupawan macam Sehun, banyak sekali saingannya, termasuk bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Hyun!
FanfictionHanya berisi tentang kehidupan sehari-hari Byun Baekhyun, seorang balita yang selalu dititipkan pada tetangganya, Oh Sehun. Warn: Bukan konten BxB, isinya cuma cerita keimutan balita. Semua foto diambil dari Pinterest.