Peluk lumba-lumba

189 28 19
                                    

"Sudah yuk." Sehun masih menatap Baekhyun yang tengah bermain dengan mainan-mainan yang mengapung di atas air dalam bathtub, sesekali bayi itu akan tertawa kegirangan dan mengepak-ngepakkan kedua tangannya hingga air berhamburan keluar dan terciprat kemana-mana, termasuk kaos dan celana Sehun.

Huft

Sehun menghela napas. "Lihat, bibirmu sudah biru. Tuh, tuh, lihat juga tanganmu... Iih, sudah keriput, sudah yuk, mau berapa lama lagi disana? Ayo pakai baju." Tapi Baekhyun tetap bergeming di tempatnya dan sibuk dengan mainan, bahkan bayi itu masih sempat mengumbar senyum tanpa dosa pada Sehun.

Sehun melirik kanannya sekilas, berusaha mencari ide untuk mendapatkan atensi Baekhyun agar bayi itu menyudahi acara mandinya.  Tiba-tiba saja, muncul sebuah ide"Siapa yang mau dipeluk sama lumba-lumba?" Ujar Sehun dengan nada penuh semangat, merentangkan handuk bermotif lumba-lumba warna-warni di kedua tangannya, sukses mengundang atensi Baekhyun.

"Mba-mba! Mau!" Mata Baekhyun yang sipit membola dan berbinar, bayi itu tertawa kegirangan karena sebentar lagi akan dipeluk lumba-lumba. Ia berdiri dengan berpegangan pada sisi bathtub.

"Bilasan dulu, siap-siap ya. Samchun guyur kepalamu." Sehun mengangkat sebuah gayung hijau di tangan kanannya sedang sebelah tangannya memegang lengan Baekhyun yang telah berdiri.

Mendengar itu Baekhyun langsung menunduk dan menutup mata rapat-rapat. Tapi tatkala air dalam gayung tumpah semua di atas kepalanya, bayi itu refleks membuka mulutnya lebar-lebar. Tangan Sehun dengan cepat menaruh gayung dan mengusap air yang melewati wajah Baekhyun.

Pemuda itu langsung membawa si bayi ke dalam gendongan dan membalut tubuh kecil Baaekhyun dengan handuk layaknya bayi berusia 5 bulan. "Mba-mba! Wah! Ada-ba...nyak!" Baekhyun berseru dalam dekapan Sehun.

Jungse terkikik, melihat pakaian Sehun yang hampir kuyup. "Kaki!" Baekhyun kembali berseru setelah melihat kakinya menghilang, kali ini dengan menggoyangkan sebelah kakinya. "Wah? Iya, kakinya Hyun-ie, hilang sebelah, kemana ya?"

Bayi itu masih menggerakkan kaki kanan, berusaha menyingkap handuk yang menyembunyikan sebelah kakinya. "Ada! Ni dia!" lalu tertawa bertepuk tangan sebab Sehun sengaja melonggarkan lilitan handuk di tubuh bagian atas.

"Yuyuk! Dinin~" Kata Baekhyun dengan handuk bergambar lumba-lumba warna-warni yang membalut tubuhnya. Kini kedua tangannya melingkar di badan Sehun meski kedua kakinya sudah menapaki kasur.

"Eh? Kan sudah dipeluk sama lumba-lumba, sudah dipeluk juga sama samchun." Kata Sehun dengan sebelah tangan yang merapatkan tubuh Baekhyun dengan tubuh besarnya.

Sedang sebelah tangan lagi ia gunakan untuk mencari sebuah video lagu anak-anak dari salah satu platform streaming paling terkenal, Youtube.

"Aegi sangeo ddududdudu~"

"Iyu! Iyu!" Bayi itu langsung duduk di atas kasur dalam keadaan masih telanjang, walaupun dibalut dengan handuk, sih. Matanya terpaku pada ponsel yang sedang menayangkan siaran lagu khas balita. Sesekali mengomentari apa yang ia lihat. "Iya, itu hiu. Ayo berdiri sebentar, pakai pampersmu dulu, nanti keburu mancur."

"Cunn." Kata Baekhyun tanpa nada, matanya masih tak lepas dari ponsel yang terus bernyanyi. "Iya, mancur. Siapa yang suka mancur?" Baekhyun mengangkat sebelah kakinya untuk mengenakan pampernya, dengan berpegangan pada bahu Sehun. "Yunii." Jungse menatap Sehun dengan pandangan kagum. Benar-benar sudah siap menjadi ayah, pikirnya.

"Iya, Hyun-ie kalau tidak cepat-cepat pakai pampers nanti mancur. Mancurnya dimana?" Sehun sudah selesai dengan pampers, kini menatap wajah Baekhyun. "Ituh." Bayi itu memalingkan wajah sejenak lalu menunjuk sisi kiri kasur.

"Baekhyun pernah pipis di kasur?" Sehun mengangguk dan mengulum senyum, sedang Jungse sudah tertawa membayangkan Sehun harus kesusahan membersihkan pipis Baekhyun sendirian di atas kasur.

"Ciluk? Bwaa." Kata Sehun ketika ia meloloskan kepala Baekhyun untuk mengenakan baju tidurnya. Baekhyun tertawa datar, kedua netranya masih fokus pada ponsel."Abish, ti adih." 

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang