Cerita!

93 25 20
                                    

Malam ini, udara di dalam kamar kian menjadi dingin sebab AC dengan suhu 26° berhembus perlahan.

Membawa hawa mengantuk pada pemuda yang sedari tadi menemani bayi Byun bermain seharian penuh, tapi tidak dengan Baekhyun. Anak itu masih terus bermain di atas lantai, sama sekali tak mengindahkan panggilan si paman untuk segera tidur.

"Hyun-ie ... Ayo tidur, samchun sudah ngantuk." Ujar Sehun dengan nada mendayu, tubuhnya sudah merebah di atas kasur dengan bantal empuk yang menyangga kepala serta bedcover membentang sepanjang kasur, sambil menahan kedua kelopak mata yang kian memberat.

"Hyun-ie ... Mainnya di atas kasur saja, sini. Sambil bobo-an." Baekhyun menoleh pada Sehun dan segera bangkit dari duduk, kedua tangannya sibuk membawa sebuah truk ekskavator kuning yang akan menemaninya tidur malam ini. "Camcun main ini!" Sehun hanya mengangguk setelah memastikan Baekhyun sudah aman berada di tengah kasur.

"Camcun banuuunn!!"

Ppak!

Telapak tangan Baekhyun sukses mengenai kening Sehun dengan cukup keras, menimbulkan erangan pada si pemilik wajah.

"Makanya ayo tidur, Hyun-ie ... Samchun sudah ngantuk, mau istirahat." Gumamnya dengan kedua mata yang terbuka sedikit sambil menarik pelan lengan kiri Baekhyun.

"Sini bobo-an, nih di bantal punya Hyun-ie." Baekhyun hanya diam sambil merebahkan tubuhnya dengan perlahan, tepat disisi Sehun. "Mau ciyimutan!" Pemuda itu mengangguk dan membiarkan Baekhyun yang grasak-grusuk menyelusup masuk ke dalam bedcover.

"Camcun, mau ciyita!" Ujar Baekhyun sambil memandang langit-langit kamar yang temaram, sesekali menatap wajah Sehun yang sudah diambang batas sadar.

"Iya cerita. Hyun-ie mau cerita apa?" Sehun mengerjap pelan dan menguap lebar, berusaha menahan kantuknya lebih lama. "Tuck!" Sahut Baekhyun dengan semangat.

"Hyun-ie mau cerita tentang truk?" Baekhyun mengangguk, menatap Sehun dengan pandangan berbinar. Tapi Sehun hanya diam saja, kali ini matanya ikut menatap langit-langit kamar, dengan maksud menunggu Baekhyun bercerita.

"Ayo, katanya mau cerita?" Ujar Sehun setelah beberapa saat hening, tidak ada yang membuka percakapan. Kali ini Baekhyun yang mengerjap, bingung. "Camcun!" Sehun terkekeh. "Oh, maksudnya samchun yang cerita?" Baekhyun lagi-lagi mengangguk.

"Coba gantian, Hyun-ie yang cerita. Samchun mau dengar." Baekhyun diam, mungkin sedang berpikir akan bercerita apa.

"Jadi ... Uh ada catu hayi ... Ada tuck." Baekhyun memulai kisahnya dengan perlahan. Sehun memandangi sisi wajah Baekhyun yang sedang menatap langit-langit kamar. "Iya ada truk, terus?"

"Uh ... Tuyus ... Uh ... Tucknya bobo." Sehun tersenyum, menahan tawa lebih tepatnya. "Truknya bobo? Di mana?" Baekhyun menatap Sehun, sedang yang ditatap malah mengangkat sebelah alisnya. "Bobonya, di jayanan."

"Truknya bobo di jalanan?" Baekhyun mengangguk "Iya." Sehun ikut mengangguk, berusaha memahami cerita Baekhyun. "Terus?"

"Uh ... Tuyus ada mobin bayap." Baekhyun menatap Sehun, sebab belum ada reaksi apapun dari si pemuda. "Ada mobil balap?" Bayi itu kemudian mengangguk "Iya."

"Terus?" Sehun mengusap rambut Baekhyun perlahan. "Uh ... Mobin bayapnya mayah-mayah." Sehun sebenarnya agak terkejut dengan kalimat Baekhyun, tapi pemuda itu juga ingin tertawa rasanya mendengar imajinasi dari bocah kecil yang bahkan belum mencapai usia lima tahun.

"Kenapa mobil balapnya marah-marah?" Baekhyun menatap Sehun, lalu matanya bergulir kesana-kemari mencari jawaban atas pertanyaan sederhana Sehun. "Tayena ... Tucknya bobo." Ucapnya polos.

"Ooh, jadi mobil balapnya marah-marah karena melihat ada truk yang bobo di jalanan?" Baekhyun hanya diam tidak menjawab apapun ia hanya terus memandang langit-langit kamar.

"Atau karena mobil balapnya ada di dalam truk, lalu truknya malah ketiduran di jalan dan mobil balapnya marah? Hm?" Kali ini Baekhyun memandang Sehun, sepertinya imajinasi yang disampaikan Baekhyun sesuai dengan tebakan Sehun. "Iya."

Gotcha!

"Oh, gitu. Terus?"

"Uh ... Nda tau, camcun aja!" Ucapnya dan langsung menenggelamkan wajahnya di ketiak Sehun dengan posisi miring.

"Loh? Kok Samchun aja? Hyun-ie hebat loh, sudah pintar mengarang cerita." Ucapnya lalu terkekeh pelan, sebab teringat cerita random Baekhyun barusan. Mungkin imajinasinya terputus sampai di sana dan Baekhyun belum memikirkan lanjutannya.

"Yasudah, ayo tidur. Cerita malam ini sudah Hyun-ie ceritakan. Berdoa dulu sebelum tidur, ya?" Ucap Sehun, tangannya mengusap punggung Baekhyun perlahan.

"Nda! Nda mau baca doa!" Ujar Baekhyun menatap Sehun dengan pandangan protes. "Yasudah, samchun saja yang baca. Tapi kalau Hyun-ie sudah hafal dan mau ikut baca, tidak apa-apa." Kata si pemuda, kemudian menggumamkan beberapa doa sebelum mereka berdua akhirnya tidur.

끝!

Published, 30 Juli 2022

A-yo! Masih adakah yang baca? Maafin aku lama update, soalnya ... Bingung apa yang harus ditulis dan kemaren aku juga sibuk ujian segala macem. Maaf ya 🙏🏼

Semoga kalian suka chapter yang ini ... Hehe 🥰

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang