Sembunyi!

412 40 21
                                    

Sore itu, seperti biasanya, Baekhyun bermain sendirian di atas karpet ruang tamu, bersama Sehun yang sedang rebahan di sofa sambil bermain ponsel pintarnya, sesekali ia melirik memastikan bahwa Baekhyun masih aman dan berada di jarak pantauannya.

"Aduh! Hyun-ie, jangan digigit." Sehun meringis kala gigi susu Baekhyun menancap tepat di lengan atasnya yang terbalut kaus putih, sedang Baekhyun hanya tertawa tanpa dosa, merasa lucu saat Sehun memekik kesakitan akibat ulahnya.

Akhir-akhir ini Baekhyun memang sering kali merasa gemas dengan Sehun, hingga ia menggigit bagian tubuh Sehun secara sengaja. Lalu tertawa bahagia ketika yang digigit meringis, ia baru akan berhenti menggigit ketika Sehun bangkit meninggalkannya sendirian.

Tentu bayi itu tidak akan menangis begitu saja ketika Sehun meninggalkannya, ia hanya akan kembali bermain sendiri dengan mobil-mobilan yang terserak di lantai. Sebab ia percaya pada Sehun, bahwa Sehun orang baik yang tidak akan menyakitinya.

"Nchun!" Baekhyun berlari ke arah jendela ruang tamu yang terpasang tirai cokelat, bayi itu berdiri di balik tirai lalu membalut tubuh dan menyembunyikan wajahnya di sana, Sehun hanya memperhatikan Baekhyun dari sofa ruang tamu yang tengah ia duduki. "Nyi~ Nyi~" Oh, itu sinyal bahwa si bayi minta dicari, ia bilang bahwa ia tengah sembunyi.

Sehun terkekeh gemas, lalu beranjak mendekat pada si bayi dengan merangkak perlahan. "Loh? Mana ya Hyun-ie? Kok hilang?" Baekhyun memekik saat mendengar suara Sehun yang kian mendekat. "Bwaa!" Pekikan Baekhyun kian mengeras saat Sehun menyibak tirai cokelat itu.

"Yagi yagi~" Baekhyun berlari terbirit-birit ke tirai sebelahnya, ia melakukan hal yang sama —membalut tubuhnya dibalik tirai dan menyembunyikan wajahnya di sana— "Memang siapa yang mau cari kamu?" Baekhyun diam, beberapa detik kemudian menyembulkan wajahnya dari balik tirai karena merasa tidak ada yang mendekat, ia menatap Sehun, bingung. "Peluk samchun dulu, sini."

"Nda nda!" Baekhyun berusaha melepaskan diri dari pelukan Sehun, saat pelukan mulai meregang Baekhyun buru-buru mendorong dada Sehun dengan kedua tangan kecilnya lantas berbalik badan. "Kabun ajah!" Ujarnya lalu berlari ke arah kamar tidur yang biasa ia tempati saat tidur siang.

"Ih, apa semua bayi se-menggemaskan ini? Tuhan, kalau aku menikah nanti, tolong berikan aku satu bayi yang seperti ini." Sehun bergumam pelan, kedua netranya masih memperhatikan Baekhyun yang tengah berusaha memanjat ranjang untuk sampai ke atas kasurnya.

"Hyun-ie mana ya?" Baekhyun melompat di atas kasur –walaupun ia masih belum lulus ujian melompat, sih. Mendekati tumpukan bantal guling lalu menyembunyikan wajahnya disana, meski bokong dan kedua kakinya masih terlihat, tak masalah, yang penting wajahnya tidak terlihat. "Nyi~ Nyi~" Pekik Baekhyun kala rungunya mendengar Sehun yang –menurut si bayi– sedang berusaha mencarinya.

"Eh? Mana ya? Kok ada suara tapi orangnya tidak ada?" Baekhyun kembali memekik. "Ninih ninih!" Lalu menyembulkan wajahnya "Iyubaaa!" Pekiknya menatap Sehun, kegirangan. Sehun tertawa, rasa-rasanya wajahnya akan awet muda jika seperti ini terus.

Setelah tawanya mereda, ia lantas beringsut keluar kamar. Menutup pintu lalu berseru "Hyun-ie~ cari Samchun!" Baekhyun yang berada di dalam kamar berteriak heboh, melompat turun dari atas kasur lantas berlari ke arah pintu, sebelah tangannya berusaha membuka pintu kamar yang tidak tertutup rapat.

Ketika ia berada di luar, lagi-lagi Baekhyun berteriak kegirangan. Padahal ia sama sekali belum menemukan Sehun yang tengah sembunyi, Baekhyun mengedarkan pandang ke segala arah, lalu ia berlari lagi menuju tirai cokelat tempat awal ia sembunyi. "Ni dia!" Pekiknya girang kala ia menyibak tirai yang menyembunyikan tubuh tinggi Sehun yang terduduk.

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang