Babi!

96 23 29
                                    

Sejak pagi, beberapa saat setelah Baekhyun menginjakkan kaki di kediaman Sehun, bayi laki-laki itu sudah diculik oleh seorang pemuda bertelinga lebar bak seekor gajah, dia adalah Park Chanyeol. Chanyeol memang sangat menyukai anak kecil, apalagi anak yang aktif dan ceria macam Baekhyun.

Sehun memanfaatkan waktu tersebut untuk istirahat sementara ia mempercayakan anak asuhnya pada Chanyeol. Hingga ketika sore hari tiba, Baekhyun baru pulang dalam gendongan Chanyeol, tertidur selama perjalanan menuju rumah.

Bayi itu kelelahan rupanya, setelah puas bermain hampir seharian. Entah kemana Chanyeol membawa Baekhyun, sampai bayi itu pulang dalam keadaan tidur pulas dan menggenggam sesuatu berwarna abu-abu ditangannya.

"Langsung ke kamar saja, Hyung. Kau bisa memindahkannya ke kasur, kan?" Chanyeol hanya mengangguk setelah ia melepas kedua sepatunya sembarangan, dan mulai melangkah masuk lebih dalam ke rumah Sehun.

"Main dimana?" Ujar Sehun berdiri di ambang pintu kamar, setelah menyalakan AC agar kamar tidak terlalu panas.

Chanyeol menghela napas setelah berhasil menaruh Baekhyun ke atas kasur tanpa membangunkan si bayi kemudian tersenyum puas, sebab ia banyak bersenang-senang hari ini. "Playground." Ujarnya singkat sambil menata bantal-bantal di sekeliling Baekhyun agar bayi itu aman dan tidak terjatuh saat tidur.

"Sejak pagi kalian main di Playground?" Sehun melotot, kaget. "Tentu tidak, Hun-ie ... Kami bermain di taman saat pagi, lalu ketika makan siang kami pergi ke mall dan mampir di Playground setelahnya."

"Pasti dia menolak untuk pulang." Sehun itu menyunggingkan senyumnya dan terkekeh pelan. Mengingat Baekhyun yang selalu lupa waktu jika sudah berada di sana dan selalu menolak untuk pulang bahkan saat ia sudah mengantuk dan matanya tidak bisa lagi diajak berkompromi.

Pernah ketika Sehun mengajaknya bermain di Playground, saking tidak mau diajak pulang, anak itu malah tidur di dalam wahana mandi bola. Bagian ini, mungkin akan diceritakan lain waktu.

"Ya, untung aku tidak sengaja membawa mainan kecil milik Yoojung di dalam tas. Lalu dia langsung mau pulang setelah kuberikan itu." Sehun mengangkat sebelah alisnya, mengikuti Chanyeol yang keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang tamu.

"Apa tidak apa-apa kau memberikan mainan milik Yoojung?" Chanyeol mengangguk. "Tidak apa-apa, kok. Yoojung mungkin sudah lupa dengan mainan itu, lagipula itu hanya mainan murah." Chanyeol terkekeh.

Yoojung adalah keponakan perempuan Chanyeol, anak dari kakak perempuannya yang sudah menikah beberapa tahun yang lalu. Anak itu memang jarang sekali berkunjung ke rumah Chanyeol, dalam sebulan mungkin hanya satu atau dua kali dia datang.

"Mainan apa yang kau berikan, Hyung?" Sehun baru saja keluar dari dapur untuk mengambilkan Chanyeol segelas air jeruk dingin dan beberapa toples camilan kecil di atas nampan coklat. "Hanya seekor koala kecil seukuran jempol."

Sehun benar-benar terperangah "Ya ampun, aku itu kecil sekali ... Dan Baekhyun menyukainya?" Chanyeol mengangguk sekali setelah beberapa tegukan air jeruk masuk ke tenggorokannya.

"Istirahat dulu disini, Hyung. Tuh di kamar sama Hyun-ie." Chanyeol menggeleng "Terimakasih, tapi aku mau istirahat di rumah saja. Titip salam untuk Hyun-ie, aku pamit." Chanyeol berdiri dan langsung berbalik menuju pintu untuk segera pulang ke rumahnya.

--oOo--

"Camcun ... Babinya Yuni, mana?" Sehun mengernyit kala mendengar pertanyaan Baekhyun. "Babi?" Baekhyun baru saja terbangun dari tidurnya dan langsung mencari babi, Baekhyun ini mengigau atau bagaimana?

"Iyaa babi, yang tadi tuuh." Matanya mengedar mencari di atas meja. "Yang tadi yang mana, Hyun-ie."

"Ini camcun ini! Babi!" Baekhyun mengangkat sesuatu dalam genggaman tangannya. Oh, mainan yang tadi diberikan Chanyeol sebelum dipindahkan Sehun ke atas meja.

"Tapi kata Chanyeol Samchun, ini Koala, Hyun-ie. Bukan Babi." Sehun menatap Baekhyun dengan alis menekuk. "Ndaa ini Babi! Tuuh iyat hidungnya tuuh! Babi, camcun!"

Memang, kalau dilihat sekilas, hidungnya mirip seperti babi, apalagi itu mainan yang super mini dan berwarna abu-abu gelap, hampir hitam. Sudahlah mirip sekali dengan babi ngepet.

"Coba sini." Sehun mengajak Baekhyun ke dinding yang tertempel gambar hewan-hewan. "Ini Babi, warnanya pink." Sehun menunjuk gambar babi yang sedang memakan buah apel.

"Yang ada di tangan Hyun-ie itu bukan Babi, tapi Koala." Baekhyun memerhatikan hewan di tangannya. Lantas bergumam "Butan Babi, ya?" Mendongak menatap Sehun, meminta kepastian jawaban.

"Iya bukan, coba samchun lihat." Baekhyun menyerahkan mainan dalam genggamannya ke Sehun. "Tuh, ini Koala, Hyun-ie. Bukan Babi."

"Butan Babi?" Kepala Baekhyun menggeleng. "Iya, ini Koala."

"Ooh ... Ini Tolawa, ya? Butan Babi?" Sehun mengernyit, kolawa katanya? "Koala, Hyun-ie."

"Tolawa! Mau ciniin!" Baekhyun mengulurkan tangannya, berusaha menggapai mainan yang kini berada di genggaman Sehun.

"Nanti dulu, ikuti Samchun! Ko-a-la." Baekhyun sesekali melompat, masih berusaha mengambil alih mainan miliknya. "Tolawa!"

"Nanti samchun berikan, Hyun-ie ikuti samchun dulu, pelan-pelan." Baekhyun akhirnya dia menatap Sehun. "Sekarang ikuti, Ko."

"Tolawa."

"Ikuti pelan-pelan, Hyun-ie. Ko." Sehun menggeleng.

"To." Bayi itu mengikuti dengan perlahan. Lantas pemuda itu membuka mulutnya lebar "A."

Baekhyun masih mengikuti ejaan Sehun. "A."

"La." Merupakan suku kata terakhir yang harus diikuti si bayi, membuatnya mengerjap sebentar sebelum lanjut mengikuti "Ya."

"Ko-a-la." Baekhyun diam, otaknya masih memproses kata yang baru saja ia dapat. "Oh, ini Tolawa, ya?" Dahi Sehun mengkerut.

Belum sempat Sehun melayangkan protes tiba-tiba saja bayi itu sudah merevisinya sendiri. "Ini, ini Towaya, ya?" Sehun akhirnya mengangguk, merasa senang Baekhyun bisa mengejanya dengan baik dan benar.

"Iya betul, coba sekali lagi, nanti samchun berikan."

"Uh ... Towaya." Baekhyun tertawa kecil, tangan kanannya terulur meminta mainan itu kembali. Sehun mengecup pipinya sekilas dan langsung memberikan koala kecil tersebut.

"Itu hewan apa, Hyun-ie. Yang kamu pegang." Ujar Sehun, kembali menguji Baekhyun.

"Babi." Lantas bayi itu tertawa setelah mendengar Sehun mendesah frustasi.




끝!
Published, 3 August 2022

Aku yang ketik, tapi aku yang kesel sendiri jadinya, pasti frustasi banget sih kalo punya anak tengil modelan begini, mana seneng banget ngeledek orang 😂

Anyway, semoga kalian masi suka ya, walaupun bocahnya sering bikin gregetan. Thanks for reading my story! 🙇‍♀️

Hope your day goes well! 😊

Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang