Wedding Party (02)

173 21 23
                                    

Baekhyun masih belum juga menghentikan tangisnya meski Sehun sudah membawanya keluar gedung. Banyak anak-anak yang berlari saling berkejaran dan bercanda, tapi itu tak membuat tangis Baekhyun berhenti.

"Ada apa Hun-ah?" Jungse menyusul Sehun keluar ketika Jongin memintanya untuk membantu Sehun menenangkan Baekhyun yang mengamuk. "Hyun-ie gendong sama tante mau?"

"Nda! Hueee ndong-ncun ajah!" Katanya di sela tangisnya yang belum juga berhenti, Sehun masih setia mengusap punggung Baekhyun sesekali mengusap belakang kepalanya juga, berusaha mengalirkan afeksi untuk si bayi.

"Eh, Hyun-ie lihat! Ada burung!" Kata Jungse sambil menunjuk langit biru dengan awan-awan yang menggumpal. Baekhyun hanya melirik sekilas, tidak tertarik.

"Jongdae Hyung sudah selesai ganti baju, Se-ya?" Jungse mengangguk, masih berusaha mengalihkan perhatian Baekhyun agar berhenti menangis. "Eh, Hyun-ie paman Jongdae sudah selesai ganti baju, kita foto bersama yuk! Setelah itu kita pulang, mau?" Sehun mencoba peruntungan.

"Nyau." Sehun tersenyum, rasanya puas sekali mendengar jawaban Baekhyun, yah... Ia tahu Baekhyun hanya menangkap kalimat akhirnya saja tentang pulang. Walaupun Baekhyun berkata ia setuju untuk berfoto, tapi tetap saja, bayi itu masih terisak-isak.

"Dia kenapa, sih?" Tanya Jungse yang kebingungan karena Baekhyun yang tidak seperti biasanya.

Sehun mengangkat kedua bahunya. "Mengantuk, mungkin? Atau lapar? Ayo masuk, kita foto bertiga dengan pengantin seperti keluarga bahagia." Sehun terkekeh, merasa lucu dengan kalimatnya sendiri. Masih mengusap punggung Baekhyun yang ia pikir sudah lelah menangis karena hanya terdengar isakan kecil saja.

Baekhyun membalik badannya yang semula menghadap belakang, kini ia bisa melihat semua yang Sehun lihat. Jongdae sedang berfoto bersama istrinya, pemuda itu terlihat tampan dengan setelan jas hitam dan senyum yang menjadi khas seorang Kim Jongdae.

Tapi Sehun rasa, penampilan si wanita yang membuat Baekhyun takut, sebab ada kain menjuntai di belakang kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Sehun rasa, penampilan si wanita yang membuat Baekhyun takut, sebab ada kain menjuntai di belakang kepala. Meskipun hanya selembar kain tipis yang transparan, tapi kan tetap saja.

Sehun mendasah kala Baekhyun mulai menangis lagi, kali ini lebih keras dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun mendasah kala Baekhyun mulai menangis lagi, kali ini lebih keras dari sebelumnya. "Jongdae Hyung!" Sehun sedikit berteriak, berusaha membuat Jongdae menoleh padanya. "Mau foto bareng!" katanya sambil menunjuk dirinya dan Jungse bergantian ketika Jongdae sudah menoleh padanya.

"Hey, kamu kenapa Hyun-ie?" Jongdae menyapa Baekhyun kala si bayi sudah berada tepat di hadapannya dengan seluruh wajah hingga kedua telinganya memerah akibat menangis tak henti-henti.

Namun Baekhyun tak mau menjawab Jongdae, ia hanya menangis menunjuk pintu, meminta Sehun agar membawanya keluar ruangan. "Hey kita mau foto sebentar, boleh?" Kali ini Baekhyun menggeleng.

Sehun mengerutkan hidung, tak senang. "Sebentar saja kok, Hyun-ie. Dua kali, eh, tiga kali, setelah itu kita pulang, mau?" Baekhyun masih setia menggeleng. "Ta iyang." Kata Baekhyun disela tangisnya.

Sehun mengangguk. "Iya iya kita pulang, tapi setelah foto okey? Ayo lihat ke situ, Hyun-ie." Ujar Sehun ketika menyadari bahwa sang fotografer sudah menunggu mereka dengan sabar.

"1... 2... Lihat kamera... 3." Cahaya blitz berkedip dua kali. Sedari tadi Sehun berkali-kali mencolek pipi Baekhyun agar bayi itu berhenti menangis dan bersedia menatap kamera. "Ganti gaya... 1... 2... 3." Cahaya blitz lagi-lagi berkedip. "Sekali lagi... 1--"

Sehun cemberut ketika sesi foto selesai dan Baekhyun masih belum mau menghentikan rengekannya. Apakah tidak lelah menangis terus begitu? Pikirnya. Mereka segera bergegas pulang tanpa mencicipi apapun di pesta tersebut, kecuali Jungse sepertinya.

"Hyun-ie, nanti saat fotonya sudah selesai di cetak, pasti wajahmu akan terlihat jelek sekali." Sehun bergumam sambil mengelus punggung kecil Baekhyun. "Ndong-nak-ai." Baekhyun bergumam.

"Gendong anak bayi? Memangnya kamu masih bayi, heh?" Sehun mencium pipi Baekhyun berkali-kali sambil merubah posisi gendongan Baekhyun menjadi rebah di kedua lengannya, bayi itu terkikik merasa geli.

"Kamu mengantuk, hm?" Sehun tersenyum, Baekhyun sudah menghentikan tangisnya. "Ya sudah, tidurlah." Lalu kepalanya menoleh menatap Jungse. "Se-ya, kira-kira kalau masuk ke dalam sana lagi, malu tidak?"

Jungse menggeleng. "Kenapa?" Sehun tersenyum semakin lebar, radar Jungse mulai menangkap tanda-tanda Sehun akan berbuat sesuatu yang aneh. "Kamu masuk lagi ke dalam ya, mau kan? Aku sudah membawa tote bag dan plastik kecil, tolong ambil beberapa makanan ringan untuk Baekhyun hehe."

Jungse mencebik. "Untuk Baekhyun atau untukmu?" Perempuan itu mencibir. "Kalau hanya masuk ke dalam, sih, aku tidak malu. Tapi please deh, bawa pulang makanan dari pesta pernikahan itu memalukan!" Jungse menabok lengan Sehun keras, sambil bergumam "Yang benar saja".

Sehun menyengir pada Jungse. "Ayolah, jika ada yang bertanya, kau tinggal bilang itu untuk Hyun-ie, mereka juga tidak akan protes sebab dia bayi." Jungse menarik napas panjang lalu mengeluarkannya perlahan, berusaha untuk tidak marah-marah mengingat disini masih ada Baekhyun.

"Baiklah..."

<Published, 210805>

Happy Anniversery eggs! \^0^/ And get well soon, Xiumin and D.O.

Asli kaget banget pas liat berita, kaget sampe lemes. Kaya ga nyangka aja gitu, semoga dia lekas pulih. Member exo sama para staff juga, semoga sehat selalu.

Buat bang Dyo juga, sehat sehat lu bang!


Adorable Hyun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang