Chapter 22.1

1.6K 176 6
                                    


Jungkook sangat mencintai kota London, karena kota itulah yang menjadi bukti perjuangan Jungkook menjadi seorang pria mapan dan berpendidikan. Bahkan Jungkook mendirikan perusahaan miliknya di sana, untuk membantu teman-temannya yang memang tinggal menetap di kota itu.

Jungkook pernah meminta Ayahnya untuk menjadi investor di perusahaannya, tapi Ayahnya malah memberikan saham besar di perusahaannya atas nama Jungkook. Bahkan Ayah Jungkook mengajak rekan-rekannya untuk menjadi investor di perusahaan anaknya, hingga perusahaan Jungkook bisa berkembang dan menjadi perusahaan terbesar kedua di London.

"Selamat datang, Tuan Jungkook. Senang bisa bertemu dengan anda lagi." Jungkook tersenyum lebar ketika melihat orang yang berdiri tegap di samping mobil untuk menjemputnya dan Yeri.

"Hi, Stephen. Sudah lama tidak melihatmu. Apa kabar? Bagaimana kabar Ibumu?" Ucap Jungkook lalu melepas genggaman tangannya pada Yeri dan memberikan pelukan singkat pada pria bernama Stephen yang langsung di terima pria itu.

"Saya baik, sir. Ibu saya juga baik, ia menitipkan salam untuk anda." Ucap Stephen lalu menjauhkan tubuhnya dari Jungkook.

Jungkook menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu belikan bunga mawar untuk Ibumu nanti sebagai ucapan salam dariku." Balas Jungkook membuat Stephen tersenyum lebar.

Stephen melirik kan matanya kearah Yeri yang sedari tadi diam memperhatikan, Jungkook yang menyadari pun langsung menoleh kearah Yeri yang berdiri di belakangnya. Ia menarik lengan Yeri untuk berdiri di sampingnya.

"Kenalkan ini istriku. Jeon Yeri. Dan sayang, ini Stephen sahabatku di kota ini." Ucap Jungkook memperkenalkan Yeri dan Stephen satu sama lain. Stephen yang mendengar ucapan Jungkook pun tersentak kaget.

"Tidak seperti itu, saya hanya salah satu sekretaris di perusahaan Tuan Jungkook yang ada di London saja. Saya Stephen, Nyonya." Ucap Stephen mengulurkan tangannya pada Yeri.

Yeri menyambut uluran tangan Stephen, "Hi, nice to meet you, Stephen." Balas wanita itu dengan senyuman ramahnya lalu Stephen melepaskan jabatan tangannya.

"Istri anda cantik, sir." Celetuk Stephen tiba-tiba.

"Jangan menggoda istriku, Steph." Geram Jungkook membuat Stephen tertawa kencang dan Yeri mendengus geli.

"Kita berangkat sekarang." Stephen mengangguk tegas lalu bergegas membuka bagasi mobil untuk memasukkan koper Jungkook dan Yeri, sedangkan Jungkook membukakan pintu untuk Yeri.

"Kau pasti lelah." Jungkook mengulurkan tangannya pada Yeri layaknya seorang pelayan pada majikannya.

Yeri tersenyum geli sembari menerima uluran tangan Jungkook lalu memberikan kecupan singkat di pipi suaminya sebelum masuk ke dalam mobil. "Thank you, sir." Ucap wanita itu dengan nada menggoda membuat Jungkook tersenyum geli.

Stephen sudah berdiri di pintu belakang lainnya, ia membukakan pintu untuk Jungkook yang tengah mengitari mobilnya.

"Terimakasih, Steph." Ucap Jungkook memberikan tepukan singkat di pundak Stephen lalu masuk ke dalam mobil, Stephen pun menyusul di kursi kemudi.

Mobil mereka mulai melaju meninggalkan bandara menuju apartment Jungkook yang ada di pusat kota.

.

Saat sampai di gedung apartment yang begitu menjulang tinggi dan besar, Jungkook dan Yeri turun terlebih dahulu dari mobil dengan Stephen yang membukakan pintu untuk mereka.

Jungkook mengajak Yeri untuk masuk ke dalam lobi dan melangkah menuju lift, sedangkan Stephen mengurus koper mereka yang masih ada di dalam bagasi.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang