Chapter 2

2.3K 316 18
                                    

Yeri POV

Keadaan menjadi hening saat aku masuk ke kelas Jungkook yang sudah di mulai sepuluh menit yang lalu, aku langsung melangkah ke kursi bagian belakang yang masih kosong lalu duduk tanpa memperdulikan tatapan semua orang di kelas, termasuk Jungkook.

Aku mengeluarkan buku dan alat tulis dengan tenang, kemudian menoleh ke depan, melihat Jungkook yang masih diam memperhatikan ku.

"Kau terlambat. Apa kau tau itu Nona Kim?" Tanya nya dengan tatapan tajam, aku pun mengangguk tanpa ingin mengeluarkan suara.

"Setelah pelajaran saya selesai, datang keruangan saya." Ucap Jungkook dengan tegas lalu memutar tubuhnya menghadap papan tulis, melanjutkan kegiatan mengajar nya yang sempat tertunda karena kedatangan ku.

Aku pun menghela nafas pasrah karena harus berurusan dengan nya lagi setelah ini, untuk satu ruangan dengan Jungkook saja membuat ku jengkel. Entahlah rasa kagum ku padanya hilang semenjak ia meminta ku untuk tidak dekat lagi dengan nya.

Aku hanya mengikuti ucapan Jungkook untuk menjauh dari nya, bahkan aku pindah tempat club untuk tidak bertemu dengan Jungkook dan itu membuat Wendy bertanya-tanya.

"Kau tidak pernah terlambat, kenapa sekarang kau terlambat? Di pelajaran dosen tampan itu." Ucap Wendy setelah bel selesai kelas berbunyi, aku memasukkan buku dan alat tulis ku, mengikat satu rambut merah ku dengan asal.

"Aku hanya malas." Ucapku singkat lalu berdiri meninggalkan kelas tanpa menghiraukan tatapan Jungkook yang mengarah padaku.

Wendy terus berkicau di sisi ku dan aku hanya menjawab seadanya dan tertawa saat mendengar lelucon nya.

"Kapan kau akur sehari saja dengan mereka?" Tanya ku saat Wendy bercerita tentang pertengkaran nya dengan Suga dan Jhope.

"Itu tidak akan pernah terjadi, Yeri." Sahut nya kesal yang ku balas dengan tawa kecil.

Aku mengalihkan tatapan kearah lain. "Aku harus keruangan Mr. Jungkook." Ucapku saat melihat Jungkook baru saja keluar dari kelas dengan langkah tegap nya.

Bohong jika aku mengatakan Jungkook tidak tampan, dia tampan, bahkan sangat tampan, aku mengakui dan mengagumi nya tapi sifat Jungkook membuat ku berhenti melakukan dua hal itu, sifat nya sangat menjengkelkan dan membuat ku ragu dengan perasaan ku.

.
.
.

Aku mengetuk pintu ruangan Jungkook dan masuk kedalam saat mendengar suara teriakannya. Aku melihat Jungkook yang baru saja membuka jas yang ia pakai dan menaruhnya di punggung kursi kebesaran nya, lalu ia duduk disana.

"Silahkan duduk."

Aku pun melangkah masuk setelah menutup pintu dan duduk di hadapan Jungkook, di batasi meja kerjanya. Jungkook memperhatikan gerak-gerik ku dan memberikan senyuman saat mataku bertemu dengan matanya.

"Ada apa Mr. Jungkook memanggil saya?" Tanyaku memulai pembicaraan.

Lebih cepat selesai berurusan dengan nya, lebih baik.

Jungkook berdeham pelan seraya bersandar di punggung kursi. "Tidak perlu formal seperti itu, sekarang hanya ada kau dan aku, dan kita bukan berada di dalam kelas." Ucap nya yang tidak ku balas sama sekali, aku hanya diam menatap nya datar tanpa ekspresi.

"Kenapa kau terlambat?" Lanjut nya saat aku tidak membalas ucapan nya.

"Saya bangun terlambat." Jungkook menghela nafas saat mendengar ucapan ku yang masih terdengar formal.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang