Chapter 21.1

1.7K 183 4
                                    


Yeri POV

Aku membuka kedua mata dan terkesiap pelan saat melihat wajah Jungkook berada tepat di depan wajahku dengan jarak yang sangat dekat, bahkan nafas teraturnya sangat terasa di depan wajahku. Aku tersenyum geli saat melihat wajah polosnya ketika terlelap, mulut sedikit terbuka dan dengkuran halus terdengar jelas. Aku menempatkan tanganku di pipinya, mengusap dengan lembut dan sesekali mencubitnya membuat ia mengernyitkan dahinya merasa terganggu.

"Hei, bangunlah." Aku kembali mengusap pipi Jungkook dan pria itu tidak merespon apapun.

"Wake up!" Ucap ku sembari menarik hidung mancungnya, ia kembali mengernyit dan membuatku semakin gemas untuk menjahilinya.

Aku terus menerus memainkan seluruh wajahnya dari mulai pipi, hidung dan bibirnya, aku mencubitnya dengan gemas dan ia berdecak kesal karena tidurnya terganggu.

"Yeri, aku masih sangat mengantuk." Keluh nya dengan suara serak khas bangun tidur, aku pun berhenti mencubit pipinya dan menggantinya dengan kecupan di seluruh wajah Jungkook.

"Kau tidak ingin bangun?" Jungkook menggelengkan kepalanya dengan mata masih terpejam rapat.

"Kalau begitu aku ingin membuatkanmu sarapan." Ucap ku lalu bangkit dari tempat tidur sembari mengikat rambutku dengan asal. Aku pun melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan wajah dan menggosok gigi sebelum keluar dari kamar.

Setelah selesai aku segera keluar kamar melangkah menuju dapur dan langsung membuat sarapan untukku dan Jungkook. Sudah ada beberapa pelayan yang sedang membersihkan rumah ini, Jungkook mengambil beberapa pelayan dari rumah orangtuanya bahkan kami sempat berdebat karena aku yang tidak akan bisa bekerja menjadi Ibu rumah tangga jika semua pelayan mengambil pekerjaanku di rumah ini. Jadilah aku hanya bisa memasak saja dirumah ini karena permintaan Ibu kami.

Hari ini aku menyiapkan beberapa roti tawar dan beberapa selai di atas meja, lalu menyiapkan beberapa pancake dan segelas susu cokelat untukku dan Jungkook. Setiap sarapan, Jungkook tidak pernah bisa makan yang berat jadi aku tidak membuat nasi goreng seperti dirumah orangtuaku yang selalu menyediakan nasi goreng di atas meja. Kita hanya berdua saja di dalam rumah jadi untuk apa aku membuat makanan yang banyak?

.
.
.

"Tidak membuat kopi untukku lagi?" Yeri menoleh saat mendengar suara sang suami dari arah belakang.

"Tidak."

Jungkook berdiri di samping Yeri, "Tapi ini pagi, Sayang." Ucap nya lalu merangkul Yeri dan mencium pelipis wanita itu. Yeri mengubah posisi berdirinya di hadapan Jungkook dan melingkari kedua tangannya di leher Jungkook.

"Kau biasa meminum kopi di pagi hari?" Jungkook menganggukkan kepalanya, "Kopi apa?"

"Espresso dan Americano." Yeri mengernyit tak suka dan bergidik ngeri.

"Itu pasti sangat pahit." Ucap Yeri lalu meringis saat membayangkan warna pekatnya kopi dan rasa pahitnya minuman itu.

Jungkook tersenyum geli, "Jadi kau ingin membuatkan kopi untukku?" Tanya Jungkook dengan tangan mengusap lengan Yeri yang melingkar di lehernya.

"Baiklah." Balas Yeri melepas pelukannya lalu kembali menuju dapur untuk menyiapkan kopi untuk Jungkook.

Yeri mengernyit heran saat mencari kopi sachet di dalam kabinet yang menyediakan beberapa jenis minuman sachet, tapi ia tidak menemukan Espresso sachet yang diinginkan Jungkook.

"Kau sedang mencari apa?" Yeri tersentak saat merasakan pelukan dari belakang dan suara Jungkook yang mengejutkannya.

Yeri menoleh kearah Jungkook, "Mencari kopi sachet, tapi tidak ada kopi yang kau inginkan." Jungkook terkekeh geli lalu menarik tangan Yeri yang kembali mencari di dalam kabinet.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang