Chapter 15.2

1.7K 200 3
                                    

Tubuh Jungkook menegang saat mendengar ucapan Yeri, ia menoleh kearah Yeri yang sudah menunggunya untuk bercerita.

Jungkook berdeham pelan mengontrol kegugupannya lalu menutup laptopnya dan menaruhnya di atas meja. Yeri memperhatikan Jungkook yang terlihat gugup, ia menarik lengan Jungkook dan menggenggam tangan pria itu dengan lembut seraya bersandar di punggung sofa.

Jungkook mengubah posisi duduknya menghadap Yeri, "Kau bertanya saja aku akan menjawab semua pertanyaanmu, aku bingung harus bercerita darimana." Ucap Jungkook membuat Yeri mengernyit bingung lalu mengangguk setuju.

"Ceritakan pertama kali kita bertemu dan bagaimana kau bisa menjadi tunanganku?"

"Kita bertemu pertama kali di klub malam milik temanku, kau sedang duduk sendirian menunggu teman kampusmu yang bernama Wendy dan aku sedang bersama teman-temanku saat itu. Salah satu temanku memberikan taruhan padaku untuk mendekatimu yang duduk sendirian di bar lalu aku menyetujuinya dan berani mendekatimu, kau memiliki rambut berwarna merah terang membuatku tertarik walaupun hanya melihatmu dari belakang. Aku mengajakmu berkenalan dan memberitahumu tentang taruhanku, aku meminta tolong padamu untuk membantuku tapi kau menolaknya." Yeri mendengarkannya dengan serius, sesekali mengangguk dan mengernyit heran.

"Taruhan apa memangnya?" Tanya Yeri dengan bingung membuat Jungkook yang mendengar pertanyaan Yeri pun tersenyum miring.

"Taruhannya adalah berani menciummu." Jawab Jungkook dengan nada menggoda, Yeri menatap Jungkook tidak percaya lalu melepaskan genggamannya dari Jungkook.

"Aku tidak percaya, kau mengarangnya bukan?" Ucap Yeri menuduh Jungkook yang sekarang tengah tertawa lebar.

"Taruhannya ya aku mengarang, tapi bagian menciumnya aku tidak mengarang. Temanku hanya bertaruh jika aku mendapatkanmu malam itu aku akan mendapatkan minuman yang ku pesan secara gratis selama satu tahun di klub Taehyung." Yeri tercengang dengan jawaban Jungkook yang sangat tidak masuk akal.

"Aku tidak percaya diriku bisa di bayar dengan minuman gratis selama satu tahun." Gerutu Yeri kesal, Jungkook pun terkekeh geli. "Lanjutkan lagi."

"Setelah pertemuan itu aku pikir aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi, tapi ternyata kita bertemu di kampus saat aku menjadi dosen pengganti Ayahku. Saat itu aku masuk ke dalam kelas dan bertemu denganmu disana, kau terlihat terkejut begitu juga denganku. Siapa yang tidak terkejut kalau aku sudah mencium muridku sendiri." Ucap Jungkook bergurau di akhir kalimat membuat Yeri tersenyum geli.

"Lalu aku memintamu untuk tidak saling mengenal lagi tapi ternyata aku tidak bisa. Setelah aku memintamu pergi, kau begitu dingin padaku, sangat jual mahal dan itu membuatku kesal dengan sikapmu, kau selalu menghindar sampai aku menyerah untuk mencari mu. Dan Tuhan berkata lain, tanpa di sengaja kita bertemu lagi di acara orangtua kita." Sambung Jungkook kemudian melanjutkan semua ceritanya pada Yeri, dari mulai ia menjadikan Yeri kekasih pura-puranya sampai kedekatannya selama beberapa tahun ini, bahkan ia menceritakan tentang renggangnya kedekatan mereka selama dua tahun.

"Dan setelah dua tahun kita tidak bertemu, kenapa kita bisa kembali bersama dan bertunangan?" Tanya Yeri dengan kening mengernyit heran, tubuh Jungkook menegang saat mendengar pertanyaan Yeri. Ia masih takut untuk bercerita, ia takut jika Yeri menjauhinya setelah tahu. Tapi di satu sisi ia ingin jujur pada Yeri, jujur tentang perasaannya selama ini pada wanita itu.

"Setelah itu—"

"Yeri?" Jungkook dan Yeri menoleh kearah pintu saat mendengar suara Taeyeon dari balik pintu dan tak lama pintu terbuka bersama dengan Taeyeon yang masuk kedalam kamar dengan mata mencari keberadaan Yeri.

"Ada apa?" Tanpa menjawab pertanyaan Yeri, Taeyeon membuka pintu lebih lebar sembari melirik Jungkook yang menatapnya bertanya dan terlihatlah disana seorang pria berdiri dengan buket bunga di pelukan pria itu.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang