[SEASON 1] Monster Hidra

27 3 0
                                    

Genangan air yang begitu luas, dikelilingi oleh daratan sudah terlihat di depan mata. Pertanda mereka sudah sampai di Danau Lerna. Warna air yang di tampung oleh Danau Lerna terlihat berwarna biru. Ditambah pepohonan yang tumbuh di pinggir danau. Membuat danau terlihat indah.

"Dimana tin pétranya?" Elena melihat ke sekeliling Danau Lerna.

Leo melipat kedua tangannya di dada. "Sepertinya, ada di dalam danau ini."

Glan menggeleng. "Tin pétra itu di bawa oleh makhluk penjaga danau ini."

Semua mata melihat kearah Glan dengan tatapan bingung. Sedari tadi Glan memang bersikap aneh. Setelah kehilangan kesadaran, Glan lebih sering melamun. Saat ditanya oleh Felix, ia hanya menggelengkan kepalanya.

Leo mencoba bertanya. "Apa maksudmu?"

Belum sempat Glan menjelaskan, air danau yang begitu tenang tiba-tiba bergejolak seperti air mendidih. Mereka mulai memperhatikan air yang bergejolak itu dengan sejuta pertanyaan.

Lilly terlihat tegang, ia menyadari ada yang bergerak ingin keluar dari dalam danau, pergerakannya begitu jelas, perlahan makhluk mengerikan keluar ke permukaan. Tubuhnya besar, bentuknya seperti naga namun memiliki sembilan kepala. Wajah Lilly terlihat pucat, hingga matanya terbelalak. Mengerikan sekali melihat makhluk aneh itu muncul. Sepertinya, makhluk ini yang di maksud oleh Glan.

Makhluk aneh itu melihat kearah Lima petarung yang masih terpaku dipinggir danau. Mata merahnya seperti mengancam akan menerkam mereka kapan saja. Mereka menahan nafas dengan wajah pucat, tanpa melakukan apapun.

Lilly mulai mengaktifkan cryokinesisnya, berjaga-jaga jika makhluk itu menyerangnya. Setidaknya ia bisa membuat perisai biru untuk melindungi dirinya.

Raungan makhluk itu memekakkan telinga, membuat Lilly dan teman-temannya harus menutup telinga. Bau tidak sedap mulai menusuk indra penciumannya. Spontan Lilly menutup hidungnya menggunakan lengan bagian dalam.

"Oh, Astaga. Sudah berapa lama makhluk ini tidak menyikat giginya?" Felix mengibas-ngibaskan tangan di depan hidungnya. Berharap bau busuk itu cepat hilang.

Makhluk itu mulai maju, menghadang mereka. Dengan cepat, Lilly membekukan seluruh Danau Lerna agar makhluk tersebut tidak bisa bergerak kemana-mana. Raungan mulai terdengar kembali, makhluk itu mencoba melepaskan dirinya dari danau yang sudah di bekukan.

Leo sudah tidak ada di tempat, ia sudah mengapung di atas kepala makhluk itu dengan dua pedang yang ujungnya terlihat melengkung seperti kail. Lilly baru menyadari senjata yang dikeluarkan oleh cincin milik Leo adalah hook sword. Kalau saja situasinya tidak seperti ini, mungkin ia akan memuji senjata yang dimiliki Leo.

Leo mencoba menebas kepala makhluk itu. Namun, gerakannya sudah diketahui. Api mulai menyembur dari mulut salah satu kepala makhluk itu kearah Leo. PLUP! Leo segera berteleportasi, berpindah tempat untuk menghindari serangan dari makhluk tersebut.

BUM! Suara debuman terdengar dari arah kanan. Terlihat Elena memberikan pukulan keras menggunakan kekuatannya. KRTAK! pukulan Elena membuat danau yang membeku retak. Sedikit demi sedikit retakan itu mulai melebar. Lilly mencoba membekukan kembali, tetapi salah satu kepala makhluk itu menghadang. Lilly tiba-tiba terpental beberapa meter setelah terkena sambaran api dari mulut makhluk itu.

"Lilly!" Felix berteriak dari jauh.

Makhluk itu sungguh kuat, meskipun Glan sudah mengeluarkan beribu-ribu volt listrik dari tangannya dan pukulan dahsyat Elana untuk melawan tetap tidak membuatnya tumbang sedikitpun.

Lilly mulai bangkit, badannya sudah pulih karena vitakinesis yang ia miliki. Ia berlari menghampiri Elena yang mulai di serang habis-habisan oleh tiga kepala makhluk dihadapannya. BUM! Api beradu dengan perisai yang dibuat Lilly. SRETT! Secara bersamaan Felix dan Leo memotong tiga kepala makhluk itu dengan senjata yang mereka pegang.

ANTARES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang