Akhirnya mereka sampai di pulau yang bernama GN-z11. Nama pulau ini cukup berbeda karena namanya gabungan dari huruf dan angka. Pulau ini tidak pernah di tempati oleh siapun. Menurut beberapa petarung yang pernah di tugaskan berjaga di pulau GN-z11, pulau ini sering terjadi peristiwa alam berupa getaran atau gelombamg pada kulit bumi atau sering disebut dengan gempa bumi. Mungkin saja alasan pulau ini tidak ada penghuninya sama sekali karena sering terjadi gempa bumi.
"Wow, ternyata pantainya tidak kalah indah dengan pantai sebelumnya." Lilly yang baru saja turun dari perahu karet sudah memuji pantai pulau GN-z11.
Glan melompat dari perahu karet. Ia mengambil segenggam pasir. "Wah, Lilly, lihatlah pasirnya seputih tanganmu."
Lilly mengangguk. "Ya, air lautnya pun berwarna biru. Sayangnya tidak ada yang mau menempati pulau ini."
Felix menepuk pundak Lilly. "Bagaimana kalau kau dan aku yang menempati pulau ini?"
Tiba-tiba Leo menarik telinga Felix. "Tidak usah banyak tingkah. Fokus saja pada misi Phoenix."
"Ah, sialan!" Felix meringis. Mengusap telinganya dengan tangannya.
"Lebih baik kau pukul saja kepalanya." Glan memberi saran kepada Leo yang sebenarnya merugikan Felix.
"Jangan, dia pernah bilang padaku otaknya adalah aset yang berharga baginya. Kalau sampai otaknya terbalik saat ku pukul, itu sungguh tidak lucu," balas Leo sambil merapikan seragamnya yang mulai terlihat lusuh.
Tiba-tiba seekor anjing besar berlari kearah mereka sambil menggonggong. Air liur anjing itu menetes mengenai pasir putih. Giginya terlihat tajam. Tak lupa lidahnya yang menjulur keluar. Membuat Lilly dan teman-temannya berpikir anjing itu akan memangsa mereka.
SRRT! Dengan cepat Glan menyetrum anjing tersebut hingga membuatnya hilang kesadaran. Tidak lama kemudian, tanah mulai bergetar seperti halnya terjadi gempa bumi.
"Gempa bumi!" teriak Elena. Mencoba berpegangan pada Lilly.
"Apakah akan terjadi tsunami?" tanya Lilly sambil berteriak.
"Lihatlah ke arah selatan!" teriak Carlos sambil menunjuk kearah makhluk besar yang baru saja keluar dari hutan. Makhluk itu menggunakan baju zirah lengkap.
"Sial! Selamatkan diri! Lari ke arah utara! Masuk kedalam hutan!" Leo menunjuk arah utara.
Tanpa mengatakan apapun, mereka semua berlari terhuyung menuju tempat yang di tunjuk oleh Leo. Lilly sempat tersandung saat berlari. Beruntung Felix dengan cepat menarik tangannya untuk mengajaknya berlari ke dalam hutan.
Makhluk itu terus mengejar mereka. Suara raungannya terdengar begitu menakutkan. Semua hewan yang hidup di pulau ini ikut berlarian setelah mendengar suara makhluk besar itu.
°•°•°
Felix dan Lilly terpisah dengan yang lain. Mereka berhenti sejenak di balik pepohonan setelah merasa mereka cukup jauh dengan makhluk besar itu.
Lilly mengatur nafasnya. "Makhluk apa itu? Makhluk itu sangat aneh"
Felix mendongak keatas untuk mengambil oksigen. Lalu, melihat kearah Lilly. "Gerion, makhluk itu bernama Gerion."
"Gerion?"
Felix mengangguk. Membenarkan pertanyaan Lilly.
Suara kayu patah dan raungan terdengar jelas di telinga. Tanda makhluk yang di sebut Gerion itu sudah dekat dengan mereka. Lilly yang baru saja bisa meraup oksigen dipaksa untuk berlari kembali agar tidak di tangkap oleh Gerion.
Felix yang melihat Lilly tertinggal, dengan cepat menghampirinya. Tangan Lilly ditarik olehnya agar Lilly dapat terus berlari. Kaki Lilly sudah sangat sakit sampai ia tidak merasakan bahwa kakinya tidak menapak di tanah. Felix pun merasakan hal yang sama dengan Lilly. Namun ia masih mempunyai tenaga untuk berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES [COMPLETED]
Aventura[BOOK 1 : ANTARES] Lima petarung dari Pasukan Phoenix mendapatkan misi penting yaitu mencari lima tin pétra untuk menyelematkan Ratu yang telah di culik oleh para pemberontak. Perjalanan mereka mencari lima tin pétra sangatlah panjang dan sangat men...