[SEASON 1] Anggota Baru

16 1 0
                                    

Hari sudah mulai gelap. Carlos sudah mulai pulih. Namun sedari tadi tidak mau berbicara sama sekali. Felix yang merasa ada yang aneh, sesekali melirik kearah Carlos yang masih duduk di sofa. Sampai akhirnya Carlos mulai menyadari apa yang Felix lakukan.

"Kenapa?" untuk pertama kalinya Carlos membuka mulut setelah sekian lama diam layaknya patung.

"Ada apa denganmu?" tanpa basa basi Felix langsung bertanya.

Carlos bersandar pada badan sofa. "Tanpa perlu ku beritahu pun kau sudah mengetahuinya."

Jawaban Carlos membuat Felix diam. Tidak melanjutkan percakapannya.

°•°•°

Pukul 3 pagi, mereka melanjutkan perjalanan kembali.  Perjalan kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya karena Carlos ikut bergabung dalam tim. Carlos menawarkan diri untuk membantu mereka menjalankan misi. Leo dan yang lain pun setuju Carlos ikut bergabung dan tidak keberatan sedikit pun.

Seperti biasa, mereka berjalan membuat satu barisan. Namun susunan barisan kali ini berbeda dari sebelumnya. Yang memimpin barisan kali ini adalah Carlos. Karena Carlos sangat mengenal desa Archerner, jadi ia bisa menunjukan arah untuk keluar dari desa tersebut. Carlos juga memiliki kemampuan pyrokinesis seperti Felix yang dapat digunakan sebagai penerangan perjalanan mereka. Sebab senter yang mereka bawa dari kota Antares beserta ranselnya hilang.

Lalu setelah Carlos, di susul oleh Glan sebagai pendeteksi bahaya. Setelah itu, ada Elena, Leo, Lilly, dan yang terakhir Felix yang melakukan hal yang sama dengan Carlos yaitu mengaktifkan pyrokinesisnya untuk penerangan.

"Hei, apa kalian menemukan tin pétranya?" tiba-tiba saja Glan menanyakan soal tin pétra.

Lilly yang sedari tadi asik dengan pikirannya, langsung melihat melirik Felix yang ternyata berada di sampingnya. Orang yang di lirik hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Jawablah," titah Lilly.

Felix menggeleng. "Biar Leo saja yang menjawabnya."

"Tidak, tapi lebih tepatnya akan atau mungkin sudah." Leo menjawab pertanyaan Glan.

Elena berdecak, kesal. "Jangan bilang kita tidak mendapatkannya."

"Sudah, kita sudah mendapatkannya. Tin pétra berada di hip pouch ku."

Jawaban Carlos membuat semuanya terkejut kecuali Felix dan Leo. Sepertinya mereka sudah mengetahuinya lebih dulu.

"Bagaimana bisa?" tanya Glan.

"Nanti akan aku jelaskan setelah kita sampai di tepi pantai."

•°•°•

Perbatasan daratan dan lautan sudah terlihat di depan mata. Air laut yang berwarna biru di dukung dengan cuaca yang cerah membuat pemandangannya semakin indah. Suara debuman ombak membuat siapapun yang mendengar menjadi tenang. Lilly dan teman-temannya menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan yang ada di depan mata.

"Apa kita bisa beristirahat sebentar? Kakiku sangat pegal seperti akan lepas dari tempatnya." Glan membungkuk sambil memegangi lututnya.

Mengingat mereka semua berjalan menuju pantai tanpa istirahat. Leo sebagai pemimpin di tim memutuskan untuk istirahat sejenak sambil mencari cara untuk menyebrang menuju pulau selanjutnya.

"Kau utang penjelasan pada kami, Carlos." Elena mengingatkan Carlos yang akan menjelaskan sesuatu saat mereka sampai ke pantai.

Carlos mengangguk. "Baiklah, akan aku jelaskan."

Mereka semua duduk melingkar. Kali ini mata mereka tertuju pada Carlos yang akan menjelaskan sesuatu kepada mereka.

"Aku dan beberapa tentara di tugaskan oleh Raja Alexander untuk menjaga dua tin pétra dari pemberontak. Saat itu, kami akan di pindahkan ke sebuah wilayah terpencil. Tapi, saat di perjalanan kami bertemu dengan segerombolan pemberontak yang jumlahnya cukup banyak. Kalau kalian tanya, kenapa hanya aku saja yang di sandra? Aku pun tidak tahu." jelas Carlos panjang lebar.

ANTARES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang