Hari ini mereka memutuskan kembali melanjutkan perjalanan pukul tiga pagi. Meskipun keadaan masih gelap gulita, pyrokinesis milik Felix dan Carlos bisa menerangi perjalanan mereka. Yap, Carlos ikut dalam perjalanan mereka. Ia mengetahui dimana letak rusa bertanduk emas itu karena ia di tugaskan oleh Jacob untuk menjaga rusa emas dari orang yang berniat jahat.
"Carlos, kau seharusnya aku lantik terelebih dahulu sebelum bergabung ke tim kami," tutur Felix yang berjalan di paling belakang.
"Kau mau melantikku dengan cara membakarku hidup-hidup? Kalau iya, sebelum itu terjadi aku akan membekukan seluruh tubuhmu seperti batu." Leo sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Felix karena ia berada di barisan paling depan.
"Jika Felix di bekukan seperti batu, ia akan seperti cerita anak durhaka yang di kutuk jadi batu." Lilly menambahkam ucapan Leo namun ia mendapat jitakan dari Felix yang berada di belakangnya.
"Lebih tepatnya adik durhaka yang di kutuk jadi batu," celetuk Leo.
"Sekalian saja kau mengubahku jadi batu apung agar kau bisa tenggelamkan ku di sungai."
Leo menjentikkan jarinya. "Ide bagus. Kalau itu mau mu aku akan meminta Carlos dan Lilly mengubahmu jadi batu."
"Terserah."
°•°•°
Setelah sekian lama berjalan, akhirnya mereka sampai di hamparan ilalang yang menjulang tinggi. Matahari sudah muncul semenjak dua jam lalu, jadi mereka tidak perlu menggunakan pyrokinesis milik Felix dan Carlos.
Sepanjang mata memandang hanya ada hamparan ilalang yang sangat indah. Kalau saja Lilly tidak berada dalam menjalankan misi, mungkin ia sudah mengajak teman-temannya untuk berlibur kemari dan berfoto-foto. Meskipun harus melewati ladang ranjau terlebih dahulu.
"Rusa emas berada di sekitar sini."
"Apa kau yakin? Kau tahu bahwa rusa emas berada di sini dari siapa?" Felix begitu penasaran sedari tadi tentang ini. Jujur ia sedikit curiga dengan Carlos sedari pagi.
Menurut Felix, Carlos berbeda setelah mencari ikan untuk mengisi perut sebelum berangkat. Carlos seolah tahu apa yang sedang mereka cari dan lakukan di hutan terlarang ini. Padahal, mereka tidak memberi tahunya terlebih dahulu. Namun, bisa jadi Jacob menggunakan telepatinya untuk memberi tahu Carlos.
Carlos mengangguk. "Ya, rusa itu ada di sekitar sini." Carlos menghela nafas. "Aku tahu kau curiga denganku. Aku disini ditugaskan oleh paman Jacob untuk menjaga rusa emas miliknya. Rusa itu kabur, tapi belum ada yang bisa menangkapnya termasuk aku. Jadi, semenjak aku menemukan tempat rusa itu, aku hanya bisa memantaunya sampai sekarang," jelasnya panjang lebar.
Felix hanya diam saja tidak menanggapi penjelasan Carlos.
Mata Lilly mulai mengamati setiap tempat yang ada disini. Ia pun melihat pergerakan di balik ilalang yang menjulang tinggi. Crossbows muncul di tangannya. Lilly segera membidik kearah ilalang yang bergerak tersebut.
"Jangan menggunakan senjata apapun kita bisa membunuhnya." Leo memperingati Lilly agar tidak menggunakan crossbowsnya.
"Santai saja, Leo. Aku akan membidik kakinya saja." Lilly masih berkonsentrasi sambil menunggu rusa itu keluar dari ilalang.
Sampai akhirnya, panah Lilly tertancap tepat di kaki rusa bertanduk emas itu sebelum melarikan diri. Rusa itu terjatuh di tanah, namun terlihat masih bergerak gerak. Lilly tersenyum senang ternyata bidikannya tidak meleset.
Namun, saat Lilly dan teman-temannya ingin menghampiri rusa tersebut tiba-tiba ledakan dari belakang membuat mereka terpental cukup jauh. Ini semua membuat mereka terkejut. Pasalnya yang melakukan hal itu adalah Carlos.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES [COMPLETED]
Pertualangan[BOOK 1 : ANTARES] Lima petarung dari Pasukan Phoenix mendapatkan misi penting yaitu mencari lima tin pétra untuk menyelematkan Ratu yang telah di culik oleh para pemberontak. Perjalanan mereka mencari lima tin pétra sangatlah panjang dan sangat men...