Carlos mengajukan pendapat untuk berkemah semalam di pinggir sungai karena hari sudah mulai gelap dan mereka pun butuh untuk beristirahat. Leo sebagai pemimpin menyetujui pendapat dari Carlos. Begitupula dengan yang lain.
Setelah mereka mendapatkan tempat yang nyaman untuk berkemah, mereka memutuskan untuk berbagi tugas. Felix dan Carlos mendapat tugas mengurus api unggun termasuk mencari ranting pohon untuk di bakar. Leo dan Glan mendapat tugas mencari ikan di sungai. Sedangkan, Lilly dan Elena mendapatkan tugas membangun tenda yang ternyata sudah di siapkan oleh Jacob sebelum mereka berangkat menuju pulau GN-z11.
Lilly sedang memukul patok yang sudah tertancap di tanah dengan batu. Alasan ia melakukan itu agar tenda yang mereka bangun tidak mudah rubuh. Tenda yang di siapkan Jacob adalah tenda manual. Tidak seperti tenda yang sering di gunakan oleh petarung Phoenix.
"Sudah lama sekali aku tidak berkemah dengan tenda manual seperti ini," ujar Elena yang sedang menyiapkan tenda satunya agar bisa di tempati oleh Leo, Glan, Carlos, dan Felix.
"Benar," sambung Lilly, "tapi, ini cukup melelahkan. Apa karena kita belum makan jadi terasa melelahkan?"
Elena terkekeh. "Kalau itu, tandanya kau lapar."
"Memangnya kau tidak merasa lapar sama sekali?" Lilly membuang batu ke sembarang arah. Menepuk kedua tangannya. Berharap tanah yang menempel di tangannya menghilang.
Elena menggeleng. "Tidak, sama sekali tidak."
Tak lama kemudian terdengar suara perut. Lilly yang mendengar suara itu langsung senyum simpul. "Ya, kau memang tak lapar, tapi aku yakin kau akan menghabiskan ikan bakarnya lebih banyak dari pada aku."
°•°•°
Lilly dan Elena sedang mengisi waktu kosong mereka dengan bercerita hal konyol yang pernah di lakukan. Saat mereka sedang tertawa, tiba-tiba ada suara langkah kaki seseorang disertai suara ranting pohon di jatuhkan tepat di depan tenda mereka.
"Taruhlah ranting itu dengan benar. Kalau bisa, kau susun ranting pohon itu dengan rapih."
"Kau ini hanya bisa menyuruh saja."
"Sedari tadi aku yang memulung ranting-ranting ini. Sedangkan kau, malah diam saja."
Suara ranting yang beradu seperti di tendang oleh seseorang. "Lalu, ini apa? Kalau aku diam saja aku tidak akan mendapatkan ranting pohon sebanyak ini, Tuan Carlos Charlotte."
Dari sini Lilly tahu siapa yang baru saja datang ke depan tendanya. Ia dan Elena pun segera keluar dari tenda agar tidak terjadi sesi baku hantam antara kedua anggota di timnya.
"Astaga, ada apa dengan kalian?" Elena menggelengkan kepala setelah melihat Felix dan Carlos.
Felix menunjuk Carlos. "Dia duluan yang memulai."
Carlos menepis tangan Felix. "Hei, kau duluan."
Elena menepuk dahi. "Kalian ini sudah besar. Berhentilah bertengkar, ya."
Lilly menyusun api unggun di depan tenda. "Maklum Elena, ada jiwa anak kecil yang terperangkap di tubuh mereka."
TUK! Carlos memukul kepala Lilly dengan ranting pohon di tangannya. "Sekali lagi kau bilang seperti itu, aku pastikan koleksi miniatur di kamarmu akan hangus."
Lilly meringis. Mengusap kepalanya yang baru saja di pukul oleh Carlos. "Dasar kakak tidak punya hati."
Elena menghela nafas. "Ayolah, kita kembali ke tugas masing-masing. Nanti aku dan Lilly akan membantu kalian menyusun ranting pohonnya."
"Baiklah, kalau begitu aku dan Carlos istirahat sebentar. Setelah rantingnya sudah di susun, kalian beritahu kami," usul Felix dengan wajah sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES [COMPLETED]
Adventure[BOOK 1 : ANTARES] Lima petarung dari Pasukan Phoenix mendapatkan misi penting yaitu mencari lima tin pétra untuk menyelematkan Ratu yang telah di culik oleh para pemberontak. Perjalanan mereka mencari lima tin pétra sangatlah panjang dan sangat men...