Chapter 21

2.5K 195 23
                                    

Di kediaman Minatozaki

Sana sedari tadi hanya mengurung dirinya di dalam kamar, tidak mau makan atau pun minum setelah meninggal nya dahyun

Tok.. Tok.. Tok

"Sayang makanlah dulu, sudah seminggu kau tidak makan" Ujar young kwang dari luar kamar sana

"Aku tidak mau makan" Tolak sana

"Ayolah, ...........huufftt~jika dahyun melihat ini dia akan sedih nanti, karna dia selalu mengingatkanmu makan tepat waktu" Kata young kwang

Tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar itu

"Kalau begitu appa letak makananmu di depan pintu kamarmu saja, jika kau lapar lebih baik kau makan saja" Kata young kwang

Young kwang pun pergi dari kamar sana menuju meja makan bersama sang istri

"Apa dia mau keluar dari kamarnya?" Tanya Tae hee

"Huufftt~tidak, dia tidak mau keluar juga" Kata young kwang dengan lesu

~
~

Selang beberapa menit kemudian sana pun keluar dari kamarnya menuju dapur

Appa dan eomma nya pun lega melihat sana keluar dari kamarnya

"Sayang apa kau sudah mak-"

Ucapan young kwang terputus ketika sana hanya melawati mereka saja menuju ke dapur

Sana pun mengambil pisau buah yang ada di dapur tersebut

"Sayang apa kau ingin memakan buah?" Tanya Tae hee

Tapi sana tidak menghiraukan kata eomma nya, kemudian dia mengarahkan pisau itu ke urat nadi nya yang membuat orang tua nya menjadi panik

"Sana apa yang kau lakukan, jangan jangan sentuh benda itu oke" Kata young kwang berusaha menghentikan sana

"Jika dahyun mati aku juga harus mati bukan" Kata sana

"JANGAN SANA-AH" Teriak mereka

Sreekk

Sana pun menyayat kan pisau itu ke urat nadinya

~
~
~

"EONNIIII!!" teriak dahyun sambil terduduk

"Awwww" Ringisnya sambil memegang perutnya

"Dahyun-ah kau sudah sadar" Senang sana sambil berjalan mendekati dahyun yang sudah dipenuhi oleh keringat di seluruh tubuhnya walau pun ruangan itu ada AC nya

"Appa dahyun sudah sadar" Lanjutnya

"Benarkah" Senang young kwang

"Tunggu sebentar biar appa panggilkan dokter dulu" Lanjunya

Young kwang pun memanggil kan dokter dengan memencet tombol yang ada di dinding atas kasur dahyun

Dan tak lama datanglah dokter tersebut ke ruangan dahyun

Dokter tadi pun mulai memeriksa keadaan dahyun

"Bagaimana dok keadaan nya?" Kata young kwang

"Syukurlah pasien sudah lebih baik sekarang" Kata dokter yang membuat mereka semua senang mendengarnya

"Semua alat yang di pasangan ke tubuh pasien sudah bisa di lepas" Kata dokter

Setelah melepas semua alat-alat pernapasan itu dokter pun pamit dari ruangan itu, sebelum pamit dokter itu mengatakan satu hal lagi

𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐄𝐏 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 (𝐒𝐀𝐈𝐃𝐀)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang