2 minggu setelah mereka kembali dari Switzerland
~
~
~
Hujan lebat memenuhi langit pada malam di kota seoul itu, seluruh keluarga minatozaki saat ini sedang berada di kamar mereka masing-masing menikmati tidur mereka yang nyaman itu apalagi suhunya tidak begitu dingin
Begitu juga dengan gadis berkulit seputih tahu itu, ia sedang tidur dengan sangat lelap saat ini
Di sisi lain....
Seorang gadis asal Jepang itu tidak bisa tertidur sedari tadi
Dia hanya sibuk menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut entah itu karna kedinginan atau karna ia takut dengan hujan lebat
Saat ia ingin memejamkan kedua matanya mencoba untuk tertidur tiba-tiba ada petir yang sangat besar datang dan mengagetkannya
"AAAKKKKHHHHH!!!!" Teriaknya dengan sangat kuat sampai-sampai dahyun terbangun dari tidurnya dan langsung berlari ke kamar sang kakak
"Ada apa eonni??!!" Paniknya
"Da-dahyun-ah" Suara sana bergetar ketakutan
Dahyun yang melihat sana meringkuk ketakutan dengan kedua tangan menutup erat kedua telinganya itu pun langsung memeluk erat tubuh gadis itu
"Shuutt shuutt tidak apa-apa aku ada disini sekarang" Ucap dahyun
"Apa kau takut?" Tanyanya
"Hmmmm aku takut dengan petir"
Dahyun pun mengelus-elus tubuh sana berusaha untuk menenangkan sana
Setelah di lihatnya sana mulai tenang dahyun pun melepaskan pelukannya dengan perlahan
"Petir nya sudah tidak ada lagi sekarang kau tidur saja oke" Kata dahyun melepas pelukannya tapi sana menahan lengan dahyun
"A-ani kau jangan pergi disini saja bersamaku aku takut jika petir itu datang lagi" Kata sana bercampur dengan tangisan sambil menarik dahyun untuk di peluk
Dengan lembut dahyun melepaskan pelukannya lagi
"Tidak eonni kau tenang saja" Kata dahyun dengan menatap manik mata sana dengan lembut
"Jika petir itu datang lagi kau pergi ke kamarku saja"
Sana yang kesal melihat dahyun yang tidak mau menuruti permintaannya itu pun langsung menarik dahyun dan menghempaskan nya ke kasur miliknya lalu menindih tubuh dahyun
"Jika aku bilang jangan ya jangan, jangan membantah kalau tidak aku akan...... "
"Eemmpp" Sana langsung melahap bibir dahyun yang membuat si empunya terbelalak kaget atas apa yang di lakukan gadis yang berada di atasnya sekarang
Dahyun hendak memberontak tetapi sana telah menahan kedua tangan dahyun di samping Kepalanya jadi ia hanya bisa pasrah sekarang
Sana melumat bibir manis dahyun dan sesekali dia juga menjilat bibir tipis itu
Merasa dahyun tidak membalas lumatan nya sana pun menggigit bibir bawah dahyun yang membuat si empunya membuka mulutnya
Sana pun langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut dahyun membuka akses yang lebih luas di sana
Menjilati seluruh isi mulut dahyun dengan begitu agresif
Karna dahyun juga manusia normal yang memiliki hasrat dia pun membalas lumatan itu
Dahyun yang tidak ingin kalah itu juga membalas jilatan sana
Yang tadinya malam yang sangat dingin seketika berubah menjadi hawa yang panas dalam kamar sana
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐄𝐏 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 (𝐒𝐀𝐈𝐃𝐀)
Teen FictionDimulai dari pertemuan ayah dan ibu mereka yang saling mencintai dan akhirnya mereka tinggal di satu mansion mewah di kota Seoul itu hingga lama kelamaan rasa cinta itu tumbuh dengan sendirinya pada diri anak seorang CEO perusahaan terkenal di negar...