Beberapa bulan kemudian
.
.
.
Malam yang dingin dan gelap kini menjadi bagian terfavorit untuk wanita satu ini,hembusan angin yang selalu menyentuh kulit halusnya sangat damai dan penuh kenangan menyelimutinya
Setelah menghilangnya dahyun kini hidup sana berubah drastis, seperti bukan sosok dirinya yang dahulu kini sana menjadi sangat pendiam sangat jarang untuk bersosialisasi lagi bahkan bisa dibilang tidak pernah, dia hanya mengurung dirinya di dalam dirumahnya
Teman-temannya hampir setiap hari mengunjunginya untuk mengajaknya pergi keluar rumah atau hanya sekedar berjalan-jalan saja agar tidak stres tapi ajakan mereka selalu ditolak olehnya dengan alasan sedang lelah atau sedang malas untuk keluar rumah, bahkan mereka mungkin sudah bosan mendengar alasan yang itu-itu saja setiap harinya
Emm soal dahyun, belum ada kabar sampai detik ini entah kemana para penjahat itu membawanya pergi, mau tidak mau sana harus menerima keadaannya sekarang ini walaupun hatinya masih tersayat begitu dalam
Setelah puas menenangkan pikirannya di balkon kamarnya, sana pun masuk kedalam menuju kamar mandi
Ia membasuh mukanya menggunakan air lalu menatap dirinya di depan cermin
Ia menatap cermin yang memantulkan sosok dirinya disana, auranya sudah hilang bahkan tidak berwarna, hidupnya berubah menjadi warna yang sangat gelap tidak seperti dulu hidupnya penuh dengan warna sebab ada seseorang yang selalu mewarnai dirinya setiap saat tapi sekarang orang itu sudah lama tidak hadir dalam hidupnya lagi
Ia begitu lama menatap dirinya dicermin itu hingga helaan nafas menjadi pengalihan atensinya, ia mengelap wajahnya menggunakan handuk yang berada di sampingnya lalu keluar dari ruangan itu
Ia mendekati ranjangnya dan berbaring disana lalu memiringkan tubuhnya menghadap ke sisi kosong di ranjangnya yang seharusnya seseorang yang mengisi sisi itu disampingnya
"Maafkan aku, apa kau baik-baik saja? apa kau kedinginan? atau kes-sakit-tan?.... aku bukan istri yang baik bukan, bahkan aku saja tidak tau bagaimana kondisimu saat ini, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan dengan kondisiku yang begini, apa kau yakin aku bisa melalui semua ini dengan sendiri?" kata-kata itulah yang selalu sana ucapkan setiap dia ingin tidur, dia belum bisa melupakan itu semua, sangat susah baginya untuk menghilangkan semua memori itu dari pikirannya
Sana menggerakkan tubuhnya menjadi terlentang lalu memandangi perutnya yang sudah membesar bulan ini usia kandungannya memasuki bulan ke-9
"Apakah kita bisa melalui semua ini tanpa seorang pemimpin sayang? haha dadamu sangat jahat bukan, dia bahkan tidak ingin kembali melihatmu tumbuh besar didalam sini" ucapnya lalu terdiam sejenak
"Dada atau, mommy mu yang jahat"
.
.
.
Beberapa hari telah dilewatinya.....
Hari ini ia bangun sangat pagi sekali, setelah membersihkan dirinya dia langsung keluar rumah menuju taman
Ia duduk di bangku panjang yang berada di tengah taman
Hummpp..hufffttt~
Ia menghirup dan menghembuskan nafasnya, menghirup oksigen di pagi ini sangatlah membuat dirinya rilex dan nyaman
Tampaknya sebentar lagi matahari sudah mulai menampakkan dirinya, para kawanan burung pun kini sudah mulai membuka suara merdunya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐄𝐏 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 (𝐒𝐀𝐈𝐃𝐀)
Teen FictionDimulai dari pertemuan ayah dan ibu mereka yang saling mencintai dan akhirnya mereka tinggal di satu mansion mewah di kota Seoul itu hingga lama kelamaan rasa cinta itu tumbuh dengan sendirinya pada diri anak seorang CEO perusahaan terkenal di negar...