Chapter 47

1K 83 6
                                    

Chaeyoung dan yang lainnya langsung mengalihkan atensi mereka saat mendengar sana berteriak histeris menyebut nama sahabatnya itu

Seketika tubuhnya melemas, ia terdiam dengan raut wajah tak percaya saat melihat seorang wanita sudah terjatuh ke lantai dengan darah segar yang mengalir di lantai

Padahal mereka baru saja menumpahkan rasa rindu mereka tapi, kenapa hal buruk ini harus terjadi?

"Tahan mereka semua" perintah pria itu pada anak buahnya

Melihat mereka semua masih termenung, anak buah pria itu pun langsung menahan mereka sedangkan pria itu membawa dahyun di bahunya keluar dari gedung itu

"YAAKKGRR!!!! KAU JANGAN BERANI-BERANI UNTUK MEMBAWANYA BAJINGAN!!!!!!!!"

Teriak Jeongyeon dengan nafas tersengal-sengal penuh emosi sambil berusaha melepas tangannya dari pria yang menahannya di belakangnya itu tapi pria berjubah hitam itu tidak memperdulikan teriakannya dan langsung membawa dahyun masuk ke dalam mobil hitamnya

BUGHH!!

Jeongyeon menendang kaki pria itu tepat pada tulang keringnya dan langsung berlari menghampiri mobil tersebut

"LEPASKAN DIA BRENGSEK!!" Teriaknya dengan wajah merah penuh dendam sambil menendang mobil hitam itu dan menarik paksa gagang pintu mobil itu hingga terlepas dari tempatnya saking marahnya ia saat ini pada pria itu

Gagang pintu mobil yang terlepas itu lalu ia gunakan untuk memecahkan kaca jendela mobil itu dan....

TEKKK!!

Kaca jendela itu sempat retak parah tapi mobil itu langsung pergi meninggalkannya

"AAHGGRR!!!" Teriak jeongyeon frustasi sambil menendang nendang angin

Setelah pria itu pergi membawa dahyun, para anak buahnya pun mendorong mereka hingga mereka terjatuh ke lantai dan pergi meninggalkan mereka termasuk sana yang masih terikat di kursi itu

pandangannya tampak kosong, mata sembab itu melihat ke arah cairan berwarna merah yang berada di lantai tepat di hadapannya itu, tatapannya begitu kosong

"sa-sana?" tegur jeongyeon saat melihat sana terdiam seperti itu 

ia pun menghampirinya dan membuka tali yang mengikat tangannya

setelah tali itu terlepas, jeongyeon menghadapkan dirinya ke arah sana sambil memegang bahu wanita itu

"sana-ah, ku mohon jangan begini sana" ucapnya lalu ia menggoyangkan bahu sana membuatnya menundukkan kepalanya dann

"AAAAAAAAGGRR!!!!!!!" sana berteriak keras lalu menangis

melihat itu jeongyeon langsung memeluknya, membiarkan sana membasahi bahunya 

"Shutt~ sa-sana" Jeongyeon berusaha menenangkan sana

Sana menangis Sekuat-kuatnya di bahu Jeongyeon

Mendengar tangisan sana yang amat menyakitkan baginya membuat tenggorokannya tercekat

Ia tidak bisa menahan tangisannya

"kami semua berjanji padamu, kami akan mencarinya dan membalaskan dendammu dan kami pada mereka semua jadi kumohon jangan seperti ini"

"Kasihan bayi yang ada di kandunganmu, dia tidak ingin melihat ibunya sedih, dia ingin ibunya bahagia sana" ucap jeongyeon menenangkan sana

"aku tidak ingin dia pergi hikss" ucap sana di sela tangisannya

"ya, aku tau itu kami semua juga tidak ingin kehilangannya, dia adalah sahabat kami bahkan aku sudah menganggap dirinya adalah saudara kandungku yang pastinya aku tidak ingin kehilangan dirinya, jadi kau harus bersabar kami akan mencarinya dalam keadaan baik-baik saja" 

𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐄𝐏 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 (𝐒𝐀𝐈𝐃𝐀)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang