Chapter 46

1K 118 11
                                    

Dua bulan kemudian 

"Sayang, aku pergi dulu jaga dirimu dan kim junior baik baik nee" ujar dahyun sebelum ia berangkat bekerja

"Nee, aku akan menjaganya dengan sangat baik dan kau jangan pulang terlalu malam okey"

"Waee, apa kau akan merindukanku eoh?" godanya

"Hemm aku pasti merindukanmu" ucap sana dengan manja "dasar kepd-an tapi ntahlah aku hanya takut dengan keadaanku yang sedang berbadan dua ini berada di rumah sebesar ini sendirian dan aku takut jika suatu hal akan terjadi ketika aku dirumah sendri" jawab sana dengan wajah penuh khawatir

"Eihh, sudah jangan pikir yang macam macam" ucap dahyun mengelus kepala dan pipi sana "kunci pintu saat aku keluar walaupun penjaga dirumah kita tidaklah sedikit tapi tetap kunci semua pintu okey dan akan ku usahakan agar pulang lebih awal okey" sambungnya lalu berlutut di hadapan sana menyamakan kepalanya dengan perut buncit sana

"Bye bye sayang dada pergi bekerja dulu, jangan menyusahkan eommamu arraseo?" ucapnya lalu mengecup lama perut sana lalu kembali berdiri dan mengecup kening sana setelah itu ia keluar dari mansion nya

Setelah dahyun pergi sana langsung menuruti perintah dahyun untuk mengunci semua pintu rumah itu lalu ia naik ke atas pergi ke kamarnya

Setelah sampai di kamar sana mendudukkan dirinya di kasur menghadap ke dinding kaca yang memperlihatkan jalan raya dan rumah rumah warga yang lain

Ia termenung seperti ada yang ia pikirkan saat ini

"Semoga semuanya baik baik saja" gumamnya khawatir

Akhir akhir ini sana sering merasa khawatir tapi ia tidak ingin memperlihatkan kekhawatirannya pada dahyun

Ia menatap pemandangan kota itu dari kamarnya hingga satu mobil sedan berwarna hitam mengkilap itu mengalihkan pandangannya

Sana meremas seprai kasurnya dengan wajah takut, ntah kenapa setiap melihat mobil itu sana menjadi ketakutan, sebenarnya siapa mereka - batin sana

Inilah yang membuat sana khawatir dan was-was akhir-akhir ini

Mobil itu berhenti di samping tembok pagar rumahnya yang bisa terlihat dari jendela kamar saida, mobil itu hampir setiap harinya berhenti di tempat yang sama, pengemudinya tidak pernah keluar dari mobil itu, ia berhenti di tempat itu lalu beberapa menit kemudian pergi dari situ dan terus melakukannya hampir setiap harinya

Sekali dua kalinya sana melihat itu dan hanya menganggap jika mereka ada urusan pribadi dengan warga warga di sekitaran itu tapi semakin lama sana mulai curiga karena setiap harinya mereka selalu mendatangi area rumahnya dan tidak pernah sekali pun menampakkan diri mereka, singgah disitu lalu beberapa menit kemudian mereka pergi, mereka seperti sedang memata-matai mereka 

'Mereka tidak macam-macam kan?' batin sana

.
.
.

Sedangkan di sisi lain, dahyun kini tengah sibuk dengan kertas" yang bertumpuk di mejanya

Dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya dan tatapannya juga sangat serius dengan lembaran-lembaran itu, hingga seseorang masuk ke dalam ruangannya dengan pakaian rapi, rambut pendek yang di ikat kebelakang  dan rambut depannya ia keluarkan untuk menghiasi wajah menawannya, orang itu masuk kedalam ruangan dahyun tanpa mengetuk pintunya  

Wah dahyun pasti akan marah pada orang ini!!!

"Huuft~" ia menghela nafasnya lalu berkata kepadanya "Jika ingin masuk ke dalam ruangan ku ketuklah dulu kau sangat tidak sopan dan aku sangat membenci orang yang tidak sopan terhadapku, apa orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun ke padamu?" ujar dahyun dengan nada datar tapi wajahnya masih fokus pada kerjaannya

𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐄𝐏 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 (𝐒𝐀𝐈𝐃𝐀)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang