Unbelievably

1.1K 60 1
                                    

Ternyata asap itu berasal dari astaga this is unbelievably, Dengan polosnya ia menyalakan rokok itu dan di depan muka ku. "Lou!! How dare are you!" Ucapku dan Louis pun Langsung menengok. "Why?" Ucapnya aku hanya menggeleng masih tak percaya apa yang terjadi. "you're Smoking?" Ucapku, diapun mengangguk yakin. "Since when lou since When?" Tanyaku lagi. "Sebulan ya lalu" Ucap Clarissa yang tambah membuatku kaget, Louis biasanya menceritakan semuanya mulai dari hal penting sampai yang tidak penting pun dia cerita. "Okay" Ucapku dengan menghembuskan nafasku, berat? ya memang berat menerima kenyataan kakak mu sendiri merokok, aku dan Louis dari dulu tidak suka melihat orang merokok, tapi dia sendiri merokok sekarang. Dengan Emosi yang sudah sampai di puncak kepalaku aku sudah berniat meninggalkan tempat ini. Harry yang menyadari kemarahan ku ini pun membisikan sesuatu kepadaku. "Calm down babe" Ucapnya, akupun sedikit lebih tenang. Harry?  aku mempercayainya dia tidak akan merokok, dia punya asthma. Aku tetap disini dan menyantap makanan yang ada di depan ku.

  Setelah pesta selesai pun aku pulang, dan diantar Harry sebenarnya aku sudah menolaknya dan memilih untuk pulang bersama Louis saja, namun Harry memaksaku karena dia takut aku akan melakukan hal bodoh kepada mereka berdua atau emosi ku keluar. Diperjalanan otakku masih saja memikirkan itu. "Jess, sudahlah tidak usah terlalu di pikirkan, nanti kalian selesaikan baik baik ya pasti ada sesuatu dibalik ini" Ucap Harry akupun hanya menganggukan kepalaku. "Sudah sampai Jessica" Ucap Harry, Ternyata benar sudah sampai. "Thank you Harry" Ucapku, Harry pun tersenyum dan memajukan wajahnya sampai di depan wajahku, Dia mencium bibirku. "I know you're a though girl, so good luck! I know you're a best problem Solver, I Know you're the best girl, and I Know you can do it well" Ucapnya, yes he's right I can solve this problem. "Thank you for everything" Ucapku lalu turun dari mobilnya dan mengucapkan good bye. Saat masuk rumah aku melihat Louis sudah sampai dan dia berada di ruang tv bersama coke dan cigarette.  Aku pun langsung menghampirinya. "Lou,can you explain it?" Ucapku "Aku.....aku pusing aku bingung harus berbuat apa, sejak kejadian kecelakaan mu dan saat jantung mu berhenti berdetak, aku memutuskan untuk melakukan ini selepas itu aku menjadi Addicted" Ucapnya, aku berusaha mengerti. "But Lou! Look at me I'm here I'm not death I'm still here, I'm not leaving you why you can't think it more, why don't you do another positive Things? why?" Ucapku melihat sedih ke arahnya, Mom dan Dad akan sangat kecewa jika tahu Lou melakukan ini. "Like I've told you before, I'm addicted jess" Ucapnya. Huh persetan dengan addicted akupun langsung menuju kamarku. Aku memainkan iPhone ku sebenarnya sih aku hanya chat dengan Harry dan Caterina, akupun membersihkan diriku lalu pergi tidur.
Louis Pov

Aku juga masih tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku, aku sudah membuat Jessica sangat sangat kecewa. Pikiranku masih berantakan disini aku duduk masih dengan Cigarette ku, menonton Film. lama kelamaan rokok yang aku hisap pun mulai Habis. Aku mengambil puntung baru, baru saja hendak aku nyalakan rokok ini ada yang membunyikan bel rumahku, huh siapa sih malam malam berani beraninya bertamu. Aku pun membukakan pintunya, oh Niall. "Hey Lou, bolehkah aku masuk?" Tanyanya. "Ah kau ini seperti ke rumah siapa saja sudah ayo masuk!" Ucapku, ya walaupun aku sedang malas di ganggu namun aku tidak mau menambah masalah lagi. Niall pun mengambil Coke di dalam kulkas dan bergabung bersama ku. "Lou did you know, Jessica really disappointed because of that thing and now you still use it, kau tidak kasihan melihat dia?" Tanya Niall, woah sejak kapan dia menjadi dewasa seperti Liam. "Sudahlah Ni kau diam saja aku sedang tidak ingin bertengkar" Ucapku agak membentaknya. Dia pun terdiam, menatapku kosong. Akupun mematikan Rokok ku, hendak tidur. "Kau mau ikut tidur atau tidak?" Ucapku pada Niall, diapun mengangguk dan mengikuti ku ke atas.

Paginya, aku terbangun melihat Niall yang masih tertidur pulas, akupun segera turun untuk mengambil sarapanku. Saat suda di ruang makan aku melihat ada Kertas Pos It di kulkas.

From: Jessica
Lou, sarapan sudah aku siapkan, maafkan aku jika lancang aku sudah pergi dari tadi pagi tenang saja aku pergi dengan Harry dan mungkin aku akan pulang larut. XX

Huh dia pergi, kemana? tidak tahu. aku pun memakan sarapan yang ada di meja makan. Emang mengapa sih jika aku merokok memangnya salah, aku kan hanya merokok bukan nge Drugs.

Jessica Pov

Aku sedang berada di rumah Liam, mengapa bukan Harry? Karena Harry sedang dirumah Liam juga. "jadi sungguh kau tidak mengajaknya untuk merokok?" Tanya Harry.  "Sungguh Harry aku saja kaget saat malam itu dia menyalakan rokoknya" Ucap Liam. Aku juga masih tak habis pikir, aku masih meletakan kepalaku di meja makan Liam. Tiba tiba kudengar telephone Harry berdering.

"Iyaa mom aku dirumah Liam"

"........."

"Hah sudah siap semua, mom pakai kekuatan apa?"

".........."

"okay okay Harry segera pulang mom bye mom"

aku pun menatapnya, memang Harry akan pulang ke Cheshire hari ini karena ayahnya sakit, aku di tawarkan untuk ikut oleh mom Anne. namun beberapa hari sebelumnya aku sudah berjanji kepada aunt Karen untuk ikut membantunya hari ini ntah ingin melakukan apa.  "Sweetie aku harus pergi dulu mom sudah selesai berkemas ternyata" ucap Harry.  "ewhh don't call me sweetie" Ucapku. "Hmm yasudah take care curls bye!"

"Bye, Liam aku titip Jessica ya" Ucap Harry lalu pergi. Akupun masih dengan bingungnya duduk di kursi meja makan Liam. "Li, aku lapar" Ucapku. "Jessica, kau itu seperti sedang dirumah orang asing saja ambilah itu banyak makanan di depanmu". Oh iya benar juga banyak makanan di depanku. Aku pun mengambil pancake dan topping ice cream di kulkas Liam. Hmmm ini enak. "Memangnya kau mau ngapain sih bersama Mom???" Ucap Liam. "Tak tau mom mu meminta bantuanku, dengan alasan kau bilang kau akan ke gym hari ini, benarkah begitu?" Tanyaku, sambil memakan pancake ini. "ohh tidak jadi gym" Ucap liam, akupun mengangguk. "Hey dear, kau sudah datang" Ucap Aunt Karen, akupun tersenyum kepada Aunt.  "Okay jadi Auntie mau minta tolong kamu untuk membuat Kue karena aunt akan ada acara arisan besok sebenarnya bukan hanya kue, oh iya jadi sekarang kau beli bahan bahannya dulu ya, uangnya sudah di liam dan ini daftarnya" Ucap Auntie aku pun mengiyakannya dan berangkat bersama Liam untuk membeli bahan bahan. "Kau tahu, kadang aku berharap bahwa kakak ku adalah kau Liam, bukan Louis" taktau mengapa kata itu terucap oleh ku. "Jessica kau tidak boleh berkata seperti itu, buktinya saja aku dan Louis tidak ada bedanya, Lou merokok, bahkan aku lebih aktif dari Lou" Ucap Liam tanpa jeda, iya juga sih tapi taktau mengapa. "Aku taktau aku bingung Li" ucapku sambil menggelengkan kepala. tiba tiba hp ku berdering.

Incoming Call
Boobear

angkat tidak angkat tidak angkat tidak. Arrrghhh aku bingung. "angkat saja siapa tahu penting" Ucap Liam, ya ada benarnya juga sih lebih baik aku angkat, siapa tau saja penting.

"Ya ada apa?"

"......."

"Tadi kan sudah aku tuliskan disurat"

"......."

"Bersama siapa saja yg aku mau"

"........"

"Tak tau ahhhh"

Akupun langsung mematikan telephonenya, karena sudah sampai aku pun segera turun dan kami membawa 1 trolley besar. Aku mengambil telur, Tepung, keju, chocochips, cocoa powder, gula dan garam. Aku mengambil dalam jumlah yang banyak.

one direction high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang