Rest in Peace

1.3K 102 1
                                    

Caterina Pov

aku melihat batu nissan itu. sedih sekali sahabatku sudah pergi. Clarissa masih menangis sesugukan. "Clar ayolah dia sudah tenang disana" Ucap Liam. aku memandang lagi batu nissan itu. R.I.P Nafila Zaslavski.  aku jelaskan karena yang meninggal itu ternyata Nafila bukan Jessica, karena mereka tukeran baju, aku juga gatau apa alesannya. Tapi kata Clarissa sih mereka tukeran baju karena Jessica bilang dia mau pake baju yang lebih santai karena males pake rok pas pulang malem jadi dia tukeran Baju sama Nafila. "Nafila kamu yang tenang ya maafin aku" Ucapku. "Fill dulu kamu udah pernah ninggalin kita karena kamu pindah sekolah? Tapi sekarang kamu ninggalin kita lagi Fil untuk selamanya" Ucap Clarissa yang sesugukan. akupun jongkok dan memeluk Clarisaa.

   kami pun kembali ke rumah sakit, Ya karena Lou dan Jessica masih dirawat, Jessica belum menyadarkan diri. saat aku berjalan kearah ruangan Jessica dan Lou aku melihat Harry yang sedang duduk sambil menutup mukanya. Aku mendekat kearah Harry dan berjongkok. "Harr, kau kenapa?" Ucapku, Aku mendengar isakan Harry.  "Inj semua salahku" Ucap Harry. "Shhh ini sudah rencana Tuhan" Ucapku. Harry menggeleng. "kita lihat Jessica yuk" Ucapku. Harry pun berdiri dan mengangguk. "TIDAK KAU TIDAK BOLEH MASUK HARRY!  Jangan coba kau temui dia lagi! Dia sakit karenamu" Kulihat Niall dari arah sana. Please Ni, ini bukan salah Harry.  "Niall ini bukan---" Ucapanku terpotong. "Kau saudaranya, kau akan.membelanya terus" Ucap Niall. Diapun masuk kedalam ruangan Lou

Louis Pov

Mataku terbuka perlahan, aku bangun pagi ini melihat Niall di sebelahku, oh iya dia ada Hutang ke padaku dia belum menjepaskan mengapa dia dan yang lainnya menangis. "Jadi ceritakan padaku mengapa Kalian menangis?" Ucapku. Dan membuat Niall melihat ke arahku dengan tatapan takut, Hey apa aku menyeramkan. "Jessica---- mmhh dia ke-ce-la-ka-an" Ucap Niall. "APA? BISA KAU ULANGI?" "Kecelakaan Lou".Apaa? kecelakaan? tidak mungkin!!!. Arrgghh ini pasti gara-gara di terlalu memikirkan Harry jadi dia tidak konsen menyetir HARRY BAJINGAN. "Aku mau menengok nya" Ucapku, Niall pun mengangguk dan membantu ku berjalan.

  kami sudah sampai di kamar Jessica.  Kulihat banyak sekali alat yang terpasang. "Babe? bagaimana keadaan Jessica?" Tanyaku pada Clarissa yang duduk di sofa kamar iti sambil menangis. "Kata dokter dia Akan Coma" Ucapnya dan tambah menangis, akupun memeluknya dan dia menangis di dadaku. akupun menangis. kami melepaskan pelukan Kami da aku menuju ke tempat tidur Jessica.  "Jessica honey? Can you hear me? Please wake up, Jess aku tahu kita belum.baikan, Tapi aku mau minta Maaf duluan ya, Jessica ayolah cepat bangun nanti aku sama siapa? who will listen to me when I'm sad? who will cook me a food when I'm hungry?  who? Get well soon Love" Ucapku di telingan Jessica.  Diam responnya. *Tittttttttttttt* Tiba tiba aku mendengar suara itu dan Jessica kejang kejang, kulihat Mesin iti tinggal garis. tidak ini tidak mungkin. "Dokterr!!" Teriakku dan dokter datang. "Ambil alat kejut jantung sust ucap Dokter. "Maaf kalian keluar dulu" ucap Dokter. "Tidak dokk aku mau disini!" Ucapku, akhirnya Niall menariku. diluar ruangan itu Kulihat Harry.  "INI SEMUA KARENAMU BAJINGAN" teriakku. Harry pun menatapku dengan tatapan bersalah. "kalau Sampai Jessica kenapa napa, jangan harap aku akan menganggapmu adik!. "Kalian sudah memberitahu oranh tuaku?" Ucapku, kulihat raut wajah mereka berubah apalagi Niall. "Ma....maaf---" Ucapan Niall terpotong karena teriakan Seorang perempuan. "LOUUUIIIS, Mana Jessica?" Ucapnya. ternyata itu mom aku langsung menangis dan memeluknya. Eh tunggu siapa yang mengabarkan mom ya. tiba-tiba dokter Datang. "Keluarga Tomlinson?" tanyanya  aku dan Mom pun maju. "Kalian berdoa saja ya pada tuhan, we've tried our best but, tuhan berkata Lain" Ucapnya, Aku menatap Mom sebentar, Lalu tangisan pecah semua.Kulihat Juga Harry yang menangis, Ini semua gara gara mu HARRY! ASSHOLE!. "YOU ASSHOLE HARRY!"  teriakku depan mukanya. Aku mengepalkan tanganku siap untuk menonjoknya, Namu tangan Ku tertahan oleh Clarissa. Semuanya masuk kedalam ruangan itu, Akupun langsung berlari Masuk. Kulihat Jessica terbaring lemah disana, Mungkin bukan Jessica yang selalu ceria yang akan teriak teriak, Bukan lagi Jessica yanh swag, Bukan Jessica yang konyol. Sekarang Jessica tinggal badan. tangisanku tak tertahan, aku menangis kencang dan mendekati ranjang Jessica.  Semuanya memberiku tempat. Kecuali Clarissa, Caterina dan Niall mereka masih menangis disana. aku duduk di kursi dan menyentuh Jessica.  "Jess aku tahu kau sudah pergi, Kenapa sih kau tega Sekali pergi? KENAPA? AKU TIDAK PERNAH MENINGGALKAN MU JIKA KAU SEDANG SAKIT, KAU JUGA PERNAH BERJANJI TAK AKAN PERGI MENINGGALKAN KU! TAPI SEKARANG KAU PERGI!" ucapku ditambah tangisan dari mereka bertiga. Dia masih Jessica yang cantik, Jessica yang tidak pernah membiarkan kulit putihnya berubah, Tapi sekarang dia menjadi lebih putih. Ku dekatkan kembali bibirku kearah telinganya. "Jangan pergi Jess" Ucapku. lalu aku mencium pipinya dan keningnya. Lalu kulihat Harry mendekat. Dia berlari dan memelukku. "Im sorry Lou" Ucapnya, Aku membalas pelukannya. Diapun kearah kasur Jessica.

Harry Pov

Jessica pergi? TIDAK MUNGKIN!. dia tidak boleh pergi. aku melihat semua orang yang ke kasurnya, Akupun mendekat dan memeluk Lou lalu aku ke kasurnya. "Jessica, Wake up" Ucapku dan menangis. aku memegang tangan Jessica sebelah Kiri dan Louis memegang tangan kanannya. "Hmm maaf aku mau disini bicara dengan Harry, Kalian boleh keluar dulu" Ucap Louis.  mereka pun keluar. Ku lihat Louis menangis, Akupun menangis dan menenggelamkan wajah ku di lengan Jessica. Dingin sekali. Aku mencintai nya aku sangat ingin dia kembali ke hidup ku. "Harry Kau tahu aku tidak mengijinkan dia untuk menjalin kasih dengan Teman bandku,tapi ya Jika kau sungguh sungguh mencintai nya, Dan kau harus membuktikannya" Ucap Lou, Akupun yang masih menangis hanya mengangguk. Ya Lou aku pasti membuktikannya. Tunggu aku Jess.

Gimana? Bukan Jessica ternyata kan yang meninggal. Vomments nya ya jangan pelit pelit ya

one direction high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang