Setelah aku membersihakan muka dan mengganti baju aku menunggu kehadiran Lou dan Clarissa di kamarku. Aku mendengar ada suara orang yang mengetuk pintu kamarku dan aku pun segera menyuruh mereka masuk. Mereka duduk di matrass ku. Aku pun duduk dan menatap mereka bergantian masih bingung apa aku harus senang atau sedih. Ah lebih baik aku tanya dulu mengapa mereka bisa sampai seperti ini tapi aku tidak akan meminta mereka untuk mencerintakan saat "ITU" ya. Aku menghela nafasku "okay kenapa kalian bisa sampai seperti ini" Tanyaku,bodoh memang pertanyaannya. "Waktu itu kami--maksudku aku mabuk berat" jawab Louis dan sekarang aku menatap Clarissa "um aku pun mabuk tapi memang tidak separah Lou" Ucap Clarissa dan akupun menganggukan kepalaku,apa yang harus ku lakukan sekarang? Mengucapkan selamat apakah mereka tidak akan tersinggung. "Kenapa kalian lalai sekali dan tidak pakai pengaman" Ucapku secara tiba tiba,aduh sial mulut ini. "Jessica kau pernah kan bicara dengan orang mabuk? Bagaimana? Tidak nyambung kan nah jadi kami orang mabuk apakah punya pemikiran seperti itu?" Jawab Lou,iya juga ya aduh aku ini bodoh sekali. "Selamat untuk anak pertama kalian" ucapku,dan kulihat mata mereka berbinar. "Terimakasih" Ucap mereka serentak lalu mencium pipiku.
Harry Pov
Hari ini tiba juga,seminggu setelah Prom dan hari ini hari dimana kita harus berpisah untuk sementara dan mengejar mimpi kita masing masing. Aku di mobil dan kedua tanganku dipegang erat oleh kakak dan ibu ku. "Mom aku hanya pergi sebentar" ucapku "tapi ini pertama kalinya kau pergi meninggalkan kami dalam waktu yang panjang Hazz,8 bulan itu lama" Ucap Mom,dan hanya diikuti anggukan oleh Gemma aku jadi sedih melihat seperti ini,Gemma dari tadi ia hanya membisi saja dan enggan menatap ku. Setelah sampai di airport pun aku segera turun dari mobil dan membawa barang barangku kulihat yang lain sudah menunggu disana,seperti biasa mereka melakukan ritual perpisahan,berpelukan nangis nangisan dan sebagainya. Aku langsung berlari kesana. Tapi ada yang mengganjal,tidak ada Jessica dimana dia? "Lou--" omonganku terpotong oleh Louis "jessica tidak ikut ia bilang ia tidak mampu melihat ini semua" Ucap Louis seakan tau apa yang akan kutanyakan. Bagaimana bisaa? Mengapa dia tidak ikut mengantarkanku? Kumaksud kami. "Ayo masuk kurasa sudah waktunya" Ucap Liam,dan kami pun mengikutinya dan pikiran ku masih berkelut oleh Jessica aku mengirim pesan saja ah.To: Sweetheart
Kau kenapa jahat sekali sih?Sudah hanya itu yang aku kirimkan tidak ada kata-kata lain lagi. Aku pusing sekali kenapa dia tidak ikut sih,aku sudah mau naik pesawat tapi dia tidak datang juga. "Guys pesawat kita delay 1 jam" Ucap Liam,"yasudah lah" Ucap Lou dan akhirnya pun kami duduk di ruang tunggu. Jessica apakah benar kau tidak akan datang.
To:Sweetheart
Kau sungguh tak akan datang? Jadi semalam adalah pertemuan terakhir sebelum aku memulai tour pertama kami? Kau tega.Aku mengirimkan Pesan lagi kepada Jessica,duh aku tidak rela kalo sampe iya dia tidak datang. "HARRY STYLES" teriak seseorang saat aku sedang melamunkan Jessica,suara ini suara yang sangat Familiar. Akupun menengok kearah yang menurutku adalah sumber suaranya,betapa kagetnya aku. Perempuan berambut coklat panjang bermata abu kebiruan memakai Ripped jeans,kaos dan Sneekers. Tanpa berkata kata lagi aku langsung lari memeluknya. "Kau..kau" ucapku terbata bata. "Bagaimana kau bisa masuk kesini?" Ucap ku "tak tau security yang ada di belakangku barbaik hati" Jawabnya menunjuk security yang memang ada di belakangnya dan akupun tersenyum kearah mereka berdua. Ternyata dia datang juga,"tadinya aku tidak mau dateng aku tidak kuat jika melihat kalian harus pergi" Ucap Jessica "tapi aku ingin bertemu kalian lagi" lanjutnya lalu memelukku. "Ayo masuk pesawat" Ucap Liam aku dan Jessica pun melepaskan pelukan kami, aku segera menghampiri mereka dan bergegas menuju pesawat "Tunggu aku 8 bulan lagi" Teriakku,dan ia pun tersenyum.
Jessica Pov
"Tunggu aku delapan bulan lagi" Teriaknya,aku sebenernya sangat ingin menangis dan mencegahnya untuk tidak pergi tapi aku bisa apa,hanya tersenyum ya menarik kedua sudut bibir ku keatas,tersenyum dalam tangis aku menatap punggung mereka yang makin jauh. Karena tidak kuat aku segera balik belakang "Mereka sudah naik ke pesawat,mari kita keluar" Ucap salah satu dari body guard itu,aku pun tersenyum tapi air mata ini tidak bisa tertahan lagi aku segera menangis dan memeluk mereka berdua sekaligus "i'm so thankfull to both of you" Ucapku lalu berlari keluar sambil menyeka air mata ku,Hanya delapan bulan jessica kau harus bertahan. Trust,Love and life. Aku akan terus menunggu mu Harry Styles,Sincerely Jessica.Clarissa Pov
Louis harus pergi saat aku sedang mengandung,tapi tak apalah ini demi karirnya,aku menangis meratapi kepergiannya,paling saat louis kembali tinggal sebulan lagi kandungan ku akan lahir atau bahkan sudah lahir. "Jangan sedih kau tahu,ia bekerja untukmu dan yang ada di dalam kandungan mu ini" Ucap Jessica yang tiba tiba sudah ada di kursi pengemudi. Sebenarnya aku yang ingin menyetir tapi Jessica dengan kerasnya melarang aku menyetir ia bilang karena aku sedang mengandung. Astaga padahal mengemudi tidak membuat kandungan ku kenapa napa. "Jika aku tidak mengurus kuliahku aku sudah nekat membeli ticket pesawat dan ikut mereka" Ucap Jessica dan aku pun menghela nafas "aku juga" Ucapku "kau akan kuliah?" Tanyanya "huh setidaknya hingga kandungan ku berusia 4 bulan" jawabku dan ia menganggukan kepalanya "setidaknya kau satu univertas denganku" Ucapnya lagi dan aku hanya menganggukan kepalaku. Ia kembali fokus ke perjalanan. Sebenerny aku lebih ingin ikut Lou daripada kuliah ya walaupun resiko nya besar. Tapi kita harus meraih mimpi kita masih masing. Aku kuliah,dan menjaga calon bayiku dan Louis kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
one direction high school
FanficBoyband terkenal di dunia menjadi Anak SMA dan mengalami banyak peristiwa di SMA, mulai dari saat mereka belum menjadi Artis sampai sudah menjadi Artis sangat terkenal, kelakuan khas SMA didalam diri mereka pun masih melekat. Masalah Cinta masalah y...