BAB 70

20.7K 1.7K 4.5K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Spam emoji '🖤' disini->

Vote dan komennya di seimbangkan ya khalayak sekalian😻

❗️Chap selanjutnya akan di up jika Komen mencapai 4k❗️

Play the mulmed: 🎵To the bone-pamungkas

Play the mulmed: 🎵To the bone-pamungkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•AUTHOR POV•

SENYUM merekah begitu saja di bibir gadis dengan rambut yang dibiarkan tergerai tersebut. Binar matanya memancarkan kebahagian penuh saat bisa bersama dengan orang-orang baik yang sedang mengelilinginya.

Kemarin merupakan hari-hari terberat bagi Arsyilla. Kehilangan seorang ibu tentunya akan membekas dalam ingatannya. Arsyilla berusaha bangkit dari keterpurukan itu dibantu orang-orang terdekatnya.

Termasuk Radith sendiri yang sudah mampu membuatnya terasa seperti hidup kembali.

Dirinya berulang kali menyadarkan diri bahwa ini semua bukan halusinasi semata. Tapi ini lah kenyataannya, Radith sudah membawa dirinya yang dulu kembali.

Sore tadi setelah bel pulang berbunyi, seluruh anggota Dark Shadows dari Garuda memantapkan diri untuk berkumpul. Berbagi kisah menyenangkan dengan berbagai guyonan yang mengocok perut.

"Kemarin WC Dharmanusa bau banget anying!!" Kevin melempar asal tissue yang sudah mengelap bersih mulutnya dari sisa-sisa cokelat hasil meminta secara paksanya kepada Selsa.

Ya, gadis itu juga bergabung dengan mereka bersama sahabat-sahabatnya.

Gavin mengernyitkan dahinya. "Ngapain lu sampai tau WC bau segala?" tanyanya penuh curiga.

"Ya namanya gue ke toilet yang ke cium lah goblok!" sewot Kevin.

Dirga tertawa pelan. "Lo gak tau ye, Vin, si Kevin tuh gitu-gitu kerja part time di sekolah, Bro. Rajin gak tuh, Cong?"

Gavin menatap Kevin tak percaya. Keajaiban besar seorang Kevin mempunyai kerja sampingan. Tanpa bekerja saja tampaknya keluarganya memiliki harta berlimpah bahkan untuk tujuh keturunan berikutnya. "Lo beneran part time, Vin?" tanyanya.

"Part time apa sih bego?! Ya, kagak lah," balas Kevin cepat. Ia sama sekali tidak memiliki pekerjaan sampingan. Kesadaran dirinya cukup besar untuk menyatakan bahwa dirinya termasuk golongan manusia pemalas dengan seribu alasan jika disuruh ini-itu.

Pengecualian besar jika Radith yang mengeluarkan titahnya yang tidak bisa di tolak mentah-mentah.

"Maksud gue tiap hari di hukum! Udah ganti kerjaan kan lo? Dari murid jadi tukang bersihin WC sekolah. Bagus juga, Vin. Yang jaga sekolah gak repot-repot kerja banyak lagi. Hidup lu ada gunanya juga ye, Tong." Dirga menaik turunkan alisnya, menggoda Kevin yang ingin membunuhnya hidup-hidup sekarang.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang