BAB 71

17.8K 1.6K 4.9K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Spam emot '❤️' disini->

Play the mulmed: 🎵Last first kiss-One direction

❗️Chap selanjutnya akan di up jika Komen mencapai 4k❗️

Vote nya jangan lupa juga ya dear🖤

Vote nya jangan lupa juga ya dear🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•AUTHOR POV•

DIAM saja seperti tidak ada gairah hidup. Kepalanya terlalu penuh dengan kejadian semalam yang mana membuatnya sulit tidur. Kemunculan ayahnya itu seperti sesuatu yang ia harapkan tetapi ingin ia hindari.

Arsyilla merasakan dirinya bimbang, pilihan memaafkan ataupun membiarkan saja sepertinya sangat sulit untuk di ambil.

Semua kesakitan, semua penderitaannya memanglah bukan sepenuhnya karena ayahnya. Namun, tetap saja, memaafkan seseorang tak semudah itu.

Apalagi jika orang itu sudah memberikan luka yang terlalu dalam.

Hari ini Arsyilla memilih untuk bolos sekolah sebab ingin mengurusi Radith yang sedang sakit. Radith tak pernah meminta itu tentunya, melainkan Arsyilla lah yang bersikeras untuk merawat cowok itu. Radith sudah melarangnya namun ia tetap keras kepala.

"Kenapa?" Radith mengernyitkan dahinya, merasa ada yang disembunyikan Arsyilla.

"Apanya?" tanya Arsyilla balik. Ia sibuk merapikan buku-buku Radith di rak yang berserakan.

"Ada yang lo sembunyiin?" tanya Radith.

Arsyilla menggelengkan kepalanya. "Gak ada kok. Santai aja," jawabnya.

Radith tetap saja merasakan ada yang disembunyikan gadis itu darinya. Menyandarkan kepalanya pada headboard kasur, matanya pun melirik ke arah Arsyilla. "Semuanya gak bisa di simpan sendirian, Syill."

Arsyilla menghentikan aktivitasnya, terhenyak sesaat mendengar ucapan Radith itu. Dulu, mungkin ia bisa menutupi segala hal kepada siapa pun. Tapi sekarang, menutupi sesuatu dari Radith percuma saja. Cowok itu pasti bisa menebak dengan mudah.

"Sini," suruh Radith. "Duduk di sebelah gue."

Arsyilla berbalik badan, mengikuti ucapan cowok itu dengan duduk disebelahnya. Kepalanya spontan menunduk, ia tak mau menceritakan ini semua.

Radith mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Arsyilla. "Gue tau lo nyembunyiin sesuatu."

Kepala Arsyilla kembali mendongak, menoleh ke arah Radih yang tengah menatapnya. "Menurut kamu buat mikirin sesuatu yang bener-bener mastiin kalau itu yang terbaik gimana?"

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang