BAB 38

26.7K 1.9K 753
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•ARSYILLA POV•

HARI ini gue menjalain hari seperti biasanya dengan perasaan yang masih sama untuk satu orang. Omongan Radith semalam emang berhasil menampar gue dengan kenyataan pahit hidup gue. Gue ngerasa gak berguna sekarang.

Sekarang gue mencoba bangkit, balik ke diri gue yang dulu. Gue berusaha untuk keluar dari zona nyaman gue lagi dan gak perduliin apapun tanggapan orang-orang.

Tapi gak semudah itu. Sanking dalamnya rasa suka gue ke Radith, gue selalu keinget ucapan menohok dia.

Pasti dari kalian banyak yang ngatain gue bego karena terlalu dalam mencintai Radith yang bahkan sama sekali gak pernah perduliin gue. Gue juga yakin kalian ngatain gue begi karena masih merjuangin cowok kayak Radith.

Gue akui gue bego karena masih milih buat stuck di tempat dan tetap diam meskipun ucapan Radith bener-bener bikin gue hancur.

Banyak dari kalian yang pastinya nyaranin gue buat mundur dan gue setuju untuk itu. Gue capek, capek untuk segala hal baik itu fisik maupun batin.

Penolakan Radith seakan menyadarkan gue kalau gue sama sekali gak ada hak untuk ruang di hari cowok itu. Gue tau perjuangan gue kayak sia-sia, tapi gue menikmati setiap hal dalam perjuangan itu.

Menikmati semua alurnya... cacian bahkan makian untuk gue.

Sakit rasanya tapi itu sama sekali gak buat gue goyah. Pikiran sama hati gue emang gak se-sinkron itu.

Otak gue bilang untuk mundur, pergi dari Radith dan ngelupain semua tetang cowok itu. Sedangkan hati gue bertolak belakang. Hati gue selalu ngebuat gue buat terap bertahan. Akibatnya malah gue keliatan kayak orang linglung gak tau arah.

Tapi sekarang, gue yakin gue harus mundur. Mundur dalam artian ngasih Radith kesempatan untuk nyari kebahagiaan termasuk cintanya sendiri.

Ini semua bukan karena gue benci Radith. Ngebenci cowok itu termasuk keinginan gue, tapi sayangnya gak pernah tercapai. Partner OSIS itu ngebuat gue terlalu sayang sama dia.

Bukan sekedar sayang.... tapi bisa dibilang cinta.

Rasa suka dan cinta itu berbeda. Kamu akan membenci seseorang yang kamu sukai jika sewaktu-waktu dia melakukan kesalahan fatal sebab kamu hanya sebatas mengangguminya, bukan mencintainya. Itulah kenapa orang-orang bisa mudah banget buat ngelupain orang yang dia suka.

Mencintai seseorang sendiri sangatlah berbeda. Kondisi jenis apapun gak bakal bisa ngebuat dia terhapus dari hati kamu.

Perjuangan singkat ini bakal berkahir sekarang. Gue milih mundur karena ucapan Radith semalam seakan ngelampiasin apa yang dia rasain pas sama gue selama ini.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang