BAB 48

29.1K 2K 1.6K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Di puter dungs mulmednya biar ngefeel💜

Di puter dungs mulmednya biar ngefeel💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV•

GADIS berhoodie pink itu menelan ludah kasar melihat sosok tegap di depannya sekarang. Rasa ingin pergi dari tempat itu secepatnya memenuhi pikirannya. Arsyilla sangat tidak sanggup di tatap penuh intimidasi seperti ini. Cewek itu merapatkan kedua kaki jenjangnya dan memainkan jaringan.

"Mau kemana?" tanya Radith sekali lagi dengan tangan di lipat di dada. Persis seperti seorang ayah yang memergoki anaknya kabur.

"Aku mau keluar bentar, Dith. Janji kok cuman sebentar. Sebentarrrrrr ajaaa. Please ya? Ya ya ya ya ya?" pinta Arsyilla dengan mengeluarkan puppy eyesnya.

"Lo tau sendiri ini udah malam. Bahaya di luar jam segini. Lo mau kemana malam-malam gini?" tanya Radith lagi.

"Mau keluar bentaran doang kok, Dith. Bentar aja gak bakal lama-lama," jawab Arsyilla.

"Gue tau lo mau keluar. Yang gue tanya lo mau kemana?" tanya Radith penuh curiga.

"Mau ke- adalah pokoknya, Dith. Kamu gak perlu tau kok. Ada urusan sebentar," balas Arsyilla yang hampir saja keceplosan jika saja ia tidak sadar.

"Oke. Gue gak bakal ngizinin pak satpam bukain pagar buat lo. Lo harus ingat lo tinggal dimana. Lo juga harus tau lo berada di lingkup siapa. Gue bukan ngengkang lo untuk berbuat sesuatu. Tapi lo tinggal di rumah keluarga Genandra yang berarti lo harus tau mana yang boleh lo lakuin dan mana yang gak boleh lo lakuin. Lo inget apa yang gue bilang kemarin? Lo cewek yang gue jaga dan berarti itu ada hubungannya sama gue," ujar Radith panjang lebar.

Arsyilla bungkam, ia benar-benar tidak tau mau berbuat apa. Dia tidak berani menceritakan masalah ini ke Radith. Bukannya Arsyilla tidak percaya kepada cowok itu. Hanya saja ia tidak mau Radith terbebani dengan masalahnya.

"Maaf, Dith," ucap Arsyilla sambil menunduk.

"Maaf kenapa?" tanya Radith.

"Aku bohong soal tadi sore. Yang ngirim pesan ke aku itu Liana, selingkuhan papi." jelas Arsyilla dengan memelankan suaranya saat menyebut 'selingkuhan papi'.

"Dia tau semuanya tentang keluarga aku. Dia tau mami koma. Dia tau aku dari handphone papi. Aku awalnya gak percaya tapi dia nunjukin foto yang bikin aku gak bisa apapun. Di foto itu papi ngerangkul dia mesra banget. Itu bukan editan, Dith. Aku gak sebodoh itu buat percaya sama foto editan. Tapi itu memang nyata, Dith," lanjut Arsyilla.

"Kenapa gak bilang ke gue tadi?" tanya Radith lembut. Cowok itu cukup mengerti situasinya sekarang.

Arsyilla, cewek itu akan tetap sama jika di terpa masalah. Memilih diam tanpa mau membagikan masalahnya kepada siapapun. Memilih tersenyum walau nyatanya ia tidak sekuat itu.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang