Chris Denandro Arxander, seorang ketua mafia yang terkenal kejam, sadis dan tak kenal ampun yang berkedok seorang CEO disebuah perusahaan yang sukses.
"Sudah saya bilang. Dapetin barang itu gimana pun caranya."
Kesalnya dan dengan segera menutup sambungan telpon itu dan berjalan keluar café yang baru saja ia singgahi.
BRUK!!'
"Aduh!"
Chris sedikit terkejut karena ada seorang laki laki yang baru saja menabraknya, atau mungkin ia yang tidak sengaja menabrak lelaki itu karena sedang emosi?
Ia melihat lelaki dengan balutan hoodie berwarna lilac dan celana pendek berwarna putih dan sebuah tas yang ada di punggungnya, sedang terduduk sambil meringis.
Awalnya Chris ingin langsung meninggalkan tempat itu dan segera pergi ke kantornya.
Tapi entah kenapa Chris ingin sekali menolong lelaki kecil itu.
"Ada yang terluka?"Tanya Chris seperti biasa, ya nada bicara nya terkesan dingin dan mengintimidasi.
Lelaki itu mendongak, terlihat menggemaskan, apalagi pipinya yang chubby dan rambut berponi berwarna kecoklatan itu.
"Engga ada sih. Tapi pantat Asa sakit. . ."Rengeknya sambil mengelus elus pantatnya.
Chris sedang menahan gejolak yang ada di dalam dirinya, kenapa bocah ini sangat menggemaskan?
"Maaf."Untuk pertama kalinya seorang Chris Denandro Arxander meminta maaf pada orang lain.
Bocah itu menggeleng keras. Membuat rambutnya sedikit berantakan.
"Maaf ya om, Asa lagi buru buru jadinya asa nabrak om. Jangan marahin Asa ya om, Asa gak sengaja."Bocah yang memanggil dirinya sendiri 'asa' itu sesekali membungkukan badannya meminta maaf.
Chris mengangkat sebelah alisnya, memangnya dia terlihat setua itu sampai dipanggil dengan sebutan 'Om'? Padahal umurnya baru menginjak 24 tahun.
"Saya yang salah. Kamu mau kemana buru buru kayak gitu?"Tanya Chris dingin.
"Oh itu, Asa mau pulang, tapi kayaknya bus kearah rumah Asa udah lewat. Makanya Asa lari lari."Jelas Asa.
"Mau saya antar?"Chris sekarang seperti berubah menjadi pribadi yang berbeda.
Bocah itu mengerutkan keningnya, sepertinya sedang berpikir. Lalu ia menggeleng pelan.
"Kata bunda, Asa gak boleh pergi sama orang asing. Nanti diculik."Jelas Asa sambil memperlihatkan tatapan polosnya pada Chris.
"Tapi saya bukan penculik."Jelas Chris, iya Chris, kamu emang bukan penculik, tapi mafia.
"Asa kan gak tau?"Asa memiringkan kepalanya menatap Chris. "Asa pergi dulu ya om, Asa harus pulang, nanti Asa dimarahin bunda, Dadaah om!"
Chris menatap kepergian bocah menggemaskan itu sambil tersenyum miring dalam hati.
Sepertinya ia harus mendapatkan bocah laki - laki itu.
Tunggu saja.
TBC
lanjut? atau engga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia meet an innocent boy
FanfictionSeorang Mafia, atau mungkin Kriminal, yang bertemu dengan seorang remaja polos secara tidak sengaja. Dan seketika, kehidupan mereka berubah. tapi apakah kisah mereka akan berjalan mulus? Lokal, visualisasi bisa seliar mungkin Was in #1 bl, #1 uke, a...