"Sean, dia bener bener adik sambung lo?"
Callista mengangguk mengiyakan pertanyaan Angkasa. "Meskipun begitu, kami gak punya hubungan darah sama sekali."
"Sean itu anak dari Marco dan mantan istrinya."Jelas Callista.
Angkasa menghela nafas. "Tapi kenapa dia tiba tiba muncul?"
Callista mengendikan bahunya. "Saya rasa, dia punya tujuan yang sama dengan Marco."
"Mungkin bisa dibilang, dia dijadikan alat oleh ayahnya sendiri."
Callista menatap Angkasa serius. "Kamu harus berhati hati. Karena bisa saja, Sean mencelakai kamu lebih dari apa yang dilakukan oleh Marco."
"Dia bisa menjadi pribadi yang sangat berbahaya."
.
.
.
Belakangan ini, Angkasa sering melamun. Memikirkan keadaan ibunya. Karena ibunya saat ini tidak bisa dihubungi.
Bahkan pesan yang ia kirim pun sama sekali tidak dibalas.
Itu membuatnya khawatir.
"Ngelamunin apa?"
Angkasa sedikit tersentak. Ia menatap seseorang yang sekarang sudah terduduk disebelahnya.
Angkasa menggelengkan kepalanya.
Reano tersenyum kecil. Ia menepuk - nepuk bahu Angkasa pelan. "Kita sama sama punya masalah tersendiri. Gak ada salahnya kalo kita saling cerita. Gak perlu semuanya, setidaknya sampe lo gak terlalu terbebani lagi."
Angkasa mengangguk. Senang rasanya memiliki teman lagi. Terlebih teman yang selalu mengerti keadaan masing masing. "Iya, kapan kapan gue bakal cerita sama lo."
Reano tersenyum kecil. Dan menganggukan kepalanya puas.
.
.
.
Angkasa sekarang tengah berjalan menuju ruangan yang selalu dipakai oleh anak buah Chris untuk berdiskusi.
Tadi, Chris memberitahu beberapa anak buahnya untuk berkumpul. Untuk membicarakan masalah yang akan ditimbulkan oleh Sean.
Karena sebaiknya, masalah ini harus benar - benar dianggap serius. Karena Chris dan anak buahnya tidak tahu, apa yang tengah direncanakan oleh Sean.
Itu bisa saja menjadi sebuah kejutan yang cukup mengagetkan bagi Chris dan juga anak buahnya tentunya.
"Sean pasti sedang merencanakan sesuatu untuk menyerang saya dan mengambil alih semuanya. Kita harus mewaspadai semua gerak gerik apapun yang ada disekitar kita."Jelas Chris.
Jenan, Angkasa, Sam dan Reano mengangguk paham.
"Situasinya akan jauh lebih genting. Karena Sean sepertinya sudah sangat mahir dengan apapun yang berhubungan dengan dunia mafia."Tambah Jenan.
Angkasa menyibak rambutnya kebelakang. "Sean bilang kalau anak buahnya adalah seseorang yang selalu berada disekitar Chris. Itu berarti, ada pengkhianat disini."
Reano mengangguk. "Kita belum tau pasti, siapa pengkhianat itu. Semua baru dimulai, mereka pasti akan bermain dengan sangat hati hati."
"Meskipun begitu, disetiap penyerangan mereka, mereka pasti meninggalkan satu clue yang cukup penting. Itu akan sangat membantu."Tambah Adit.
"Jika penyerangan dilakukan oleh mafia lain, itu akan cukup mudah untuk mencari tahu. Perlu digaris bawahi, kalau Sean merekrut orang terdekat Chris. Itu cukup menyulitkan. Karena si pengkhianat itu bisa mengetahui apapun yang terjadi disekitar Chris."Jelas Sam.
"Pengkhianat itu bisa mengecoh siapapun. Ia bisa meninggalkan clue palsu. Bahkan ia bisa mengadu domba kita. Ini tidak mudah."Tambah Sam.
Chris mempertajam tatapannya. "Jadi, jangan pernah percaya siapapun."
"Karena si pengkhianat itu, bisa saja ada diantara kalian berlima."
.
.
.
Malam ini, Angkasa tengah membeli sesuatu di supermarket. Saat ia keluar dari tempat itu, ia melihat sesuatu yang sangat familiar dipikirannya.
Itu Askara.
Angkasa dengan sigap berlari kearah motornya dan dengan segera mengejar Askara yang sudah memacu sepeda motornya terlebih dahulu.
Askara yang merasa seperti ada yang mengikutinya, menatap kaca spionnya. Askara berdecak, ternyata Angkasa yang mengikutinya sedari tadi.
Dan terjadilah kejar kejaran antara Askara dan Angkasa.
Disaat Angkasa sudah berada sangat dekat dengan Askara, tanpa disangka Askara membelokan motornya kearah sebuah gang sempit dipemukiman padat penduduk.
Membuat Angkasa tidak bisa mengejarnya.
Angkasa menggeram kesal. Kenapa Askara harus menghindarinya? Apa ia masih merasa marah dan kecewa?
Atau ada hal lain yang ia sembunyikan?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia meet an innocent boy
FanfictionSeorang Mafia, atau mungkin Kriminal, yang bertemu dengan seorang remaja polos secara tidak sengaja. Dan seketika, kehidupan mereka berubah. tapi apakah kisah mereka akan berjalan mulus? Lokal, visualisasi bisa seliar mungkin Was in #1 bl, #1 uke, a...