Pagi ini, Angkasa tengah berjemur dihalaman mansion. Ia berhasil mengalahkan rasa malasnya untuk bangun pagi.
Ada satu hal yang menarik pandangan Angkasa. Didepan pintu gerbang, terdapat sebuah boneka.
Angkasa mengerutkan keningnya. Kenapa ada boneka disana? Dan siapa yang sudah menaruh boneka itu?
Angkasa mengayunkan tungkainya mendekati boneka yang tergeletak itu.
Ia mengambil boneka itu dan menatapnya lekat. Hanya sebuah boneka yang biasa dimainkan oleh anak perempuan.
"Angkasa!"
Angkasa membalikan badannya dan menemukan Jenan yang tengah berlari kearahnya.
Jenan merampas boneka yang ada ditangannya dan melemparnya ke sembarang arah.
Tanpa disangka.
Boneka itu meledak dengan ledakan yang cukup besar. Jika ledakan itu terjadi saat boneka itu masih digenggam oleh Angkasa, mungkin kaki dan tangan Angkasa akan terpisah dari tempatnya.
Angkasa mengedipkan matanya beberapa kali, seolah masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
"Kenapa bisa?"Tanya Angkasa dengan nada yang masih tidak percaya.
Jenan menghela napas. "Sistem dikomputer gue nangkep radar bom disekitar mansion. Dan bom nya ada didalem boneka yang lo pegang tadi."
Tak lama kemudian, datang Reano dan Adit. Mereka berusaha menetralkan napasnya setelah berlari.
"Kita baru aja dari ruang cctv. Kita kaget liat ada sesuatu yang meledak dihalaman depan mansion."Reano menatap Jenan dan Angkasa bergantian.
Jenan menatap lurus kedepan. "Cuma masalah kecil."
"Sekarang kita harus cari tau, siapa yang lempar boneka itu, kesini."Geram Jenan.
Adit menatap Jenan. "Tadi diruang cctv, gak ada suatu hal yang mencurigakan. Tapi ada seorang anak kecil seperti tengah bermain dengan boneka didekat pagar mansion."
"Sampai dimana, entah kenapa boneka itu bisa ada didalem mansion. Cctv bagian luar, udah hack."Tambah Adit.
Angkasa mengerutkan keningnya. "Bukannya, disekitar mansion, gak ada satu pun anak kecil yang tinggal disini?"
Jenan menganggukan kepalanya. "Semua rumah yang ada disini, itu milik Chris. Yang menempatinya pun, hanya anak buahnya. Bisa dipastikan, kalau anak kecil itu, adalah sebuah alat untuk menaruh bom itu di mansion."
Reano mulai mengubah raut wajahnya menjadi serius. "Ini sebuah kode. Kalian inget beberapa yang hari lalu, pas mansion kita kedatangan banyak bucket bunga? Yang ternyata isi dari puluhan bucket bunga itu, adalah bom."
Semua mendengarkan Reano dengan seksama.
"Dan apa kalian inget, kalo Sean bilang, dia punya anak buah yang juga anak dari Chris?"
"Sekarang, disini ada seorang pengkhianat. Dia, mencari apapun informasi tentang black wolf. Dan mencoba untuk menyerang dari dalam."
"Sean memberikan banyak clue. Terutama, si pengkhianat itu menggunakan senjata yang selama ini meneror mansion kita."
"Bom. Itu clue yang sangat jelas, yang diberikan oleh Sean."
Mereka semua terdiam. Pikiran mereka melayang pada satu orang yang sama.
Reano menyunggingkan senyum miringnya. "Kita sekarang, sedang memikirkan pribadi yang sama."
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia meet an innocent boy
Fiksi PenggemarSeorang Mafia, atau mungkin Kriminal, yang bertemu dengan seorang remaja polos secara tidak sengaja. Dan seketika, kehidupan mereka berubah. tapi apakah kisah mereka akan berjalan mulus? Lokal, visualisasi bisa seliar mungkin Was in #1 bl, #1 uke, a...