Angkasa sudah sadar sedari tadi. Tapi dia gak mau bersuara, dia takut orang orang itu akan melakukan hal yang membuat dia semakin dalam bahaya.
Disisi lain, Angkasa sangat berharap Askara mengerti apa yang ia maksud.
Tangan dan kakinya diikat, belum lagi mulutnya yang ditutupi dengan lakban. Angkasa tidak bisa berbuat apa apa.
"Sebentar lagi, kamu akan boss jual. Dan sepertinya kamu memang belum disentuh sama sekali oleh Chris."Celetuk salah satu dari mereka.
Angkasa diam. Dia tidak mau menanggapi mereka, sungguh buang buang waktu.
DOR!!
DUAG!!
Suara tembakan mulai bermunculan, mobil yang menculik Angkasa mulai hilang kendali karena ban mobilnya ditembak.
Angkasa takut, ia merasa trauma dengan suara tembakan atau dengan semua hal yang berhubungan dengan dunia mafia ini.
Mungkin Angkasa memang belum paham betul dengan sesuatu yang sangat berhubungan dengan Chris.
Namun Angkasa perlahan mulai menyadari, kalau dia selalu akan dalam bahaya.
.
.
.
Angkasa menangis. Lagi lagi dia harus melihat aksi pembunuhan tepat didepan matanya.
Bahkan ia melihat secara langsung aksi seorang psikopat. Yang memotong motong tubuh korban tanpa ekspresi, dan menyakiti korbannya tanpa merasa bersalah.
"Kakak ada disini."Askara mulai melepaskan ikatan tali di tangan dan kaki Angkasa, tak lupa juga melepas lakban yang menutupi mulut Angkasa.
Angkasa sontak memeluk Askara. Pelukan takut. "a , Asa takut. . ."
"Kamu udah aman. Just me, just me, Asa."Askara memberi perlakuan yang membuat perlahan tidak merasa takut lagi.
"Ada yang luka?"Tanya Chris tanpa ekspresi setelah memutilasi 5 pria yang menculik Angkasa.
Angkasa menggeleng. Dia takut, melihat Chris yang melakukan hal keji itu, membuat Angkasa takut.
Chris mendekat kearah Angkasa.
Angkasa menggeleng ribut. "jangan mendekat! !"Teriak Angkasa sambil merapatkan tubuhnya pada Askara.
Chris menatap Angkasa bingung. "Asa? hey, ini saya, Chris."Chris mencoba untuk membawa Angkasa ke pelukannya.
"go away, you murderer!"Hanya 4 kata, tapi entah kenapa itu membuat Chris sakit hati. Hah~ apa mafia sepertinya masih mempunyai hati setelah membunuh manusia dengan kejam?
"h , hiks. Kak Aska, i'm scared. . ."Tangis Angkasa.
.
.
.
Mood Chris setelah menyelamatkan Angkasa total menjadi buruk. Shannon sangat khawatir. Jenan pun tidak kalah khawatirnya, Jenan hanya takut. Jika Angkasa akan menjadi pelampiasan dari amarah Chris.
"Chris. Lo gak perlu khawatir. Asa cuma takut. Lo tau kan, anak seumuran dia, ngeliat pembunuhan secara langsung, apalagi tadi lo ngemutilasi mereka. Itu hal yang menakutkan bagi orang awam kayak Asa."Jelas Jenan sambil berusaha membuat suasana diruangan Chris sedikit cair.
"Gue cuma takut, dia gak mau ketemu gue lagi."Chris meremat rambutnya frustasi.
"Kalo lo ngejelasin sedikit demi sedikit. Gue yakin Asa bakalan ngerti."Sambung Shannon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia meet an innocent boy
Hayran KurguSeorang Mafia, atau mungkin Kriminal, yang bertemu dengan seorang remaja polos secara tidak sengaja. Dan seketika, kehidupan mereka berubah. tapi apakah kisah mereka akan berjalan mulus? Lokal, visualisasi bisa seliar mungkin Was in #1 bl, #1 uke, a...