🌈26🌈

24.1K 2.8K 318
                                    

"Pa, Asa mau ke toko buku, malah disuruh ngirim ginian. Kan bisa Papa kirim lewat ojek online, anak buah Papa juga banyak kan? Ayolah (๑•́ ₃ •̀๑)."

Aksaka menghela nafas. "Jarang jarang lho Papa nyuruh kamu kayak gini. Lagian cuma nganter ini ke kantornya Chris. Emangnya ada apa sih di kantor nya Chris?"

Angkasa tiba tiba bergidik ngeri. "Dikantornya ada penunggunya, Pa."

Aksaka menggelengkan kepalanya. "Udah cepet anterin."

Angkasa keluar dari ruang kerja Papanya itu dengan bibir mengerucut kesal sambil menghentak hentakan kakinya.

.

.

.

Saat sampai digedung Arxander's Corporation, banyak pandangan orang orang yang jatuh padanya.

Mungkin mereka masih mengenal Angkasa, meskipun penampilannya berbeda.

"Saya ingin bertemu dengan CEO dari Arxander's Corp. Saya belum membuat janji, tapi beritahu beliau kalau saya punya hal penting untuk dibicarakan."Sebelum receptionist itu bertanya apa tujuannya datang kesini, Angkasa sudah terlebih dahulu menjabarkan semuanya.

"Saya mengetahui ruangannya. Jadi tidak perlu mengantar saya."Sebelum Angkasa berjalan kearah lift.

.

.

.

"Halo. Saya ingin bertemu dengan CEO dari Arxander's Corp."

Shannon mengalihkan pandangannya kearah Angkasa. "omfg, Asa!"Serunya sambil memeluk Angkasa penuh kerinduan.

"Hai Sha? How r u? Hari ini pasti sibuk banget ya?"Tanya Angkasa pada Shannon.

"Yea, setiap hari pasti sibuk. Oh iya, receptionist udah bilang. Kamu tinggal masuk aja, tapi hati hati, ada kucing garong."Shannon membisikan itu pada Angkasa, takut takut ada yang mendengarnya selain mereka berdua.

Angkasa tertawa remeh. "Kucing garong bakal kalah lawan rubah."

Yeah, dan rubah bakal kalah kalo ngelawan serigala.

.

.

.

"Mau apa lo kesini? Lo mau rebut Chris dari gue? Iya?!"

Baru menginjakan kaki diruangan itu, Angkasa sudah dimaki maki.

"Saya minta maaf karena mengatakan ini pada anda. Anda sangat bodoh."Ucap Angkasa tanpa Ekspresi.

"Saya kesini hanya ingin menyampaikan berkas ini. Berkas yang dititipkan CEO dari Bramantama's Corporation."Angkasa mengangkat tinggi tinggi berkas itu.

Angkasa mendekat kearah meja Chris dan menyimpan berkas itu tepat dihadapan Chris.

Jujur, Jinan sangat terkejut dengan penampikan Angkasa saat ini. Jinan sangat tertampar.

Bahkan Jinan sempat mengira kalau itu bukan Angkasa.

Dan bolehkah author mengatakan kalau Jinan terpesona melihat Angkasa?

"Tujuan saya kesini hanya itu. Jadi anda jangan berspekulasi yang tidak tidak. Karena bagaimana pun, saya tidak sudi kembali menginjakan kaki ketempat ini. Terlebih disini ada anda, Jinan Park. Membuat tempat ini menjadi sangat menjijikan."Angkasa menatap Jinan remeh.

Semua kata kata yang Jinan lontarkan padanya setahun lalu, sekarang Angkasa bisa membalikan semuanya.

"Gue gak percaya sama sekali! Lo kesini karena punya rencana jahat kan?! Lo mau nyelakain gue sama Chris kan? Atau lo mau berusaha buat misahin kami berdua?!"

Mafia meet an innocent boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang