THJ: 13 (Against You)

9.8K 610 15
                                    

Playlist: Stack It Up By Liam Payne ft A Boogie With da Hoodie
-
-
-

Gia tertawa lebar mendengar sentakan Alfonzo barusan, ia kebal dengan semua teriakan dan sentakan dari pria itu. Hatinya mati rasa setelah ia kehilangan wajah menggemaskan Theodore, ia hanya hidup dalam kehampaan. Wanita itu meminum jus jeruknya lalu berdiri dengan underwear yang telah basah menatap Alfonzo dari atas sampai bawah.

"Mengapa marah Alfonzo? Bukankah kau hanya tuanku disaat malam?"

"Gia, jangan membuatku marah"

"Well, jika dihitung kau lebih dari seribu kali marah padaku, Alfonzo" balas Gia tanpa takut pada Alfonzo.

Pria itu menggeram dibuatnya, ia tak terima di tantang seperti ini oleh wanita yang sudah ia beli sepuluh juta dollar dua tahun yang lalu, harga diri Alfonzo terluka akibat ucapan Gia yang terlampau berubah seratus delapan puluh derajat.

Alfonzo yang kesal karena Gia lebih memilih membalikkan tubuhnya dan menatap kolam biru di depannya langsung meraih tubuh Gia dan menggendongnya ala bridal dan menatap tajam manik wanita itu.

"Jadi, kemana kita akan pergi Mr. Renzuis? Apa kita akan pergi dan melakukannya di sofa agar semua bodyguard dan maid mu melihat aktivitas kita?" tanya Gia tanpa malu.

"Gia, berhenti katakan hal bodoh!"

"Jangan marah Alfonzo, kita hanya perlu_"

"DIAM DAN JANGAN BUKA MULUTMU LAGI GIA! AKU MUAK MENDENGAR UCAPANMU YANG SARKAS ITU!!"

"Hahaha, akhirnya kau berteriak di depan wajahku Mr. Renzuis. Aku senang, teruskan saja aku terima tuanku"

"Gia"

"Ya? Kau butuh sesuatu tuan?"

"Gia cukup sudah!"

"Kenapa Alfonzo? Kenapa tolong katakan padaku? Bukankah kau ingin aku berperilaku layaknya seorang jalang? Aku lakukan sekarang, namun mengapa kau justru berteriak di depan wajahku?"

"Cukup semuanya Giavana Adeslay, kau kelewat batas" desis Alfonzo tajam namun sama sekali tak membuat Gia takut atau meremang, wanita itu justru tertawa bahagia.

"Kau naif Alfonzo, kau tak melihat kenyataannya. Lihatlah aku, apa kau melihat rasa hormat untukmu di dalam mataku? Lalu bagaimana aku harus menyikapinya? Tolong jelaskan"

"Diam, atau aku akan mengurungmu lagi"

"Sungguh aku tak perduli kau mengurungku atau membunuhku, persetan dengan semua itu!"

Alfonzo menahan kemarahannya yang siap keluar kapan saja, namun segera ia melangkah menaiki tangga dan berakhir di kamar Gia. Ia menurunkan wanita itu tepat diatas ranjangnya dan melemparkan bethrobe tepat di depan Gia.

"Pakai itu lalu gantilah bajumu, kita sarapan"

"Aku tak lapar"

"Kau ingin mati?"

"Ya, jika boleh dan apabila mati bisa membawaku ke surga aku bersedia" balas Gia yang sama sekali tak di duga Alfonzo, Alfonzo menggelengkan kepalanya ia sangat teruji kesabarannya akibat ulah Gia kali ini.

"Cukup bicaramu yang tak jelas itu, lakukan saja apa yang aku perintahkan"

Gia mengangguk dengan memainkan rambutnya yang basah. "Ya, karena kau tuanku. Begitukan sistemnya, Alfonzo?"

Baiklah, sepertinya Alfonzo memang harus menanggapi Gia dengan cara lain. "Jadi Gia, lakukan perintah tuanmu. Tuan yang membelimu seharga sepuluh juta dollar"

"Baiklah"

Gia mendirikan tubuhnya, ia hampir menurunkan underwear yang dipakainya sebelum Alfonzo mencekal lengannya.

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang