THJ: 20(Creating Problems)

7.7K 389 17
                                    

Playlist: Heather By Conan Gray
-
-
-

Note: Belom sempet revisi, tandai yah klo ada typo

Gia dengan cepat menghapus air matanya dan menegakkan tubuhnya lalu menjalankan kakinya menuruni tangga dan mendekati Florence yang tengah memeluk Karin saat ini.

"Istri tak berguna!!" rutuk Gia tajam pada Florence.

Florence langsung menatap Gia dengan mata sembabnya, ia terus menatap teman kecil suaminya yang tengah memperlihatkan wajah marahnya.

"Kau tau! Karena mu Leonardo sampai seperti ini! Harusnya kau tak memberi udang di dalam dimsum itu! Sekarang lihatlah apa yang sudah kau lakukan! Karena mu Leonardo sesak napas saat ini!" sentak Gia beruntun pada Florence.

Florence menegang ditempatnya, ia terus saja mengeluarkan air matanya.

"A-Aku benar-benar tak tau Leo alergi udang" cicit Florence ditengah-tengah tangisannya.

"Tak tau?! Berarti kau memang istri yang tak berguna!" sentak Gia lagi semakin memojokkan Florence.

"Kau tak tau apa yang tak seharusnya dimakan oleh suami mu sendiri!! Artinya kau tak cukup baik mengenalinya!!" ucap Gia dengan menunjuk wajah Florence dengan telunjuknya.

"Gia, wajar jika Florence tak tau mengenai ini" lerai Karin tak tahan melihat Florence dibentak sekeras ini oleh Gia tepat di depan matanya.

"Karin, lebih baik kau diam dulu" ucap Gia dengan melambaikan tangannya isyarat agar Karin tak ikut campur di dalam urusannya dengan Florence.

"Rasakan! Leonardo tak lagi mau bertemu denganmu!" ucap Gia dengan smirk menakutkan dibibirnya.

Gia lalu melangkahkan kakinya menjauhi Florence dan Karin yang saling pandang, wanita itu lalu keluar dari pintu utama mansion.

Wanita itu dengan cepat menjalankan kakinya memasuki mobilnya seraya memakai kacamata hitamnya, wanita itu segera menginjak pedal gas dan melaju membelah kota New York. Gia memasuki salah satu club disana dengan hati yang panas membara.

Cukup lama Gia asik minum dengan menhhabiskan satu botol whiskey di tangannya, wanita itu tak memperdulikan tatapan nakal dari para pengunjung club, bagaimana tidak. Ia meninggalkan coat miliknya di mobil menyisahkan crop top dengan celana ketat berwarna perak yang membungkus kaki jenjangnya. Gia yang merasa sudah cukup mabuk pun akhirnya berusaha keluar dari area club namun sebelum itu tangannya di cekal oleh seseorang.

"L-lepas!" kata Gia yang teredam suara dentuman musik DJ.

"Kau mabuk Nona"

"Ya! Oleh karena itu lepaskan aku bodoh!" sentak Gia pada pria di hadapannya.

"Oh ayolah, kita bisa lakukan sesuaru hingga pagi menjelang"

"Denganmu? Ayolah! Seorang milyader saja ku tolak apalagi pria sepertimu!" sentak Gia dengan desissn tajamnya ia bahkan berusaha menampar pipi kanan pria itu namun kesadarannya benar-benar terenggut ia teejatuh tepat di dada pria itu yang tengah tertawa dengan mengucapkan kata-kata penghinaan untuk Gia.

Peia itu sudah menyeret Gia keluar club namun sebelum itu.

Bugh!

Si pria terjatuh menghantam aspal saat merasakan tendangan di punggungnya ia menatao kebelakang lalu menjatuhkan tubuh Gia yang terlihat masih terkekeh tak jelas.

"Lepaskan wanita itu, Tuan" ucap si pria yang menendang tadi.

"Oh, pahlawan bagus!"

"Jangan dekati wanita itu, dia milikku"

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang