THJ: 31 (Finnaly)

7.3K 419 18
                                    

Playlist: Rockabye By Clean Bandit, ( ft Anne Marie & Sean Paul)
-
-
-

"Mom?" panggil bocah itu dengan mulut yang penuh snack sedangkan air mata sudah terkumpul di ujung mata Gia. Wanita itu hanya mampu mengalirkan air matanya deras.

Gia mengulurkan tangannya menyambut pelukan putra kecilnya dan dengan pandangan penuh kepolosan, Theodore mendekati tubuh sang Mommy ia teliti wajah Gia yang sama persis dengan foto yang selama ini ia peluk sebelum tidur tak terasa air mata juga keluar dari mata kecilnya. Ia menubrukkan tubuhnya dan menangis kencang di dalam pelukan hangat Gia. "MOMMY! MISS YOU" ucapnya keras di dalam tubuh Gia.

Bukannya merasa terganggu akan teriakan Theodore barusan, Gia justru tertawa di sela-sela tangisnya, ia mencium puncak kepala Theodore dan menggumamkan berkali-kali permintaan maaf. "Maafkan Mommy, Theo" lirih Gia tak dibalas oleh bocah di dalam pelukannya. Theodore semakin menderaskan tangisannya bahkan mungkin orang yang berada di luar dapat mendengar tangisan kencang Theodore.

Gia tersenyum amat manis dengan tangannya yang mengusap lembut rambut putranya yang legam. "Sst, Mommy in here, dear. Please, don't  cry you make me cry" lirih Gia yang langsung membuat Theodore menghentikan tangisnya, ia menatap wajah Gia dan menghapus air mata sang Mommy. "You're so beautiful, Mom" Gia menganggukkan kepalanya, ia ciumi wajah Theodore tak bersisa ia kembali memeluk bocah itu hingga tenggelam di dekapannya.

Tiba-tiba Theodore menghentikan tangisannya, ia menengadahkan kepalanya menatap wajah Gia yang basah dengan tangan mungilnya ia menghapus air mata Gia. "Jangan menangis Mom" ucapnya sedikit pelan seraya menggelengkan kepalanya.

Gia menganggukkan kepalanya, dengan perlahan ia hapus sisa air matanya seraya menunjukkan senyum manis di bibirnya. "Mommy akan menjemputku?" tanyanya dengan manik yang melebar mengundah senyum Gia kian mengembang.

"Not now, tapi Mommy akan disini mungkin beberapa hari dan akan kembali seminggu sekali"

"Kenapa lama sekali?"

"Karena kau belum saatnya Mommy jemput"

"Tapi Mommy janji akan membawaku?"

"Sure"

"Love you" bisiknya di telinga Gia. Gia mengusap rambut Theodore dengan amat perlahan lalu ia kecup kepala putranya. "Love you too my dear" balas Gia.

Gia tersenyum sangat manis saat ini, hilang sudah rasa rindunya yang terpendam selama ini, putranya kini berada di dalam dekapannya di dekatnya dan tak ada lagi jarak. Maka, Gia tak akan menyia-nyiakan hari-harinya bersama Theodore.

***

  Kini, Alfonzo dengan Kelvin berdiri di tengah gelapnya malam di sebuah bangunan tua besar dengan dinding kusam dan tak tersentuh, bangunan itu tampak sekali bamyak memiliki kecacatan dan Alfonzo merasa ini sedikit tidak masuk akal jika Maxcyz bersembunyi di tempat ini, ia kira Maxcyz akan bersembunyi di bangunan dengan pagar besi yang dialiri listrik di luar pun dengan penjagaan yang cukup ketat mengingat siapa itu Maxcyz. Namun, apa yang Alfonzo perhitungkan nyaranya berbanding terbalik.

"Agen Horb? Kau sudah bertemu Donald?"

"Aku masih mencari, Al. Bagaimana denganmu?" tanya Davis dengan suara beratnya.

"Ya, aku dan Kelvin sudah berada di tempat yang kau tunjukkan namun anehnya tempat ini terlihat tak berpenghuni mungkinkah kau salah tempat, Agen Horb?"

"No, itu tak mungkin. Satelit tak mungkin salah dan kurasa memang ada kejutan di dalamnya Mr. Renzuis maka bersiaplah"

"Well, aku akan siap" Alfonzo melepas jarinya yang tadi menekan di earphonenya lalu menatap Kelvin yang baru saja menghubungi Ben. "Bagaimana?" tanya Alfonzo diangguki oleh Kelvin.

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang