THJ: 22 (Sincere)

7.4K 423 2
                                    

Playlist: Break Free By Ariana ft Zedd
-
-
-

Alfonzo terus memeluk tubuh Gia yang tertidur di dalam dekapannya saat ini, pria itu menyampirkan anak rambut Gia tepat di belakang wanita itu, ia pandangi wajah damai Gia hingga ia baru sadar bahwa wanita itu tampak sangat berbeda saat ia bangun.

"Sig?"

"Hm?" balas Alfonzo dengan deheman atas panggilan dari supirnya. "Kemana kita akan pergi?" tanya si supir membuat Alfonzo mengangguk paham.

"Kembali ke panthouse ku" ujar Alfonzo dibalas anggukan patuh dari sang supir.

Sesampainya di panthouse, Alfonzo segera membawa tubuh Gia dan ia membuka pintu panthouse-nya dengan satu kaki kemudian melanjutkan langkah kakinya semamin memasuki panthouse tersebut. Pria dengan tubuh tinggi tegap itu merebahkan tubuh Gia diatas ranjangnya yang berselimut putuh kemudian menaikan selimut tersebut hingga menutupi tubuh Gia. Ia pandangi lagi wajah wanita itu, kemudian mencium pipinya lembut penuh perasaan.

***

Keesokan paginya, Alfonzo bangun dari tidurnya yang kurang nyaman, wajar karena ia tidur di sofa semalaman. Pria itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Gia yang sudah tidak ada lagi diatas ranjang.

"Tak perlu mencariku sampai seperti itu, Al. Aku tak akan kabur tanpa ada sensor retina matamu di pintu" ujar suara dari pintu kamar mandi. Alfonzo menatap Gia yang terlihat baru saja selesai mandi, wanita itu menjalankan kakinya menuju walk in closet tanpa memperdulikan tatapan yang dilemparkan oleh Alfonzo.

"Aku tak tau mengapa kau menerima syaratku, seorang Don Alfonzo Renzuis bersedia menjadi pelampiasan? Sepertinya kau memang tak beres" ucap Gia langsung membuat Alfonzo tersenyum miring.

Alfonzo mendirikan tubuhnya seraya melepaskan kancing kemejanya.  "Well Gia, kau tak begitu mengenalku rupanya" balas Alfonzo tenang.

Gia keluar dari walk in closet dengan kaos biru muda kebesaran yang bisa dipastikan adalah milik dari Alfonzo. "Jadi apa agenda kita untuk hari ini, kekasihku?" tanya Gia dengan satu alisnya yang mengangkat.

"Well, wanitaku. Ada satu hal penting yang harus aku lakukan hari ini, namun siang ini aki akan menjemput mu dan membawamu menikmati seseuatu" Alfonzo mendekati Gia dan menatap wanita itu.

"Aku menunggumu, Al"

Alfonzo tersenyum manis, ia bergegas memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah dirasa siap, ia pun bergegas keluar dari kamar mandi dan mendapati Gia tengah menonton TV.

"Aku harus pergi, tunggu aku" ujar Alfonzo dengan senyum manisnya. "Pasti" balas Gia dengan senyum yang tak kalah manis.

Alfonzo menjalankan kakinya perlahan keluar dari kamar dan menuju pintu namun sebelum itu ia melewati sensor retina hingga membuat pintunya terbuka lebar. Pria itu segera memasuki mobilnya yang hitam dan mengendarainya diatas rata-rata menuju mansion seseorang.

Sesampainya ditempat yang dituju, Alfonzo keluar dari mobilnya dan menekan bell dua kali setelah mendapat pelototan tajam dari bodyguard yang berbaris rapih di sisi dan kanannya. Tak lama setelah menekan bel, Alfonzo dapat dengan jelas mendengar suara derap langkah kaki seseorang.

"Hallo, Mr. De Lavega" sapa Alfonzo dengan suara baritonnya.

Mata Alfonzo melirik kearah Florence dan tatapannya langsung saja membuat Leonardo kesal. Ia langsung menutupi tubuh Florence dengan tubuh besarnya.

"Hai, Mrs. De Lavega" sapa Alfonzo dengan ramah pada Florence yang hanya dibalas senyum simpul oleh wanita itu.

"Apa tujuanmu kemari Alfonzo?" tanya Leonardo tanpa basa basi. "Aku tak disuruh masuk, Leo?" ucap Alfonzo dengan cengiran dibibirnya.

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang