THJ: 16 (Hurt)

10.3K 568 8
                                    

Playlist: Send My Love (To Your New Lover) By Adele
-
-
-

Nite: Tandain jika ada typo... :)

Pagi yang cerah dengan suara burung yang berkicauan berpadu dengan suara deburan ombak di tepi pantai semakin membuat Gia termanjakan, wanita itu menurunkan kakinya dan menggeliat pekan, hari ini tak lagi sesak seperti biasanya, ia bahagia karena saat ini ada Leonardo yang dekat dengan dirinya. Ia segera keluar dari kamarnya namun pendengarannya mendengar suara candaan dari arah pantry.

Gia menjalankan kakinya menuju pantry dan ia sedikit terpaku saat melihat Leonardo dan Florence yang tampak sedang bermesraan dengann canda gurau yang sesekali mereka lontarkan, di tempatnya berdiri Gia meremas dadanya yang sesak bahkan air mata hendak turun namun ia menahannya sekuat tenaga. Alhasil Gia mengedipkan matanya dengan menatap ke atas agar air mata itu tak menuruni pipi putihnya, serasa dirasa baik ia kembali menatap ke depannya kemudian berdehem menyadarkan sepasan suami istri di hadapannya.

"Ekhm"

Tampak Florence segera memperjarak antara dirinya dan Alfonzo sesaat setelah menyadari keberaan Gia. Kedua orang itu menatao Gia dengan tatapan yang sulit di tebak namun Gia tau dengan pasti, Leonardo taj menyukainya.

"Em, maafkan aku" Cicit Gia dengan memainkan jarinya yang dingin mendapat tatapan tajam dari manik biru Leonardo. Sesaat setelah itu, Leonardo menjalankan kakinya keluar dari area pantry meninggalkan Gia dengan Florence yang dilingkupi kecanggungan yang sangat terlihat.

Sementara Gia berdiri ditempatnya dengan seribu luka, ia berusaha menerima kenyataan bahwa pria yang selama ini ia cintai telah bahagia dengan wanita lain, namun mengapa rasanya sangat sulit?!

"Maafkan aku tadi" Ujar Gia seraya berjalan dan berhenti tepat di depan lemari pendingin.

"Tak apa" Balas Florence dengan senyum hangatnya.

Florence kembali melanjutkan kegiatannya yaitu memasak, sementara Gia meraih sebotol whiskey dari dalam lemari pendingin dan meminumnya dengan menyandarkan tubuhnya ke lemari pendingin.

"Kau minum?" tanya Florence heran dengan ekpresi biasa yang ditunjukkan Gia saat menyesap whiskey langsung dari botolnya.

"Seperti yang kau lihat"

"Gia, aku turut sedih dengan kehidupanmu"

"Leo menceritakannya padamu?" tanya Gia seraya mengkerutkan dahinya.

"Iya, tadi malam" jawab Florence pelan seraya membalik ayam yang tengah dimasaknya.

"Aku bukan wanita baik-baik sepertimu, aku wanita liar"

"Maksudmu?"

"Hidupku sudah rusak sejak aku mengenal cinta, aku hidup dalam sebuah bayangan semu. Aku selalu mengejar apa yang kurasa bisa aku dapatkan. Namun kenyataannya aku kalah"

Florence mematikan kompornya lalu berjalan mendekati Gia. "Gia, kau wanita yang baik. Aku bisa melihatnya"

"Wanita baik? Bahkan kerjaanku hanya minum dan mabuk setiap malam"

Florence bungkam, ia memberikan waktu bagi Gia untuk bercerita.

"Aku bahkan tak tau caranya memasak" ucap Gia dengan nada sendunya.

"Kau bisa belajar"

"Lain kali mungkin, karena hidupku cukup sesak akhir-akhir ini"

"Aku paham"

Gia menghembuskan napasnya pelan dan ia pun menatap Florence dengan tatapan kagumnya.

"Kau wanita baik, pantas saja Leonardo memilihmu menjadi istrinya"

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang