THJ: 40 (Closer)

8.7K 456 17
                                    

Playlist: Love Is Gone by SLANDER Ft Dylan Matthew
-
-
-

Gia berlari menuju Alfonzo berada, ia menatap pria itu dengan bibir yang bergetar mengingat kemungkinan yang terjadi pada Bibi Marry-nya. "Al" panggil Gia dengan suara bergetar yang langsung membuat Alfonzo menolehkan kepalanya kearah Gia.

"Ada apa Gia? Kau membutuhkam sesuatu? Atau ada yang terjadi padamu?" tanya Alfonzo dengan kerutan di dahinya.

"Bisa kita bicara, berdua saja" ucap Gia pelan dengan matanya yang menatap Theodore sekilas. Anak itu tidak memperdulikan Gia ia masih sibuk bergelayut manja di lengan Alfonzo.

"Sure" Alfonzo menjeda kalimatnya dan melirik ke kanan dan kiri lalu menemukan France di sekitar pagar. "FRANCE!" panggil Alfonzo dengan teriakannya.

France yang mendengar namanya di panggil oleh Tuannya pun segera berjalan melangkahkan kakinya menuju Alfonzo berada, ia menundukkan kepalanya penuh hormat. "Ada apa, Sig?" tanya France pelan.

"Tolong jaga Theodore, aku akan bicara dengan Gia" ucap Alfonzo diangguki oleh asistennya. "Yes, Sig" balasnya singkat.

Alfonzo menatap Theodore di bawahnya lalu menundukkan tubuhnya menatap wajah menggemaskan Theodore. "Theo, Papà akan bicara dulu dengan Mommy jadi kau akan bermain dulu dengan Zio France oke?" ucap Alfonzo dengan mengangkat satu alisnya.

Theodore mengangguk sesaat lalu merenggangkan tangannya meminta gendongan pada France, tapi Gia yang mendengar kata aneh terucap dari bibir Alfonzo pun mengernyitkan dahinya bingung. "Zio France? Bukankah namanya France?" tanya Gia membuat Alfonzo terkekeh di tempatnya.

"Zio, panggilan untuk paman dalam bahasa Italia" jelas Alfonzo membuat Gia menganggukkan kepalanya.

Baiklah ia mulai mengerti sekarang, putranya diajarkan hal-hal yang berbau Itali oleh pria itu tapi Gia pun tak dapat menolaknya selagi hal yang diajarkan adalah hal yang pisitif kecuali jika Alfonzo mengajarkan hal yang tidak-tidak pada Theodore dan berakhir meracuni otak polos putranya maka saat itu juga Gia akan marah.

"Kau bisa pergi, France" titah Alfonzo diangguki oleh France yang memang sudah menggendong Theodore dan bermain dengan anak itu. Ia pun segera membawa Theodore berbalik dan menuju taman.

Alfonzo berkacak pinggang dan menatap Gia dengan mengangkat satu alisnya bingung. "Hal apa yang membuatmu seperti ini, Gia? Kau tampak pucat" ucap Alfonzo diangguki oleh Gia.

"Bibi Marry, aku tidak dapat menghubunginya sedari tadi. Puluhan kali aku mencoba menghubunginya tapi sama sekali tidak terhubung, aku takut al. Terakhir kala panggilannya saat kita di cafe kemarin, dan setelah itu aku mendengar teriakannya. Aku takut bagaimana jika_"

"No, aku akan menyuruh orangku di sana dan mencari tau mengenai Bibi Marrymu, kita akan mendapatkan beritanya, right?" ucap Alfonzo diangguki oleh Gia.

Gia memeluk Alfonzo dari samping sedangkan pria itu mengecup beberapa kali puncak kepala Gia sedangkan tangan kanannya meraih ponselnya dan menghubungi orangnya di Monako. "Cari tau keadaan Marry, wanita tua yang memiliki toko bunga di tepi kota, pastikan kau dapat berita yang akurat" perintah Alfonzo dan tanpa mendengar sahutan dari seberang ia putuskan sambungan telepon itu.

Alfonzo menggiring tubuh Gia kemudian mendudukkan tubuhnya dengan Gia di sebuah sofa yang cukup panjang yang berhadapan langsung dengan taman. "Aku benar-benar takut jika Bibi Marry- sunguh aku tak bisa membayangkannya, Al. Bagaimana caraku memberitahu putra Bibi Marry jika wanita itu kenapa-kenapa karena diriku, pasti mereka akan membenciku, terlebih aku sudah menyusahkan Bibi Marry lebih dari dua tahun" lirih Gia yang kini sudah menumpahkan tangisannya di dada bidang Alfonzo.

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang