THJ: 3.8 (Papà)

10.6K 544 31
                                    

Playlist: Everything I Need By Skylar Grey (from Aquaman Official Soundtrack)
-
-
-

"You're my Papà?" tanya Theodore polos dengan tatapan matanya yang berbinar.

Alfonzo menganggukkan kepalanya pelan. "Like a Daddy?" tanya Theodore lagi yang kembali di balas antuasias oleh Alfonzo.

"You're not lying, are you?"

"No, I'm very serious. I even know your Mommy, I'm her husband. Like there is Mommy and there is Daddy" ucap Alfonzo membuat Theodore manggut-manggut ditempatnya duduk.

Tapi tiba-tiba Theodore menubrukkan tubuhnya dan berakhir di pelukan Alfonzo. "Papa I'm scared, I need a warm hug"

"Yes I am here with you, and I will give you my hug for you forever" ucap Alfonzo seraya mengusap sangat lembut sekali punggung Theodore. Tapi setelah itu.

Dor! Dor! Dor!

Suara rentetan senjata bersahutan terdengar, bahkan kini pelukan Theodore semakin mengerat di tubuh Alfonzo, Alfonzo langsung mencari sesuatu untuk membantunya tapi ia menemukan headphone dan penutup mata untuk tidur, ia segera meraihnya dan mengeluarkan ponselnya lalu menghubungkan headphone itu ke ponselnya kemudian memasangkannya pada telinga Theodore. Sebelum itu ia menatap Theodore dan mengusap lembut sisi wajah Theodore. "Dengarkan Papà, jangan lepaskan benda ini dari telinga dan matamu, mengerti? Apapun yang terjadi abaikan dan dengarkan saja musik ini, jangan coba-coba untuk mengintip sesuatu dan membuka penutup matamu, paham?" ucap Alfonzo memberi aba-aba dan dengan cerdasnya Theodore mengangguk antusias, ia sangat penasaran dengan benda itu sedari tadi ia memang ingin menyentuhnya tapi kata Bibi Marry ia tak boleh mengambil barang milik orang lain, alhasil ia hanya diam dan mengagumi benda itu dari jauh.

Kini, Alfonzo memasangkan headphone itu di telinga Theodore dan menutup mata bocah itu dengan penutup mata lalu mulai menyetel musik sedikit keras agar anak itu tidak mendenar suara senjata nanti di lantai bawah. "Theo? Theodore?" Merasa panggilannya benar-benar tak terdengar akhirnya Alfonzo mengangkat tubuh Theodore dan membiarkan anak itu memegang ponselnya seraya mendengarkan musik sementara tangan kiri Alfonzo menenteng pistolnya dan tangan kanan membawa Theodore di gendongannya.

Pria itu menuruni tangga dan melepaskan pelurunya tepat di musuh yang sudah menghadang di anak tangga ketiga. Peluru-peluru dari pistol Alfonzo mulai menipis  pria itu segera menendang musuhnya hingga berguling dan terjerembab di atas lantai, lantas Alfonzo meraih pistol milik musuhnya dan ia pun menggunakan pistol itu. Alfonzo dapat merasakan seseorang akan menerjangnya dari belakang, dengan cepat pria itu memindahkan tubuh Theodore di sofa di ruang tengah sementara dirinya segera berbalik dan melepaskan pelurunya tepat mengenai jantung.

Alfonzo mengintip sedikit ke arah Theodore dan menemukan anak itu masih duduk di posisi awalnya seakan tak mendengar dan melihat apapun, hal itu membuat Alfonzo lega ia pun meraih senapan yang tergelatak di bawah kakinya lalu mulai menghujani musuhnya dengan peluru tak berjeda. Alfonzo menatap ke kiri dan menemukan France sedang bergulat dengan seorang pria di ruangan baja tapi dengan sekat kaca hingga Alfonzo meneliti lebih detail dan akhirnya ia menemukan fakta bahwa orang itu pernah ia lihat di Venezuela saat bersama dengan Davis.

Alfonzo hendak menjalankan kakinya mendekati ruangan tersebut tapi langkahnya terhenti saat mendapat tepukan di bahunya, Alfonzo menatap ke belakang dan menemukan Davis berdiri dengan seragam CIA lengkap dengan senjatanya. "Bagaimana?" tanya Davis membuat Alfonzo menyilang kan lengannya di depan dada.

The Heaven Jail (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang