6. Aston

49.3K 6.9K 36
                                    


Waktu berjalan cepat, Eileen menjalani kehidupanya dengan lancar. Kini umurnya sudah 3 tahun. Hubungan dengan keluarga Zavinxon pun berjalan baik dan ada satu hal yang sangat Eileen sukuri.

Seperti cerita aslinya, Cleon memiliki fisik yang lemah dan mudah sakit. Duke dan Duchess Zavinxon memang memanjakan Cleon tapi, tidak ada cerita mereka mengabaikan Kevland dan Eileen.

Eileen hidup dengan kasih sayang penuh dari Olive, pun dengan Varold meski pria itu jarang menunjukan, tapi Eileen tahu pria itu menyayanginya. Bahkan Cleon, bocah yang memiliki surai hitam dan manik hijau sama seperti ibu mereka sangat menempel pada Eileen.

Hal yang sama berlaku pada Kevland. Dia sangat dekat dengan kedua adiknya bahkan, Dia juga sering mengajari Eileen belajar hingga kini Eileen sudah lancar membaca.

"Jawaban Eileen benar! Kamu hebat!" Seru Kevland seraya menepuk pelan kepala Eileen. Cleon yang sedari awal mengamati kini bertepuk tangan heboh.

Eileen terkekeh. Tentu saja! Pertanyaan yang Kevland berikan sangat mudah untuknya.

"Telimakasih Kakak," Ucapnya tersenyum riang.

"Salam Ayahanda," Seru Kevland.

Eileen menengokkan kepala dan mendapati Varold sudah ada di belakangnya.

"Ayah!" Cleon berucap riang. Varold tersenyum tipis lalu mengusah pelan kepala putra bungsunya.

"Eileen kenapa kamu tidak ke ruanganku?"

Eileen menyerit heran tapi dengan cepat ia merubahnya dengan riang ia berkata,

"Hali ini aku sudah memiliki janji Ayah!"

2 tahun ini Eileen memang sering mengunjungi Varold di ruang kerjanya. Ia sering menemani Ayahnya itu bekerja meski akhirnya selalu tertidur di sofa dan bangun sudah di kamarnya kembali.

"Ayah lihat, Eileen bisa menjawab soalku," Kevland menyerahkan
hasil latihan Eileen.

Varold mengangguk melihat itu, "Apa kamu ingin aku memanggilkan guru untukmu?"

Eileen menggeleng cepat, dia masih ingin bersantai.

"Baiklah," Diam-diam Eileen menghela nafas lega Varold tidak memaksanya.

"Kevland, tadi aku melihat gurumu sudah datang. Belajarlah yang rajin."

"Baik Ayah, aku permisi." Eileen melihat Kevland melangkah lesu. Ia tahu apa yang di rasakan anak 5 tahun itu. Dulu saat ia masih menjadi Cecil Mamahnya sudah membuat jadwal les dari usianya 4 tahun.

"Cleon masuklah, cuaca semakin panas! Tidak baik untuk tubuhmu." Kini giliran Cleon yang melangkah lesu.

"Eileen, kamu ingin tetap di sini atau ikut denganku?"

"Ikut!" Serunya tanpa berpikir.

"Ayo."

Eileen mengikuti Varold dari belakang. Tidak ada adegan gandeng menggandeng layaknya ayah dan anak.

Sesekali bibir kecilnya menggerutu oleh langkah Varold yang lebar.

"Dia niat mengajakku tidak sih? Lihat! Dia bahkan meninggalkanku!" Gerutunya sebal.

Eileen yang lelah akhirnya menghentakkan kaki kecilnya kesal.

"Terselah! Sekalang aku ingin pergi ke pelpustakaan."

Yaps, sejak Eileen sudah bisa membaca perpustakaan adalah tempat yang paling sering ia kunjungi setelah ruang kerja Duke Varold.

Banyak hal yang sudah Eileen pelajari tentang dunia ini. Mulai dari sejarah hingga element sihir.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang