40. Penghuni Baru

25.5K 4.2K 150
                                    

Hari-hari berlalu cepat, tak terasa 3 bulan berlalu. Para gadis yang berusia 15 tahun dan pria berusia 18 yang berasal dari Nappolen sudah pulang ke rumah sejak 2 hari lalu untuk persiapan debut mereka.

Sama halnya dengan Mindy dan Maisha, meraka sudah pulang sejak kemarin.

Saat ini Eileen berada di danau tempat pesta teh ia dan Kevland dulu. Karena puluhan siswa pulang, pembelajaran pun ikut terganggu.

"Sedang apa ya Fred dan Irene disana?" Ujarnya lalu melempar batu kearah danau.

Clak! Clak! Clak! Clak!

Dengan lesu gadis bermanik Heterochromia itu menyandarkan tubuhnya ke pohon. Fred dan Irene tidak ada. Eileen menyuruh mereka mengikuti Maisha atau lebih tepatnya ikut ke pesta debut dan setelahnya mereka menyelidiki tentang Pangeran Tayron.

"Apa mungkin dia pria di penjara itu?" Tukasnya sambil melihat langit yang dikelilingi awan putih.

Angin berhembus lembut membelai wajah serta menerbangkan helaian rambut seputih saljunya.

Perlahan rasa kantuk menghampirinya dan tak lama kemudian Eileen jatuh tertidur.

•••••••••••••••

"Kau saja yang pergi!"

"Kamu berani memerintahku?"

"Tentu! Kenapa?"

"Diamlah! Jika kalian terus berisik sebaiknya kalian berdua pergi."

"Kevland, kenapa kamu juga ikut mengusirku?"

"Karena kehadiranmu sangat mengganggu!"

Eileen melengguh pelan, suara-suara itu sangat mengganggu. Matanya mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya.

Begitu kesadarannya pulih, Eileen melihat 4 pria berdiri tidak jauh dari tempatnya. 2 bersurai putih dan 2 lainnya bersurai kuning.

"Kalian berhentilah berdebat! Aku tidak mau Eileen terbangun oleh suara kalian!"

Seketika Eileen memutar matanya malas. 'Telat!' runtuk batinnya kesal.

Peringatan Kevland tak dianggap oleh kedua pria itu, kini Jereon dan Nyx malah saling menatap tajam.

"Jangan salahkan aku, bukan aku yang mulai." Ucap Jereon.

"Sudah salah tidak mau mengakui." Cibir Nyx yang juga tidak mau kalah.

"Kakak." Panggil Eileen pada akhirnya. Seketika keempat pasang mata itu menoleh padanya.

"Eileen? Kamu sudah bangun?" Ujar Jereon yang pertama kali sadar. Sebuah senyuman tersemat di bibir pria bermanik biru itu. Dengan ringan ia melangkah mendekat pada Eileen.

Kevland yang melihat itu spontan meraih jubah Pangeran Nappolen itu, lalu menariknya membuat Jereon yang tak siap mundur beberapa langkah.

Seolah tak melakukan apapun Kevland bergegas menghampiri Sang Adik, tak memperdulikan Jereon yang kini menatapnya penuh kekesalan.

"Apa suara mereka membuatmu terbangun?" Kata Kevland lembut, tangannya terulur merapikan rambut Eileen yang sedikit berantakan oleh tiupan angin.

"Maafkan aku Eileen tapi si kuning ini selalu memancing emosiku." Tukas Nyx dengan raut bersalah.

"Bohong Eileen, si putih ini yang tidak pernah mau akur denganku!" Kata Jereon.

"Yang Mulia, si putih mana yang Anda maksud?" Tanya Kevland.

"Eh?"

Mata Jereon mengerjap ia terlihat bingung.

"Maksudku Pangeran Nyx." Ralatnya.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang