Pyar!
Bruk!Eileen terdiam kaku, pikirannya seketika kosong.
"EILEEN! APA YANG KAMU LAKUKAN?!"
Manik Heterochromia Eileen mengerjap pelan. Lalu ia melirik pintu kafetaria dimana terdapat 2 pria bersurai kuning yang kini menghampirinya.
"Ma-maafkan aku."
Atensi Eileen tertuju pada seseorang yang terduduk menyedihkan dihadapannya.
Tubuh orang itu dipenuhi makanan yang tadi Eileen bawa.
"Lady Phoebe kau tak apa?" Tanya Jereon lalu membantunya berdiri.
"Apa yang terjadi disini?"
"Ini... Ini hanya kecelakaan Yang Mulia, tadi saya berniat menyapa Lady Eileen namun tiba-tiba Lady berbalik dan menabrak saya."
"Hanya saja yang saya sesali adalah makanan yang di bawa Lady malah terjatuh dan mengenai saya, bukankah itu sangat di sayangkan? Di luar sana banyak orang yang kekurangan makanan dan di sini makanan terbuang percuma." Katanya sendu.
Mendengar itu orang-orang yang sedari awal memperhatikan melihat Maisha dengan pandangan lembut dan kagum. Maisha berada dalam posisi korban namun ia tak mempermalahkannya dan malah menyesali makanan yang terbuang.
Hal itu juga berlaku pada Jereon, pria bersurai kuning dengan manik biru muda itu dengan lembut mengambil sayuran yang menempel di rambut Maisha.
"Ini bukan salahmu." Katanya menenangkan. Lalu ia menatap Eileen yang berdiam diri.
"Eileen, kenapa hal ini bisa terjadi."
"Yang Mulia tolong jangan menekan Lady." Potong gadis bersurai hijau itu sebelum Eileen menyahut.
"Ya ampun, kenapa Lady Phoebe sebaik itu? Aku jadi menyesal pernah menindasnya."
"Benar, jika tahu dia sebaik itu aku pasti sudah berteman dengannya sejak dulu."
"Iya, aku jadi malu karena pernah melakukan hal buruk padanya."
"Aku tidak menyangka Putri Duke Zavinxon bersikap seperti itu."
"Betul, sikapnya ini mencoreng nama baik keluarga Zavinxon!"
"Aku yakin dia sengaja melakukannya! Dia iri karena Lady Maisha memiliki posisi lebih tinggi darinya!"
"Licik sekali!"
Sejenak Eileen memejamkan mata mendengar gunjingan atas dirinya. Begitu matanya terbuka, manik Heterochromia langsung bertatapan dengan manik biru Kaysen. Pria itu menatap Eileen dengan tatapan tak terbaca.
"Eileen apa kamu tahu apa kesalahanmu?" Tanya tegas Jereon.
Eileen diam baru kali ini ia mendengar Jereon berkata dengan nada seperti itu padanya. Belum lagi dengan tatapan asing dari Kaysen membuat gadis bersurai seputih salju itu meremas pakaiannya sendiri.
"Lady Eileen?!"
"Tidak!" Tukas gadis itu akhirnya. Eileen memang merasa dirinya tidak bersalah. Maisha tiba-tiba muncul dan menabraknya, lalu ketika akan jatuh gadis bermanik hijau itu memengang nampannya seakan mencari pegangan. Eileen yang hanya memegang alas nampan tentu nampan itu tertarik begitu Maisha menariknya lalu terjatuh menimpa dirinya sendiri.
"Tidak tahu malu! Dia bahkan tidak mengakui kesalahannya!"
"Jelas-jelas dia membuat Lady Maisha terjatuh lalu menumpahkan makanannya."
"Dia benar-benar menodai nama baik keluarga Zavinxon! Kasihan sekali Tuan Muda Kevland memiliki adik sepertinya."
"DIAM KALIAN SEMUA! BENAR-BENAR MAKHLUK RENDAHAN TIDAK BERGUNA!" Teriak murka Fred. Matanya berkilat tajam memindai sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)
Fantasy[BUKAN TERJEMAHAN] Cecillia Ayu Utami, seorang gadis berusia 15 tahun terbangun dalam tubuh seorang bayi setelah tenggelam di kolam renang belakang rumahnya. Awalnya Cecil merasa senang dengan kehidupan keduanya hingga akhirnya ia sadar bawah dia b...