28. Kunjungan Dadakan

31.7K 4.9K 108
                                    

Sesampainya di kediaman, Eileen segera pamit ke kamar. Varold mengiyakan karena ia fikir, putrinya itu sedang kelelahan.

Sesampainya di kamar, Eileen segera mencari kedua roh pelindungnya. Mereka memang tidak ikut, bagaimanapun Kuil Agung adalah tempat suci. Akan sangat berbahaya jika para pendeta mendeteksi keberadaan mereka, terutama untuk Eileen selaku tuan mereka. Toh meski tak ikutpun mereka tetap tahu apa saja yang Eileen lakukan.

"Fred, Irene." Sosok Fred dan Irene muncul dihadapan Eileen. Keduanya menatap Eileen rumit.

"Kalian yang tahu apa yang terjadi di Kuil Agung bukan?" Tanya Eileen tanpa basa-basi.

Irene mengangguk sedangkan Fred hanya diam.

"Apa maksud perkataan Pendeta Midas? Apa ia tahu rahasiaku?" Ucapnya gelisah.

"Ku rasa tidak," Balas Fred.

"Lalu apa maksud Semoga kau bahagia, kau sudah banyak menderita. Apa Fred!"

"Perasaanku mengatakan Pendeta Midas tidak mengetahui apapun mungkin itu instingnya sebagai Pendeta Agung,"

"Apa?! Pendeta Midas adalah Pendeta Agung?"

Irene mendengus, "Bahkan hal sedasar inipun kamu tidak mengetahuinya Eileen!" Cibir roh itu.

Eileen menghela nafas, "Setidaknya sekarang aku masih aman." Katanya lega.

"Mungkin Pendeta Midas meresakan aura menyedihkan dari dirimu Eileen."

Eileen merenung, 'Mungkinkah?'

"Apakah aku semenyedihkan itu?" Tanyanya miris. "Tapi aku merasa hampir 10 tahun ini aku hidup bahagia."

Irene menatap Eileen sendu, "Sekarang mungkin kamu bahagia, tapi tetap tak menghapus kenyataan tentang kehidupanmu di masa sebelumnya. Kamu yang paling mengetahui bagaimana rasanya."

Eileen mengangguk. Ya, ia yang paling mengetahui bagaimana sedih dan kesepiannya sosok Cecil.

"Kamu benar," Katanya lirih.

•••••••••••••••

Kesokan harinya, Kediaman Zavinxon di kejutankan oleh kedatangan kereta kuda berlambang Kerajaan Saunder. Awalnya, mereka kira itu adalah Raja Saunder sendiri. Namun, begitu pintu terbuka hanya memunculkan sosok Putri Stevie serta Pangeran Nyx yang ternyata datang untuk menjemput Aston kembali ke Akademi.

"Seharusnya kalian tidak perlu repot Yang Mulia, rencananya nanti sore saya akan mengantar Aston kembali ke Akademi."

"Tidak apa Paman, lagi pula aku merindukan Eileen dan Cleon. Kebetulan sekolah libur, jadi kami datang berkunjung kesini," Jawab Stevie. "Sebetulnya aku juga merindukan Kevland, hanya saja tahun depan ia akan masuk Akademi jadi aku tidak jadi merindukannya."

Kevland berdecak mendengar itu, membuat yang lainnya tertawa sedangkan Varold tersenyum tipis.

"Oh ya Paman, Ayahanda berpesan padaku jika aku bertemu Paman, Ayah memintaku memberikan ini." Nyx mengulurkan surat dengan lambang Kerajaan Saunder sebagai segelnya.

Varold menerima surat itu lalu membukanya. Begitu surat terbuka, pria itu mendengus membuat semua menatapnya penasaran.

"Apa isinya Ayah?" Tanya Cleon.

Varold tak menjawab, tapi memberikan surat itu pada Cleon. Perlahan semua beringsut mendekati Cleon.

DATANGLAH KE SAUNDER!!!

Tawa Nyx pecah seketika.

"Ayahku merindukanmu paman," Katanya di sela tawa.

Varold diam. Jika di pikir-pikir sudah 3 tahun lebih mereka tak berkunjung ke Saunder, semenjak Aston mengikuti pelatihan ksatria dan begitu ia keluar pelatihan, Aston langsung masuk ke Akademi Aerum.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang