9. Sebenarnya Apa Yang Terjadi?

44.3K 6.3K 71
                                    


    Malam semakin larut, hampir seluruh penghuni Menara Sihir sudah terlelap. Tak terkecuali Eileen, gadis kecil itu sudah tidur sejak beberapa jam yang lalu.

Duk! Duk!

Duk! Duk!

Eileen membuka mata, hembusan nafas berat terdengar dari bibir mungilnya.

Duk! Duk!

Melalui sudut mata Eileen melirik jendela kamarnya.

Duk! Duk!

"Sebenalnya suala apa itu?" Katanya kesal. Bagaimana tidak, jam tidurnya jadi terganggu.

Dengan malas Eileen kembali merapatkan selimut lalu memejamkan mata.

"Hiiks! Hiiks! Hiiks!"

Mata Eileen kembali terbuka lebar. Rasa kantuknya hilang sudah. Perlahan, gadis itu mendudukan diri. Atensinya menatap sekeliling awas. Suasana malam yang sunyi serta suara tangis membuat bulu kuduk Eileen meremang.

Duk! Duk!

"Siapa itu?" Tanya Eileen. Tak ada balasan tapi suara tangis semakin jelas terdengar oleh Eileen.

Duk! Duk!

Duk! Duk!

"Tolong... Tolong aku! Hiiks! Hiiks!"

Suara gedukan di jendela ditambah suara yang meminta tolong seolah bergema di kepala Eileen, keringat dingin mulai membanjiri tubuh mungilnya.

"Tolong Aku,"

"Hiiks! Hiiks! Hiiks!"

"Tolong Aku!"

"Tolong Aku!"

"Siapa itu?!" Eileen berteriak lantang hingga suaranya bergema di malam yang sunyi itu.

Tiba-tiba angin berhembus menerbangkan rambut seputih salju Eileen. Pelan tapi berhasil membuatnya bergetar.

"Siapa kamu? Cepat kelual?!"

Brak!
Brak!

Seluruh jendela di kamar Eileen terbuka lalu menutup kembali secara serempak.

"Tolong aku!"

"Tolong aku!"

"Tolong aku!"

"Huaaaa Ayah! Hiiks! Hiiks! Aku takut!  Ayah.... Ayah...." Racau Eileen. Ia langsung menyusupkan tubuh di balik selimut. Suara minta tolong itu terus bergema di kepala mungilnya. Namun ia tak perduli yang dia inginkan hanya bertemu Varold tapi, mengingat suara itu berasal dari luar akhirnya Eileen hanya bisa menangis dan bersembunyi.

Entah berapa lama Eileen berada dalam posisi itu, hingga Eileen merasa ada yang menggoncang tubuhnya.

"Huaaa tidak! Pelgi! Pelgi! Ayah..... Hiiks! Hiiks!"

"Nona Muda ada apa?"

Tangis Eileen seketika terhenti. Eileen menyingkap selimut dan nampaklah Gene yang melihatnya penuh kebingungan.

"Huaaa Gene... Aku takut Hiiks! Hiiks!" Eileen langsung memeluk Gene. Gene menyerit bingung tapi akhirnya membalas pelukan Eileen, sesekali mengusap kepalanya, mencoba menenangkan.

"Apa yang terjadi Mi Lady?" Tanya Gene setelah tangis Eileen berhenti.

"Apa ada yang menyakiti Anda?" Eileen tak menjawab, gadis kecil itu hanya ingin memeluk Gene. Mencari perlindungan.

"Nona Muda?"

"Aku takut," Katanya akhirnya. Perlahan gadis itu mengurai pelukan mereka.

"Ada yang mengetuk jendelaku..."

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang